Sukses

Bacaan Doa Qunut Subuh Teks Arab, Latin dan Artinya, Serta Tata Caranya

Bacaan doa Qunut Subuh dan tata cara melakukannya

Liputan6.com, Jakarta Bacaan doa Qunut Subuh dan tata caranya merupakan aspek penting dalam praktik ibadah salat bagi umat Islam. Doa Qunut Subuh merupakan doa sunah yang dapat dibaca oleh setiap muslim, baik secara mandiri maupun saat melaksanakan salat berjamaah. Doa ini memuat permohonan petunjuk, keberkahan, dan perlindungan Allah SWT, serta berfungsi sebagai sarana untuk meminta pertolongan dalam menghadapi segala cobaan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. 

Tata cara doa Qunut Subuh memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan, baik saat dilakukan secara individu maupun dalam salat berjamaah. Doa ini umumnya dibacakan pada rakaat kedua setelah ruku, dan disarankan untuk diucapkan dengan suara yang pelan, menunjukkan kesungguhan dan khusyuk dalam berkomunikasi dengan Allah SWT. Selain itu, doa Qunut Subuh versi pendek dan panjang telah diwariskan melalui hadits-hadits sahih yang diriwayatkan oleh para ulama, sehingga umat Islam dapat memilih sesuai preferensi masing-masing.

Bacaan doa Qunut Subuh juga memiliki makna yang dalam, memohon petunjuk hidup, kesejahteraan, dan perlindungan dari segala bentuk bahaya. Melalui doa ini, umat Islam mengakui ketergantungan penuh kepada Allah SWT sebagai sumber segala kebijaksanaan dan pertolongan. Dengan penuh khidmat dan keyakinan, umat Islam mempraktikkan doa Qunut Subuh sebagai wujud pengabdian dan upaya memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.

Untuk panduan lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa Qunut Subuh dan tata cara melakukannya, pada Selasa (12/3).

2 dari 4 halaman

Apa Itu Doa Qunut Subuh?

Doa Qunut Subuh merupakan salah satu sunah yang dianjurkan bagi umat Islam, dan pelaksanaannya seringkali dikaitkan dengan keadaan musibah atau kesulitan yang menimpa kaum muslimin. Dalam buku Panduan Shalat Lengkap, disebutkan bahwa doa Qunut Subuh dapat dibacakan ketika ada musibah yang menghantui umat Islam.

Dalam riwayat hadits, Nabi Muhammad SAW dikisahkan melakukan doa Qunut dalam salat wajib, terutama di Subuh dan Maghrib. Namun, tingkat kekhususan doa Qunut lebih tegas dalam salat Subuh dan Maghrib dibandingkan dengan tiga salat lainnya. Perlu dicatat bahwa doa Qunut tidak lagi dibaca ketika kondisi yang menyebabkan penderitaan umat Islam telah berlalu.

Salah satu hadits yang menggambarkan kebiasaan Nabi SAW dalam membaca doa Qunut adalah sebagai berikut:

وَعَنْهُ أَنَّ النَّبيَّ صلّى الله عليه وسلّم كَانَ لاَ يَقْنُتُ إلا إذَا دعَا لِقَوْمٍ، أَوْ دَعَا عَلَى قَوْمٍ. صَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ.

"Anas bin Malik RA melaporkan bahwa Nabi SAW tidak berqunut kecuali ketika mendoakan kebaikan bagi suatu kaum atau mendoakan kebinasaan bagi suatu kaum." (Hadits ini dianggap sahih menurut Ibnu Khuzaimah).

Penting untuk diingat bahwa doa Qunut Subuh adalah ibadah sunah, sehingga tidak diwajibkan untuk dilakukan terus-menerus. Seorang Muslim tidak perlu merasa salatnya tidak sah jika tidak melantunkan doa Qunut Subuh. Nabi SAW sendiri menunjukkan bahwa doa Qunut Subuh adalah ibadah sunah yang tidak menjadi kewajiban, dan umat Islam dapat melakukannya sesuai kebutuhan dan keadaan.

Meskipun doa Qunut Subuh bukan kewajiban, namun sebagai ibadah sunah, umat Islam dianjurkan untuk melakukannya terutama ketika dihadapkan pada musibah atau kesulitan. Doa Qunut Subuh diharapkan dapat menjadi sarana bagi seorang Muslim untuk memohon petunjuk dan bantuan dari Allah SWT dalam mengatasi masalah dan kesulitan yang dihadapi.

 

 

3 dari 4 halaman

Bacaan Doa Qunut Subuh 

A. Bacaan Doa Qunut Subuh Versi Pendek:

Dalam Kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, terdapat bacaan doa Qunut versi pendek yang dapat diucapkan selama salat Subuh. Bacaan ini dianggap sebagai bentuk doa yang singkat namun penuh makna:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيَ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ .

Allaahummah dinii fii man hadaits, wa 'aafiinii fii man 'aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a'thaits, wa qi nii syarra maa qadlaits, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa 'alaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalaits, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalits.

