Sukses

Pria Ini Divaksinasi Covid-19 Sebanyak 217 Kali, Bikin Ilmuwan Bingung

Seorang pria dengan sengaja menerima 217 suntikan vaksin Covid-19 selama periode 29 bulan.

Liputan6.com, Jakarta  Vaksin Covid-19 atau sering disebut sebagai vaksin anti-Covid, adalah suatu jenis vaksin yang dikembangkan, untuk melindungi individu dari infeksi virus SARS-CoV-2. Adapun tujuan dari vaksinasi, untuk merangsang sistem kekebalan agar mengenali dan melawan agen penyebab penyakit, tanpa menyebabkan penyakit tersebut secara penuh.

Setelah menjadi pandemi global yang mempengaruhi negara-negara di seluruh dunia, hampir seluruh masyarakat diarahkan untuk menerima vaksinasi dari pemerintah, dengan total 3 kali secara bertahap. Berbeda dengan individu kebanyakan, seorang pria asal Jerman nekat dan sukarela menerima suntikan vaksin Covid-19 sebanyak 217.

Dalam jangaka waktu yang terbilang singkat yaitu 29 bulan, pria berusia 62 tahun ini tidak mengalami efek samping negatif, bahkan setelah menerima empat dosis per hari rata-rata. Sempat jadi sorotan 2 tahun silam karena menerima 90 kali vaksin, kini dirinya mengaku menerima 217 vaksin yang membuat ilmuwan setempat jadi bingung. 

Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber, tentang informasi pria yang menerima vaksin berlebihan, Sabtu (9/3/2024). 

2 dari 3 halaman

Dalam Periode 29 Bulan, Pria Ini Menerima 217 Suntikan Vaksin

Sebuah tim ilmuwan asal Jerman telah melakukan penelitian mendalam, terhadap seorang pria berusia 62 tahun yang dengan sengaja menerima 217 suntikan vaksin Covid-19 selama periode 29 bulan. Temuan mengejutkan dari penelitian ini, adalah pria yang tak disebutkan identitasnya tidak mengalami efek samping negatif terkait vaksin, meskipun mendapat rata-rata empat dosis per hari.

Meski bagi sebagian besar orang mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak itu mungkin terdengar tidak masuk akal, namun pria Jerman ini menjadi perhatian setelah diketahui mendapat begitu banyak suntikan untuk alasan yang unik. Dalam periode 29 bulan tersebut, pria tersebut menjadi apa yang dapat disebut sebagai 'eksperimen berjalan'.

Ia menerima delapan jenis vaksin yang berbeda, termasuk vaksin mRNA. Para peneliti dari Universitas Erlangen-Nuremberg, setelah mengetahui tentang eksperimen ini dari media, memutuskan untuk menghubungi pria tersebut dan mempelajari kasusnya atas nama ilmu pengetahuan.

 

3 dari 3 halaman

Tolerabilitas Tinggi, Menerima 8 Vaksin Berbeda

Dr. Kilian Schober, seorang anggota tim peneliti, menyatakan bahwa pria tersebut divaksinasi dengan delapan vaksin berbeda dan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efek samping yang signifikan, menunjukkan bahwa tingkat tolerabilitas vaksin tersebut cukup tinggi. Pria tersebut juga ditemukan memiliki tingkat sel kekebalan dan antibodi, lebih tinggi terhadap virus corona dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima tiga dosis vaksin Covid-19.

Meskipun hasil penelitian menunjukkan respons kekebalan yang baik pada pria tersebut, para peneliti mengingatkan bahwa pendekatan ini mungkin tidak berlaku untuk seluruh populasi. Mereka menegaskan bahwa efek positif vaksin tidak sebanding dengan jumlah dosis yang diberikan, dan bahwa sistem kekebalan manusia memiliki batasan, dalam meningkatkan respons imun setelah mencapai tingkat tertentu.

Menariknya, pria ini pertama kali menjadi perhatian publik pada tahun 2022 ketika terungkap bahwa ia menerima vaksinasi setidaknya 90 kali, dengan dugaan motif menjual sertifikat vaksinasi. Saat ini, pria tersebut bersikeras bahwa ia menerima 217 dosis vaksin "untuk alasan pribadi," meskipun sedang diselidiki oleh otoritas Jerman.