Liputan6.com, Jakarta Masa subur wanita setelah haid adalah waktu di dalam siklus menstruasi, di mana kemungkinan terjadi pembuahan atau kehamilan paling tinggi. Untuk menghitung masa subur, seorang wanita perlu memahami siklus menstruasinya dengan baik.
Baca Juga
Advertisement
Siklus menstruasi merupakan perubahan alami pada organ reproduksi wanita yang terjadi setiap bulan. Dimulai dengan periode haid yang biasanya berlangsung selama 4-7 hari, diikuti oleh masa subur dan kemudian siklus kembali ke awal. Masa subur wanita setelah haid terjadi, ketika indung telur yang matang dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma.
Untuk menghitung masa subur wanita setelah haid cukup mudah dilakukan. Wanita hanya perlu mengetahui durasi siklus menstruasinya, di mana jika normal maka rata-rata berlangsung selama 28 hari, tetapi bisa bervariasi antara 21-35 hari.Â
Pada masa subur inilah, kemungkinan terjadinya pembuahan atau kehamilan paling tinggi. Berikut ini tanda-tanda masa subur setelah haid yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/3/2024).Â
Â
Apa Itu Masa Subur?
Masa subur adalah periode waktu di dalam siklus menstruasi wanita di mana kemungkinan terjadinya pembuahan atau kehamilan paling tinggi. Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, tetapi secara umum masa subur terjadi sekitar pertengahan siklus, yaitu sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Untuk wanita dengan siklus menstruasi yang teratur selama 28 hari, masa subur biasanya terjadi pada hari ke-10 hingga ke-17 setelah menstruasi dimulai.
Masa subur wanita setelah haid adalah saat yang paling ideal untuk berencana kehamilan. Selama masa ini, sel telur yang dilepaskan dari ovarium akan bertemu dengan sel sperma jika terjadi hubungan seksual. Oleh karena itu, bagi pasangan yang ingin memiliki anak, mengetahui kapan masa subur wanita setelah haid sangat penting.
Pada masa subur, ovarium akan melepaskan sel telur yang siap dibuahi. Sel telur ini dapat bertahan hidup selama 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan. Jika ada sperma yang bertemu dengan sel telur ini selama masa subur, maka pembuahan dapat terjadi dan kehamilan pun dimungkinkan. Meskipun masa subur memiliki kemungkinan tertinggi untuk terjadi pembuahan, bukan berarti kehamilan tidak mungkin terjadi di luar masa subur.
Sperma dapat bertahan hidup di dalam tubuh selama beberapa hari, sehingga jika hubungan intim terjadi beberapa hari sebelum ovulasi, sperma masih memiliki kesempatan untuk bertemu dengan sel telur saat ovulasi terjadi. Namun, penting untuk diingat bahwa masa subur hanya memberikan indikasi tentang kemungkinan tertinggi untuk terjadi kehamilan.
Â
Advertisement
Tanda-tanda Masa Subur Wanita
 Perubahan Lendir Serviks
Selama masa subur, lendir serviks akan mengalami perubahan konsistensi, warna dan tekstur. Pada awal siklus, lendir biasanya kental, berwarna putih atau keruh dan terasa lengket. Namun, saat mendekati masa subur, lendir akan menjadi lebih jernih, licin dan elastis seperti putih telur mentah.
Perubahan ini bertujuan untuk memfasilitasi perjalanan sperma menuju sel telur dengan lebih mudah. Untuk memaksimalkan peluang kehamilan, pasangan harus berhubungan seks secara teratur selama masa subur. Hal ini biasanya terjadi sekitar 11-21 hari setelah hari pertama menstruasi. Namun, setiap wanita memiliki siklus yang berbeda, sehingga penting untuk memahami tubuh dan memantau perubahan lendir serviks secara rutin.
Suhu Tubuh Basal Meningkat
Salah satu indikator penting yang menandakan masa subur adalah peningkatan suhu tubuh basal. Suhu tubuh basal merupakan suhu tubuh dalam keadaan istirahat, yang diukur segera setelah bangun tidur, sebelum melakukan aktivitas apapun.
Peningkatan suhu tubuh basal terjadi karena adanya peningkatan hormon progesteron setelah ovulasi atau pelepasan telur. Biasanya, suhu tubuh basal wanita cenderung rendah sebelum ovulasi (sekitar 36,5-36,7 derajat Celsius), namun akan meningkat sekitar 0,5-1 derajat Celsius setelah ovulasi.
Peningkatan suhu tubuh basal ini bertahan selama beberapa hari hingga minggu ke depan. Secara umum, masa subur wanita terjadi dalam 2-3 hari menjelang peningkatan suhu tubuh basal dan berlangsung hingga suhu tubuh kembali turun.
Mengukur suhu tubuh basal dengan menggunakan termometer basal, merupakan metode yang umum digunakan untuk memantau masa subur. Namun, perlu diingat bahwa metode pengukuran suhu tubuh basal ini tidak 100% akurat, tetapi sebaiknya digunakan hanya sebagai panduan tambahan.Â
Rasa Sakit pada Satu Sisi Perut Bawah
Rasa sakit pada satu sisi perut bagian bawah, dapat menjadi tanda masa subur pada wanita setelah haid. Masa subur adalah periode waktu di dalam siklus menstruasi, di mana kemungkinan untuk terjadi pembuahan atau kehamilan paling tinggi.
