Liputan6.com, Jakarta Suku Dayak Maanyan merupakan salah satu suku Dayak yang memiliki kekayaan budaya dan kearifan lokal yang sangat beragam. Salah satu hal menarik dari budaya Dayak Maanyan adalah kata-kata atau pribahasa mereka yang penuh makna dan sarat akan pelajaran berharga.
Baca Juga
Advertisement
Pribahasa dalam bahasa Dayak Maanyan menjadi salah satu bentuk kearifan lokal yang melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Kata-kata tersebut mengandung filosofi dan hikmah yang mendalam, menjadi cermin dari pengalaman hidup suku Dayak Maanyan dalam berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.
Dalam kata-kata bahasa Dayak Maanyan, terdapat banyak nilai-nilai positif yang dapat menjadi teladan bagi manusia masa kini. Baik itu tentang kehidupan sosial, bermasyarakat, maupun tentang hubungan dengan alam dan makhluk-makhluk lainnya. Kata-kata tersebut mengandung pesan-pesan moral yang mendorong kita untuk hidup saling menghargai, berempati, dan menjaga harmoni dengan alam sekitar.
Ketika kita mempelajari kata-kata bahasa Dayak Maanyan, kita tak hanya akan terkagum dengan keindahannya, namun juga akan disuguhkan dengan nilai-nilai yang mendalam dan mempengaruhi kehidupan kita. Dengan mempelajari pribahasa tersebut, kita dapat belajar dari kearifan lokal dan tradisi yang telah melewati berabad-abad, serta mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
 Berikut adalah sejumlah kata-kata bahasa Dayak yang memiliki makna mendalam dan pelajaran berharga, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (8/3/2024).
Dunrung ruah rare, petan sangkuh benet
"Dunrung ruah rare, petan sangkuh benet" adalah peribahasa dalam bahasa Dayak Maanyan yang memiliki makna yang mendalam dan sarat akan pelajaran berharga. Kata-kata bahasa Dayak Maanyan ini menggambarkan tujuan hidup yang tinggi dan keberanian serta kegigihan yang diperlukan untuk mencapainya.
"Dunrung ruah rare" secara harfiah berarti "sedikit yang mencair", yang menggambarkan tantangan dan rintangan dalam mencapai tujuan. Di dalam hidup, kita sering dihadapkan pada berbagai kesulitan dan kegagalan. Namun, pesan yang ingin disampaikan dalam peribahasa ini adalah kita tidak boleh menyerah atau menyerah pada saat menghadapi kegagalan tersebut.
Di sisi lain, "petan sangkuh benet" berarti "usaha sungguh-sungguh pasti terbayar". Ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan dan pencapaian tujuan hanya dapat dicapai melalui usaha keras dan ketekunan yang konsisten. Dengan motivasi yang kuat dan semangat yang gigih, kita akan dapat mengatasi hambatan dan mencapai impian kita.
Makna dari peribahasa ini mengandung pesan yang universal tentang pentingnya usaha dan motivasi dalam mencapai kesuksesan. Dalam hidup, tidak ada jalan pintas menuju keberhasilan. Kita harus terus berjuang, meskipun terkadang kita mengalami kegagalan dan tantangan yang sulit. Dengan tetap berusaha dan tidak menyerah, kita akan belajar dari pengalaman kita dan mampu mencapai apa yang kita impikan.
Dengan mengingat dan menerapkan makna dari peribahasa Dayak Maanyan ini, kita dapat diberi motivasi dan inspirasi untuk terus berusaha dan menghadapi setiap rintangan dalam hidup dengan tekad yang kuat.
Advertisement
Anipe katelen karah karengkup
Peribahasa "Anipe katelen karah karengkup" merupakan salah satu peribahasa atau kata-kata bahasa Dayak Maanyan yang memiliki makna yang mendalam dan sarat akan pelajaran berharga. Dalam peribahasa ini, terdapat hubungan dengan sifat seseorang yang memaksakan kehendaknya dan tidak peduli terhadap perasaan orang lain.
Makna dari peribahasa ini adalah ketika seseorang terlalu memaksakan kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan atau menghargai perasaan dan keinginan orang lain. Hal ini menunjukkan sikap egois dan kurangnya empati terhadap orang lain. Seseorang yang memiliki sifat seperti ini cenderung mengabaikan pandangan, perasaan, dan kebutuhan orang lain hanya demi mencapai tujuan dan keinginannya sendiri.
