Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia teknologi medis, inovasi terus berkembang untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi individu dengan gangguan suara. Salah satu terobosan terbaru adalah pengembangan perangkat baru yang memungkinkan komunikasi tanpa menggunakan pita suara.Â
Baca Juga
Advertisement
Perangkat ini berupa sebuah patch kecil dan fleksibel yang dipasang di leher, yang memiliki kemampuan untuk menerjemahkan gerakan otot menjadi ucapan. Ini adalah langkah besar dalam membantu individu yang mengalami gangguan suara akibat berbagai faktor, termasuk kerusakan atau kelumpuhan pada pita suara, serta mereka yang baru saja pulih dari operasi kanker tenggorokan.
Patch tersebut memiliki kemampuan luar biasa untuk mendeteksi gerakan tenggorokan yang terkait dengan proses berbicara. Selain itu, patch ini juga mampu menghasilkan listrik dari gerakan tersebut, sehingga perangkat ini dapat beroperasi tanpa memerlukan baterai atau sumber listrik eksternal.
Lantas bagaimana cara kerja dan apa saja resikonya? Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari Live Science teknologi patch tipis yang berguna untuk membantu mereka yang mengalami gangguan pada pita suaranya, pada Minggu (17/3).
Teknologi di Balik Patch Tipis Ini
Patch tersebut didasarkan pada konsep sifat magnetik beberapa logam kaku yang dapat berubah ketika diberi tekanan mekanis, yang telah diketahui sejak pertengahan abad ke-19. Dalam studi terbaru, bahan-bahan ini diadaptasi ke dalam bentuk patch yang merespons tekanan halus dari pergerakan otot tenggorokan. Patch tersebut terdiri dari lima lapisan yang sangat tipis, dengan lapisan tengah terbuat dari silikon dan mikromagnet yang menghasilkan medan magnet yang bervariasi sesuai dengan pergerakan otot tenggorokan.
Proses konversi gerakan otot menjadi ucapan dilakukan melalui sinyal-sinyal listrik yang dihasilkan oleh patch tersebut. Sinyal-sinyal ini kemudian dimasukkan ke dalam algoritma pembelajaran mesin yang telah dilatih menggunakan data dari peserta penelitian yang melakukan gerakan otot tertentu saat mengucapkan frasa-frasa pendek. Algoritma ini kemudian mengasosiasikan gerakan-gerakan tersebut dengan frasa tertentu, sehingga dapat menerjemahkan gerakan otot menjadi ucapan yang dimaksud.
Proses pengembangan teknologi ini juga melibatkan berbagai riset dan studi material sebelumnya untuk mencapai hasil yang optimal. Kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kedokteran memainkan peran penting dalam menciptakan solusi inovatif ini untuk memperbaiki komunikasi individu yang membutuhkan bantuan.
Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penggunaan sehari-hari tetapi juga menjadikan perangkat ini lebih ramah lingkungan. Pengembangan perangkat ini membuka peluang besar dalam meningkatkan kualitas hidup individu dengan gangguan suara. Dengan adanya teknologi ini, mereka dapat lebih mudah berkomunikasi tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pita suara mereka, yang seringkali rentan terhadap kerusakan atau masalah lainnya.
Advertisement
Tantangan yang Dihadapi
Dalam uji coba awal dengan delapan orang tanpa masalah bicara, algoritme ini berhasil mencapai tingkat akurasi sekitar 95% dalam menerjemahkan impuls listrik patch menjadi ucapan. Namun, patch ini masih dalam tahap pengembangan awal dan perlu diuji lebih lanjut pada orang dengan gangguan bicara untuk mengukur keefektifannya secara menyeluruh.Â
Selain itu, proses pembuatan patch perlu ditingkatkan agar dapat diproduksi dalam jumlah besar dengan biaya yang terjangkau. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, hasil awal ini menjanjikan untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi individu dengan gangguan suara.Â
Pengembangan teknologi ini juga mengarah pada peningkatan pemahaman kita tentang cara kerja otot tenggorokan dalam menghasilkan ucapan, yang dapat berdampak positif pada bidang kedokteran lainnya.
Pengembangan patch ini membawa harapan besar bagi individu yang mengalami gangguan suara, dengan potensi untuk menyediakan solusi yang lebih praktis, nyaman, dan terjangkau daripada teknologi bantu yang ada saat ini. Jika berhasil, patch ini dapat menjadi langkah maju dalam bidang rehabilitasi vokal dan memberikan pengalaman komunikasi yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan bantuan dalam berbicara.