Rasa sakit pada satu sisi perut bagian bawah sering disebut ovulasi pain, atau mittelschmerz dalam istilah medis, umumnya terjadi sekitar dua minggu setelah hari pertama haid. Ini biasanya terjadi di sisi ovarium yang sedang melepaskan sel telur (ovulasi). Wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, mungkin merasakan gejala ini secara teratur pada setiap siklusnya.
Â
Peningkatan Gairah Seksual
Setelah haid, wanita memasuki masa subur mereka, yaitu periode di dalam siklus menstruasi di mana kemungkinan pembuahan atau kehamilan paling tinggi. Pada fase ini, tubuh wanita mengalami beberapa perubahan yang mempengaruhi gairah seksualnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan gairah seksual wanita setelah haid adalah perubahan hormonal dalam tubuh.
Hormon estrogen dan progesteron yang mengatur siklus menstruasi meningkat, sehingga merangsang libido dan memperkuat dorongan seksual. Selain itu, peningkatan aliran darah ke organ reproduksi juga berkontribusi pada meningkatnya gairah seksual. Hal ini dapat membuat wanita lebih sensitif terhadap rangsangan dan merasakan sensasi yang lebih intens selama hubungan intim.
Peningkatan Hormon LH
Â
Salah satu tanda penting untuk mengetahui masa subur adalah peningkatan hormon LH, atau Luteinizing Hormone dalam tubuh wanita. Biasanya, sekitar pertengahan siklus menstruasi, kelenjar pituitari akan menghasilkan hormon LH dalam jumlah yang lebih besar. Peningkatan LH ini memicu proses ovulasi, di mana sel telur yang matang akan dilepaskan dari ovarium.
Untuk mengidentifikasi masa subur, Anda dapat menggunakan alat tes ovulasi yang mendeteksi tingkat LH dalam tubuh. Tes ini dapat memberitahu Anda kapan LH mencapai level puncaknya, menandakan bahwa masa subur sedang berlangsung. Dalam beberapa kasus, peningkatan hormon LH juga dapat dikenali melalui perubahan fisik, seperti berubahnya lendir serviks menjadi lebih encer dan lengket.
Pembengkakan dan Payudara Terasa Keras
Tanda bahwa masa subur sedang berlangsung, adalah pembengkakan dan kekencangan pada payudara. Sebagian besar wanita mengalami perubahan pada payudara saat masa subur, di mana payudara terasa lebih besar dan terasa lebih keras dari biasanya.
Pembengkakan pada payudara terjadi karena peningkatan kadar hormon progesteron pada fase luteal siklus menstruasi. Hormon progesteron bertanggung jawab untuk mempersiapkan tubuh untuk kehamilan. Selain itu, kadar hormon estrogen juga meningkat pada masa subur, yang juga dapat menyebabkan pembengkakan pada payudara.
Â
Cara Mengetahui Masa Subur Wanita
Masa subur wanita merujuk pada periode waktu di dalam siklus menstruasi, di mana kemungkinan untuk terjadi pembuahan atau kehamilan paling tinggi. Masa subur ini biasanya terjadi sekitar 12-14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.
Untuk mengetahui masa subur wanita, Anda dapat menggunakan beberapa metode berikut:
1. Menggunakan metode kalender untuk menghitung masa subur, di mana Anda perlu mencatat durasi siklus menstruasi selama beberapa bulan terakhir. Siklus menstruasi adalah jarak waktu antara hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya.
Setelah mendapatkan durasi siklus menstruasi rata-rata Anda, kurangi 18 hari dari durasi siklus terpendek yang Anda catat. Misalnya, jika siklus terpendek Anda adalah 28 hari, maka masa subur dimulai pada hari ke-10 dalam siklus (28 - 18 = 10).
Selanjutnya, kurangi 11 hari dari durasi siklus terpanjang yang Anda catat. Misalnya, jika siklus terpanjang Anda adalah 32 hari, maka masa subur berakhir pada hari ke-21 dalam siklus (32 - 11 = 21). Dengan begitu, periode waktu antara hari ke-10 hingga ke-21 dalam siklus Anda adalah masa subur yang paling mungkin untuk terjadi pembuahan atau kehamilan.
2. Memeriksa lendir serviks, di mana Anda bisa mulai dengan mencuci tangan secara bersih dan mengambil lendir serviks, dengan jari bersih dan terjepit di antara jari tengah dan ibu jari. Kemudian, perhatikan warna, konsistensi dan elastisitas lendir yang diperoleh. Apabila lendir serviks terasa licin, bening dan elastis, maka ini menunjukkan bahwa sedang berada dalam masa subur.
3. Menggunakan alat prediksi ovulasi adalah salah satu metode yang efektif dalam menentukan masa subur wanita setelah haid. Alat ini dapat mengukur kadar hormon luteinizing (LH) dalam urin, yang diyakini meningkat secara signifikan saat ovulasi terjadi.
Proses penggunaan alat prediksi ovulasi cukup sederhana. Wanita hanya perlu mengikuti petunjuk yang tertera, seperti mengumpulkan urin dalam wadah tertentu dan menyelipkan strip atau tes ke dalamnya. Setelah beberapa menit, strip atau tes akan menunjukkan hasil yang dapat dibaca.
Â
Advertisement