Melalui peribahasa ini, kita diajak untuk mengintrospeksi diri agar tidak menjadi pribadi yang memaksakan kehendaknya pada orang lain dan tidak peduli dengan perasaan mereka. Kebijaksanaan dan kesadaran terhadap orang lain merupakan faktor penting dalam menciptakan harmoni dan hubungan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami makna peribahasa "Anipe katelen karah karengkup," kita menjadi lebih bijaksana dalam bertindak dan berusaha untuk selalu memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain. Hal ini akan membantu dalam membentuk hubungan yang lebih baik dengan sesama dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Batan hang ambau gajah
Batan hang ambau gajah adalah salah satu kata dalam bahasa Dayak Maanyan yang memiliki makna yang mendalam. Secara literal, kata ini berarti "luka di atas gajah". Kata ini sering digunakan dalam bentuk peribahasa yang mengandung pelajaran berharga.
Peribahasa "batan hang ambau gajah" menggambarkan tentang seseorang yang dalam mengatasi masalah atau kesulitan, ia berusaha melepaskan diri dari beban atau masalah yang lebih besar. Seperti halnya luka di atas gajah, dimana luka tersebut biasanya lebih kecil atau lebih ringan dibandingkan dengan ukuran gajah itu sendiri.
Makna peribahasa ini mengajarkan kita untuk berani menghadapi musibah dan kesulitan dengan sikap yang tegar dan tidak takut. Walaupun dalam keadaan menderita atau masih dalam penderitaan, kita harus tetap berani dan berusaha mengatasi masalah.
Advertisement
Ipahanrai sasameh punggur
Makna peribahasa "Ipahanrai sasameh punggur" dalam bahasa Dayak Maanyan sangat menarik dan sarat akan pelajaran berharga. Peribahasa ini berhubungan dengan meminta bantuan kepada orang yang tak mampu.
"Ipahanrai sasameh punggur" secara harfiah berarti "meminta bantuan kepada orang yang tak mampu untuk menuai pohon punggur." Dalam budaya Dayak Maanyan, pohon punggur dianggap sebagai simbol kehidupan yang melambangkan berkat dan kesuburan. Meminta bantuan kepada orang yang tak mampu untuk menuai pohon punggur melambangkan sikap rendah hati dan rasa saling tolong-menolong yang baik.
Peribahasa ini mengajarkan pentingnya menghargai dan menghormati orang lain, terlepas dari keadaan atau status sosial mereka. Dalam budaya Dayak Maanyan, meminta bantuan kepada orang yang tak mampu melibatkan rasa penghormatan terhadap kemampuan dan potensi setiap individu. Ini juga mendorong solidaritas dan persatuan di antara masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, peribahasa ini mengajarkan kita untuk tidak memandang rendah atau mengesampingkan orang yang kurang beruntung. Sebaliknya, kita harus memiliki sikap rendah hati dan berbagi kebaikan kepada mereka, karena siapa tahu mereka juga memiliki potensi yang berharga dan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam kehidupan kita. Dengan cara ini, kita dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.
Dalam kesimpulan, peribahasa "Ipahanrai sasameh punggur" mengajarkan kita tentang pentingnya rendah hati, saling menghormati, dan menolong sesama. Makna peribahasa ini tidak hanya berlaku dalam budaya Dayak Maanyan, tetapi juga relevan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Hala etang bangkai hala pada ulah rarung
"Hala etang bangkai hala pada ulah rarung" adalah salah satu kata-kata bahasa Dayak Maanyan yang memiliki makna yang mendalam serta sarat akan pelajaran berharga. Dalam konteks peribahasa ini, terdapat pesan moral yang mengajarkan pentingnya bertindak dan melakukan tindakan yang tepat.
Peribahasa ini secara harfiah berarti "sesembahan di mayat jangan diperlakukan sembrono". Dalam kehidupan sehari-hari, makna peribahasa ini mengandung pesan bahwa kita harus menghargai apa yang kita miliki dan tidak mengabaikan atau mengambilnya dengan sia-sia. Selain itu, peribahasa ini juga mengajarkan bahwa kita harus berhati-hati dalam bertindak dan tidak sembarangan dalam melakukan sesuatu.
Â
Advertisement
Munu iwek, nyambelum wawui
Peribahasa Dayak Maanyan "Munu iwek, nyambelum wawui" memiliki arti yang cukup kontroversial, yaitu membunuh babi peliharaan untuk memelihara babi liar. Namun, dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat mengatasi peribahasa ini dengan tindakan yang tepat.
