Liputan6.com, Jakarta - Luka batin merupakan luka yang tidak terlihat secara fisik namun dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang. Dalam penelitian berjudul "Dinamika Psikospiritual Penyempubah Luka Batin" yang dipublikasikan oleh Media Neliti, dikutip dari Hardjowono, luka batin dijelaskan sebagai tekanan berat yang terus menerus diberikan pada lapisan batin terdalam individu.
Baca Juga
Advertisement
Cara merawat luka batin menurut psikologi, tidak hanya melibatkan proses penanganan secara fisik, namun lebih kepada pemahaman dan penerimaan terhadap pengalaman-pengalaman yang melukai. Salah satu langkah penting yang disarankan adalah dengan mulai menerima pengalaman tersebut sepenuhnya.
Menerima, membuat seseorang dapat lebih mudah melangkah menuju proses penyembuhan yang lebih efektif. Perlunya cara merawat luka batin secara efektif menjadi semakin jelas dalam konteks tekanan psikospiritual yang terus menerus. Memahami bahwa luka batin bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan, seseorang menjadi lebih sadar akan pentingnya menghadapinya dengan cara yang sehat dan konstruktif.
Berikut Liputan6.com ulas tentang cara merawat luka batin menurut psikologi yang dimaksudkan, Senin (18/3/2024).
Cara Merawat Luka Batin Menurut Penelitian
Cara merawat luka batin merupakan suatu proses penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional seseorang. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Widya Mandala Catholic University, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan menyembuhkan luka batin.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang cara merawat luka batin yang dimaksudkan:
1. Mengingat Pengalaman yang Melukai Batin
Salah satu langkah pertama dalam merawat luka batin adalah dengan mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang menyebabkan luka tersebut. Ini melibatkan refleksi mendalam terhadap peristiwa atau trauma yang telah dialami.
Contohnya, seseorang yang mengalami kehilangan orang yang dicintai mungkin perlu mengingat kembali momen-momen bersama dan proses kehilangan tersebut untuk mulai menyembuhkan luka batin mereka.
2. Memahami Pengalaman Tersebut
Setelah mengingat kembali pengalaman yang melukai batin, langkah selanjutnya adalah mencoba memahami secara lebih dalam apa yang terjadi. Ini melibatkan introspeksi terhadap perasaan, pikiran, dan dampak yang timbul akibat pengalaman tersebut.
Misalnya, seseorang yang mengalami kegagalan dalam karier mereka mungkin perlu memahami bagaimana hal itu memengaruhi rasa percaya diri dan pandangan mereka terhadap diri sendiri.
3. Menerima Kembali Pengalaman
Proses terakhir dalam merawat luka batin adalah menerima kembali pengalaman yang telah menyakiti. Ini bukan berarti mengabaikan atau melupakan peristiwa tersebut, namun lebih kepada menerima bahwa hal itu terjadi dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan seseorang dengan cara yang sehat dan konstruktif.
Sebagai contoh, seseorang yang mengalami trauma masa kecil mungkin perlu belajar untuk menerima bahwa hal itu terjadi dan membangun kekuatan baru dari pengalaman tersebut untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih kuat.
Â
Advertisement
Cara Merawat Luka Batin Menurut Kemenkes RI
Merawat luka batin merupakan suatu proses yang penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional seseorang. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam merawat luka batin. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang cara merawat luka batin:
1. Menerima Diri Sendiri atau Self Acceptance
Salah satu langkah pertama dalam cara merawat luka batin adalah dengan menerima diri sendiri sepenuhnya. Hal ini melibatkan kemampuan untuk merelaksasi diri dan menerima segala aspek baik dan buruk dari diri sendiri.
Contohnya, seseorang yang selalu merasa tidak puas dengan penampilan fisiknya mungkin perlu belajar untuk menerima dan mencintai dirinya apa adanya, termasuk kekurangan yang dimiliki.
2. Lakukan Aktivitas Bermanfaat
Melakukan aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan dapat membantu dalam proses penyembuhan luka batin. Ini bisa termasuk berolahraga, mengeksplorasi hobi baru, atau melakukan perawatan diri. Misalnya, seseorang yang sedang menghadapi stres di tempat kerja dapat mencoba untuk mengisi waktu luang dengan berkebun atau melakukan yoga untuk merasa lebih rileks dan positif.
3. Memaafkan Diri Sendiri
Memiliki kemampuan untuk memaafkan diri sendiri merupakan langkah penting dalam merawat luka batin. Terkadang, orang sulit untuk melepaskan diri dari kesalahan dan rasa bersalah atas tindakan masa lalu. Namun, dengan memaafkan diri sendiri, seseorang dapat melepaskan beban dan mulai memperbaiki diri.
Sebagai contoh, seseorang yang merasa bersalah karena telah melakukan kesalahan besar dalam hubungan mereka mungkin perlu belajar untuk memaafkan diri sendiri agar dapat melanjutkan hidup dengan lebih ringan.
4. Lawan Pikiran Buruk
Menghadapi pikiran negatif dan berusaha untuk melawannya adalah langkah penting dalam merawat luka batin. Ini melibatkan kesadaran terhadap pola pikir yang merugikan dan usaha aktif untuk mengubahnya menjadi lebih positif. Contoh kasusnya adalah seseorang yang cenderung meremehkan diri sendiri dan merasa tidak berharga, mereka perlu belajar untuk menggantikan pikiran-pikiran tersebut dengan afirmasi positif dan pengakuan atas nilai dan potensi mereka sendiri.
Â
Â
5. Beri Ruang untuk Dirimu
Memberi ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat dan melakukan aktivitas yang menyenangkan merupakan bagian penting dari perawatan luka batin. Ini bisa mencakup meditasi, mengurangi kesibukan, atau berkumpul dengan teman-teman yang mendukung.
Contoh kasusnya adalah seseorang yang merasa terlalu terbebani dengan tuntutan pekerjaan, mereka perlu memberi diri mereka waktu untuk istirahat dan melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk mengurangi stres.
6. Luapkan Emosi Negatif
Mengeluarkan emosi negatif secara sehat adalah langkah penting dalam proses penyembuhan luka batin. Ini melibatkan pengakuan dan ekspresi terhadap emosi yang dirasakan, seperti dengan menangis atau berbicara dengan seseorang yang dipercaya.
Contoh kasusnya adalah seseorang yang merasa tertekan dan putus asa mungkin perlu mengekspresikan emosi tersebut dengan berbicara kepada seorang teman atau melakukan aktivitas fisik yang dapat membantu melepaskan ketegangan.
7. Mencari Bantuan Ahli
Terakhir, jika merasa sulit untuk mengatasi luka batin secara mandiri, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari ahli. Ini bisa berupa konseling psikologis atau terapi yang ditujukan untuk membantu seseorang dalam mengatasi luka batin mereka.
Contoh kasusnya adalah seseorang yang merasa terjebak dalam siklus negatif dan tidak mampu mengatasi luka batin mereka sendiri, mereka mungkin perlu bantuan dari seorang profesional untuk membimbing mereka melalui proses penyembuhan.
Advertisement