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, berilah kesejahteraan kepadaku di antara orang-orang yang Engkau beri kesejahteraan, tolonglah aku di antara orang-orang yang kau beri pertolongan, berikanlah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang Engkau berikan kepadaku, dan peliharalah aku dari keburukan yang Engkau putuskan, karena sesungguhnya Engkau memutuskan dan tidak diputuskan atas-Mu, dan tiada kehinaan kepada orang yang telah Engkau tolong, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami, lagi Maha Tinggi."

B. Bacaan Doa Qunut Subuh Versi Panjang:

Doa Qunut Subuh versi panjang, seperti yang terdapat dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya KH. M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, memiliki bacaan yang lebih lengkap dan mendalam:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنُ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّم

Latin: Allaahummahdinii fiiman hadaita, wa 'aafinii fiman 'aafaita, wa tawallanii fii man tawallaita, wa baarik lii fiimaa a'thaita, wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaita fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaika, wa innahu laa yadzillu man waalaita, wa laa ya'izzu man 'adaita, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalaita, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhaita, astahgfiruka wa atuubu ilaika, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa alihi wa shahbihi wasallama.

Artinya: "Ya Allah, berikanlah aku petunjuk seperti orang-orang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan, seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan kepada apa saja yang telah Engkau berikan kepadaku. Peliharalah aku dengan kasih sayang-Mu dari segala keburukan apa-apa yang telah Engkau putuskan (tetapkan), karena sesungguhnya Engkau-lah yang memberikan ketentuan dan tidak ada yang bisa memberikan ketentuan (keputusan) atas diri-Mu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang telah Engkau musuhi, Maha Berkah lah Engkau dan Maha Luhur lah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan (sholawat) atas diri junjungan kami. Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya."

4 dari 4 halaman

Tata Cara Doa Qunut Subuh

A. Tata Cara Doa Qunut Subuh Sendiri

Doa Qunut Subuh, sebagai suatu bentuk doa sunah yang dianjurkan, dapat dilakukan secara mandiri dengan mengikuti tata cara berikut:

  1. Doa Qunut Subuh Dibaca Saat Rakaat Kedua: Pelaksanaan doa Qunut Subuh disarankan pada rakaat kedua dalam salat Subuh sebagai ungkapan kesungguhan dan khusyuk.
  2. Bacaan Doa Qunut Subuh Dilantunkan Usai Ruku dengan Mengangkat Tangan: Setelah melaksanakan ruku, doa Qunut Subuh dibacakan dengan mengangkat tangan sebagai simbol permohonan kepada Allah SWT.
  3. Doa Qunut Dibaca dengan Suara Pelan: Penting untuk melantunkan doa Qunut dengan suara pelan, mencerminkan rasa tawadhu' dan hati yang khidmat dalam berkomunikasi dengan Allah SWT.
  4. Menggunakan Lafal "Ihdini" yang Artinya Berilah Aku Petunjuk: Doa Qunut Subuh dapat diakhiri dengan lafal "ihdini," yang bermakna memohon petunjuk dari Allah SWT sebagai manifestasi kerendahan hati dan kepatuhan kepada-Nya.

B. Tata Cara Doa Qunut Subuh Berjamaah

Doa Qunut Subuh dapat dilakukan secara berjamaah, mengikuti langkah-langkah berikut ini dengan lebih rinci:

  1. Doa Qunut Subuh Dilantunkan Saat Rakaat Kedua Usai Ruku: Sama seperti dalam salat individu, doa Qunut Subuh berjamaah dilantunkan pada rakaat kedua setelah melaksanakan ruku.
  2. Imam dan Makmum Mengangkat Tangan Ketika Membaca Doa Qunut Subuh: Sebagai tanda keseriusan dalam berdoa, baik imam maupun makmum dapat mengangkat tangan ketika membacakan doa Qunut Subuh.
  3. Imam Membaca Doa Qunut Subuh dengan Suara yang Dipelankan atau Didengar Makmum: Imam memiliki opsi untuk membacakan doa Qunut Subuh dengan suara yang pelan agar dapat didengar oleh makmum di belakangnya, membangun rasa kebersamaan spiritual.
  4. Makmum Cukup Mengaminkan Doa yang Dibaca Imam: Makmum dalam salat berjamaah cukup mengaminkan doa yang dibacakan oleh imam sebagai bentuk partisipasi dalam doa bersama.
  5. Menggunakan Lafal "Ihdina" yang Artinya Berilah Kami Petunjuk: Penutup doa Qunut Subuh berjamaah tetap mengandung lafal "ihdina," menggambarkan kerinduan akan petunjuk dan bimbingan Allah SWT.

Dengan mengamalkan doa Qunut Subuh, baik secara individu maupun berjamaah, diharapkan umat Islam dapat memperkuat ikatan spiritual mereka, memohon perlindungan dan petunjuk Allah SWT dalam setiap langkah hidup mereka.