Pertama-tama, kita perlu memahami pengertian dari peribahasa tersebut. Meskipun terlihat tindakan yang bertentangan, peribahasa ini mengandung sebuah pesan yang lebih luas. Dalam budaya Dayak Maanyan, membunuh babi peliharaan dikaitkan dengan memberikan kesenangan kepada orang lain atau membantu mereka dalam hal apa pun.
Untuk memaknai peribahasa ini, penting bagi kita untuk mengenali kesenangan dan kebahagiaan orang lain. Meskipun tindakan tersebut mungkin tidak selalu sejalan dengan keinginan atau nilai-nilai kita sendiri, kita harus mampu menghargai dan menghormati perbedaan tersebut.
Namun, penting juga untuk menjaga keseimbangan dalam memberikan kesenangan kepada orang lain tanpa mengorbankan kebahagiaan atau nilai-nilai kita sendiri. Memahami relevansi peribahasa ini dapat membantu kita menemukan cara yang tepat dalam menghadapi situasi di sekitar kita.
Secara keseluruhan, peribahasa "Munu iwek, nyambelum wawui" mengajarkan kita untuk lebih terbuka terhadap perbedaan dan menghargai kesenangan dan kebahagiaan orang lain, tanpa mengabaikan nilai-nilai dan kebahagiaan kita sendiri.
Nyambelum ramai hang kapit gantang
Peribahasa "Nyambelum ramai hang kapit gantang" dalam bahasa Dayak Maanyan memiliki makna yang mendalam dan sarat akan pelajaran berharga. Dalam bahasa Indonesia, peribahasa ini dapat diartikan sebagai "sebelum hujan datang, tempat berteduhlah yang perlu disiapkan."
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk selalu siap dalam menghadapi masa-masa sulit yang akan datang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mengalami tantangan, ujian, dan kesulitan yang tidak terduga. Oleh karena itu, peribahasa ini mengingatkan kita untuk selalu bersiap dan mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan agar dapat menghadapinya dengan bijaksana.
Arti dari "Nyambelum ramai hang kapit gantang" juga menekankan pentingnya memiliki persiapan sebelum mengambil tindakan atau membuat keputusan penting. Dalam kehidupan, terlalu sering kita terburu-buru dalam mengambil keputusan tanpa berpikir dengan matang, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kesalahan atau penyesalan di kemudian hari.
Peribahasa ini mengingatkan kita untuk selalu meluangkan waktu untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu dengan baik sebelum mengambil tindakan atau membuat keputusan penting. Dengan demikian, kita dapat menghindari masalah yang tidak diinginkan dan menghadapi segala tantangan dengan lebih baik.
Dalam keseluruhan, peribahasa "Nyambelum ramai hang kapit gantang" mengajarkan kita untuk bersiap-siap dalam menghadapi masa-masa sulit, serta pentingnya memiliki persiapan sebelum mengambil tindakan atau membuat keputusan penting. By doing so, kita dapat memiliki kehidupan yang lebih terarah, bijaksana, dan sukses.
Â
Advertisement
Nyalah karewau napait hangurung
"Nyalah karewau napait hangurung" adalah salah satu peribahasa dalam bahasa Dayak Maanyan yang memiliki makna yang mendalam serta sarat akan pelajaran berharga. Secara harfiah, peribahasa ini dapat diterjemahkan sebagai "Janganlah kamu menghias ikan-nilam sebelum sungainya dicek, atau janganlah kamu bertindak gegabah sebelum menimbang semuanya dengan baik."
Makna dari peribahasa ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan atau bertindak. Kata "karewau" mengacu pada ikan-nilam yang merupakan salah satu jenis ikan di sungai Dayak Maanyan. Ikan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga sangat diminati oleh masyarakat. Namun, sebelum ikan tersebut dijual atau dimanfaatkan, perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu tentang kondisi sungai dan ikan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, peribahasa ini mengajarkan kita untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan yang penting. Sebelum melakukan sesuatu, kita harus mempertimbangkan segala aspek yang relevan dan mengambil langkah-langkah yang bijaksana. Hal ini penting agar kita tidak melakukan kesalahan yang dapat berdampak buruk pada diri kita sendiri maupun orang lain.
Dengan memahami makna dari peribahasa "Nyalah karewau napait hangurung," kita diingatkan untuk selalu berpikir dengan matang dan bertindak dengan bijak dalam setiap situasi. Jangan terburu-buru, namun pertimbangkan dengan baik sebelum mengambil langkah.