Liputan6.com, Jakarta Setiap 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia, sebuah momen yang mengingatkan kita akan keajaiban dunia dongeng dalam membentuk imajinasi dan kreativitas anak-anak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng diartikan sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi, tetapi menggambarkan kejadian-kejadian masa lalu. Meski tidak benar-benar terjadi, jalan cerita yang menarik membuat dongeng menjadi daya tarik yang tak terbantahkan bagi anak-anak.
Baca Juga
Advertisement
Banyak dongeng klasik Indonesia yang kerap diceritakan kepada anak-anak. Misalnya, Dongeng Sangkuriang yang menceritakan tentang asal-usul Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang yang mengajarkan tentang kebijaksanaan dan kesetiaan, Malin Kundang yang memberikan pelajaran tentang penghormatan terhadap orang tua, hingga cerita Danau Toba yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda. Begitu pula dengan cerita Timun Mas yang mengajarkan tentang keberanian dan kecerdikan dalam menghadapi rintangan.
Peringatan Hari Dongeng Sedunia menjadi pengingat bahwa dongeng tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran yang efektif bagi anak-anak. Melalui dongeng, anak-anak dapat belajar tentang nilai-nilai moral, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memahami berbagai situasi kehidupan dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.
Berikut ulsan lebih lanjut tentang Hari Dongeng Sedunia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2024).
Sejarah Hari Dongeng Sedunia
Sejarah Hari Dongeng Sedunia atau World Storytelling Day bermula dari peringatan Hari Mendongeng Nasional di Swedia pada tahun 1991. Pada awalnya, perayaan tersebut dinamakan "Alla berättares dag" yang berarti Hari Semua Pendongeng. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk menghargai seni bercerita dan mempromosikan kesenian lisan tradisional, serta memperingati warisan dongeng dalam budaya setempat.
Dalam perkembangannya, perayaan ini berkembang menjadi Hari Dongeng Sedunia atau World Storytelling Day yang diperingati setiap tanggal 20 Maret. Australia juga turut berkontribusi dengan mengkoordinasikan perayaan cerita atau dongeng selama lima minggu pada tahun 1997, yang dikenal dengan sebutan Hari Narator Lisan Internasional (International Day of Oral Narrators). Upaya ini berhasil merambah ke Meksiko dan negara-negara Amerika Latin lainnya pada tahun yang sama, menunjukkan minat global yang meningkat terhadap seni bercerita dan tradisi lisan.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 2002, ketika Skandinavia membentuk jaringan web penceritaan mereka sendiri yang diberi nama Ratatosk. Jaringan ini membantu dalam penyebaran perayaan Hari Mendongeng ke negara-negara lain seperti Norwegia, Denmark, Finlandia, dan Estonia. Bahkan, peristiwa ini terus menyebar ke Kanada dan beberapa benua lainnya, mencapai sebagian besar dunia kecuali Antartika.
Perayaan Hari Dongeng Sedunia menjadi momentum penting untuk merayakan keanekaragaman cerita dan budaya dari berbagai belahan dunia. Melalui dongeng, nilai-nilai, tradisi, dan pengetahuan turun temurun dapat dipertahankan dan diapresiasi oleh generasi muda. Selain itu, perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi para pendongeng dan peminat dongeng untuk berbagi kisah-kisah inspiratif, mempererat hubungan sosial, dan menghargai warisan budaya yang berharga.
Advertisement
Manfaat Mendongeng Bagi Perkembangan Anak
Mendongeng memiliki berbagai manfaat penting bagi perkembangan anak, berikut di antaranya.
1. Meningkatkan Minat Baca
Salah satu manfaat utama mendongeng adalah meningkatkan minat baca anak. Dongeng membawa cerita-cerita menarik yang dapat memikat perhatian anak-anak, membuat mereka ingin tahu tentang apa yang terjadi dalam cerita tersebut. Dengan sering mendengarkan dongeng, anak-anak akan terbiasa dengan aktivitas membaca dan berpotensi mengembangkan minat baca yang lebih luas.
2. Mengembangkan Imajinasi
Mendongeng juga berperan penting dalam mengembangkan imajinasi anak. Cerita-cerita fantastis dalam dongeng dapat merangsang imajinasi anak-anak, membantu mereka memvisualisasikan dunia yang berbeda-beda dan memperluas pemikiran kreatif mereka. Hal ini penting untuk membantu anak-anak menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah serta berpikir secara lebih luas.
3. Membangun Karakter Anak
Setiap dongeng memiliki pesan atau moral tertentu yang ingin disampaikan kepada pembacanya. Melalui dongeng, anak-anak dapat belajar tentang nilai-nilai seperti keberanian, kejujuran, persahabatan, kerja sama, dan banyak lagi. Pesan moral yang disampaikan dalam dongeng membantu membangun karakter anak, mengajarkan mereka tentang pentingnya sikap-sikap positif dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menguatkan Hubungan Orang Tua dan Anak
Kegiatan mendongeng juga menjadi momen yang berharga untuk memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Saat orang tua membacakan atau menceritakan dongeng kepada anak-anak, hal ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara mereka. Anak-anak merasa dicintai dan diperhatikan, sementara orang tua dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anak.
5. Mengajarkan Keterampilan Sosial
Melalui dongeng, anak-anak juga dapat belajar tentang keterampilan sosial seperti empati, pengertian terhadap perbedaan, dan toleransi. Cerita-cerita dalam dongeng seringkali menghadirkan karakter-karakter yang beragam, sehingga anak-anak dapat belajar untuk menghargai keberagaman dan mengembangkan sikap yang inklusif terhadap orang lain.
Aktivitas mendengarkan cerita fiksi secara teratur juga dapat membantu anak-anak memahami orang lain dengan lebih baik. Para ilmuwan menemukan bahwa anak-anak yang sering mendengarkan cerita fiksi cenderung lebih empatik dan memiliki kemampuan teori pikiran yang lebih baik. Mereka dapat lebih mudah memahami perasaan, pikiran, dan motivasi orang lain, yang merupakan keterampilan sosial yang penting dalam hubungan antarpribadi.
6. Membantu Anak Menghadapi Dunia Nyata
Membacakan dongeng kepada anak-anak dapat membantu mereka memperluas pandangan dunia. Melalui cerita-cerita yang menggambarkan tempat-tempat yang jauh, orang-orang luar biasa, dan situasi yang menarik, anak-anak dapat memperkaya pemahaman mereka tentang dunia yang ada di sekitar mereka. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi dan keterbukaan terhadap keberagaman budaya dan pengalaman.
Mendongeng juga dapat membantu anak-anak menghadapi situasi kehidupan nyata. Aktivitas otak yang terlibat ketika kita membaca atau mendengarkan cerita fiksi dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat belajar dari cerita-cerita yang mereka dengar dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi rintangan dalam kehidupan nyata.