Sukses

7 Manfaat Pijat Payudara untuk Ibu Hamil, Ketahui Cara dan Bahayanya

Pijat payudara idealnya dua kali seminggu.

Liputan6.com, Jakarta - Pijat payudara merupakan praktik yang memberikan sejumlah manfaat penting bagi ibu hamil, terutama untuk persiapan menyusui. Pijat payudara untuk ibu hamil biasanya dilakukan setelah usia kehamilan lima bulan atau pada enam minggu terakhir kehamilan.

Tekanan pijatan harus disesuaikan dengan tekstur payudara, dimana payudara yang bertekstur lunak memerlukan pijatan lembut, sementara yang bertekstur keras memerlukan tekanan sedang.

Pijat payudara tidak hanya membantu dalam mempersiapkan ibu hamil untuk menyusui, tetapi juga memperlancar sirkulasi darah dan meredakan ketegangan pada payudara. Namun, perlu diingat bahwa pijat payudara sebaiknya dilakukan dengan porsi yang tepat dan tidak berlebihan, idealnya dua kali seminggu.

Meskipun memiliki manfaat, perlu diwaspadai bahwa pijat payudara dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin, yang dapat menyebabkan kontraksi otot rahim. Kontraksi yang kuat dapat berisiko menyebabkan persalinan prematur jika usia kehamilan masih terlalu dini.

Pijat payudara untuk ibu hamil merupakan praktik yang memberikan sejumlah manfaat penting bagi kesehatan ibu dan bayi yang akan lahir. Ada tujuh manfaat pijat payudara untuk ibu hamil dirangkum dari Jurnal Stikes HangTuah Tanjungpinang, Stikes Duta Gama Klaten, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, dan Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.

Berikut Liputan6.com ulas penjelasan lengkapnya, Selasa (12/3/2024).

2 dari 3 halaman

1. Membantu relaksasi tubuh dan pikiran ibu

Salah satu manfaat utamanya adalah membantu relaksasi tubuh dan pikiran ibu. Pada masa kehamilan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan fisik dan emosional, sehingga pijat payudara dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan rileks.

2. Memperlancar sirkulasi darah

Selain itu, pijat payudara juga dapat memperlancar sirkulasi darah di area payudara. Hal ini membantu dalam mempertahankan kesehatan jaringan payudara dan mencegah kemungkinan timbulnya masalah sirkulasi yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan bayi.

3. Merangsang hormon produksi dan pengaliran ASI

Pijat payudara untuk ibu hamil juga dapat merangsang hormon produksi dan pengaliran ASI. Stimulasi yang diberikan oleh pijat dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin, yang dapat membantu menenangkan ibu dan secara otomatis memfasilitasi keluarnya ASI. Manfaat ini sangat penting karena ASI merupakan nutrisi penting bagi bayi yang baru lahir.

4. Meningkatkan hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI pun otomatis keluar

Selain itu, pijat payudara juga dapat membantu memudahkan payudara dalam memproduksi ASI. Adanya rangsangan di area payudara, proses produksi ASI dapat menjadi lebih efisien dan lancar.

5. Memudahkan payudara memproduksi ASI

Pijat payudara juga dapat membantu mengurangi pembengkakan payudara (engorgement) dan sumbatan ASI (plugged/milk duct) yang dapat terjadi pada ibu menyusui.

6. Membantu mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit

Selain manfaat tersebut, pijat payudara juga membantu mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Stimulasi yang diberikan oleh pijat dapat membantu menjaga aliran ASI, bahkan dalam kondisi di mana ibu atau bayi sedang mengalami sakit.

7. Membantu membersihkan saluran susu yang tersumbat serta merangsang kelenjar susu

Terakhir, pijat payudara juga dapat membantu menjaga kesehatan payudara dengan menstimulasi sirkulasi darah dan membersihkan saluran susu yang mungkin tersumbat. Ini membantu mencegah terjadinya masalah kesehatan payudara yang dapat mengganggu proses pemberian ASI dan kenyamanan ibu hamil. 

Pijat payudara untuk ibu hamil merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan ibu hamil serta mendukung proses pemberian ASI kepada bayi.

3 dari 3 halaman

Cara Pijat Payudara untuk Ibu Hamil

Berikut adalah penjelasan lebih rinci untuk setiap langkah dari cara pijat payudara untuk ibu hamil dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI):

  1. Cuci bersih tangan dan pastikan kuku telah dipendekkan: Langkah ini sangat penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan selama melakukan pijat. Kuku yang terlalu panjang dapat menyebabkan iritasi atau luka pada kulit sensitif ibu hamil.
  2. Gunakan minyak khusus bila perlu (misalnya baby oil atau minyak zaitun): Penggunaan minyak dapat membantu mengurangi gesekan dan meningkatkan efektivitas pijatan. Minyak zaitun atau baby oil biasanya merupakan pilihan yang baik karena sifatnya yang lembut dan tidak berbahaya bagi kulit.
  3. Urut payudara dari pangkal menuju puting susu, masing-masing selama 2 menit atau 10 kali pijatan: Langkah ini membantu dalam merangsang peredaran darah dan merelaksasi jaringan otot di sekitar payudara. Pijatan lembut dari pangkal menuju puting juga membantu mengurangi ketegangan dan mempersiapkan payudara untuk menyusui.
  4. Pijat payudara dengan memutar searah jarum jam secara perlahan-lahan: Gerakan ini membantu memperlancar aliran darah dan merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI dengan lebih baik. Pijatan yang lembut dan teratur juga membantu mengurangi risiko sumbatan atau penyumbatan saluran susu.
  5. Urut payudara Anda dari sisi luar ke arah dalam menuju puting dari segala sisi, yakni atas, bawah, kanan, dan kiri: Langkah ini memastikan bahwa seluruh area payudara menerima pijatan yang merata, sehingga merangsang seluruh kelenjar susu dan menjaga kesehatan payudara secara keseluruhan.
  6. Posisikan kedua telapak tangan pada bagian depan payudara kemudian gerakkan satu ke atas dan satu kebawah: Gerakan ini membantu meratakan tekanan pijatan pada seluruh payudara, memberikan stimulasi yang optimal untuk produksi ASI dan kesehatan jaringan payudara.
  7. Buat gerakan melingkar di sekitar puting susu sekitar 15-20 kali: Pijatan di sekitar puting susu membantu merangsang refleks let-down dan mempersiapkan puting untuk menyusui. Gerakan ini juga membantu mengurangi risiko kekakuan atau kekeringan pada puting susu.
  8. Urut secara perlahan dan pelan mulai dari arah bawah hingga mengerucut ke bagian puting: Langkah terakhir ini membantu mengalirkan ASI yang telah diproduksi menuju puting susu, sehingga memudahkan bayi dalam menyusui dan mengurangi risiko engorgement atau pembengkakan pada payudara.

Â