Liputan6.com, Jakarta - Doa yang tidak dikabulkan dalam Islam sering dianggap akan diganti dengan yang sesuai kebutuhan orang tersebut, padahal ini bergantung pada perbuatan masing-masing manusia. Penyebab doa tidak dikabulkan ini menjadi perhatian utama dalam praktik keagamaan umat Islam.
Mengonsumsi atau menggunakan barang haram, seperti alkohol atau narkoba, merupakan salah satu contoh perbuatan yang dapat menghambat terkabulnya doa seseorang. Menzalimi orang lain juga menjadi penyebab doa tidak dikabulkan dalam ajaran Islam.
Nabi Muhammad SAW telah menegaskan bahwa Allah SWT sangat membenci kezaliman, terutama kezaliman antara sesama hamba-Nya. Oleh karena itu, menjauhi perbuatan zalim merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan hubungan antar sesama manusia dan menjauhkan diri dari hambatan terkabulnya doa.
Advertisement
Selain itu, memiliki hati yang lalai juga dapat menyebabkan doa seseorang tidak terkabul. Hati yang lalai akan membuat seseorang cenderung melupakan Allah SWT dalam urusan kehidupan akhirat, sehingga mengabaikan kewajiban yang diperintahkan dan melakukan larangan-Nya.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami penyebab doa tidak dikabulkan ini dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dapat menghalangi hubungan baik dengan Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas penyebab doa tidak dikabulkan merangkum dari buku Agar Keinginan Cepat Terkabul oleh Imam al-Ghazal dan buku Risalah Doa & Zikir Keluarga oleh Muhammad Aulii, Jumat (22/3/2024).
1. Menzalimi Orang Lain
Menzalimi orang lain merupakan perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Allah SWT sangat membenci kezaliman, terutama kezaliman antara sesama hamba-Nya. Ini alasan kezaliman menjadi penyebab doa tidak dikabulkan.
"Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman antara sesama hamba, sehingga beberapa dari mereka melakukan kezaliman terhadap yang lain." (HR. Ath-Thayalisi)
Allah SWT telah menciptakan manusia untuk hidup berdampingan dengan kedamaian dan keadilan. Namun, ketika seseorang melakukan kezaliman terhadap orang lain, doanya tidak akan terkabul. Hal ini karena perbuatan zalim menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan antar sesama manusia, yang bertentangan dengan kehendak-Nya.
- Menyiksa atau merampok orang lain. Alasan: Tindakan kekerasan atau perampokan terhadap orang lain merupakan bentuk kezaliman yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT.
- Menjebak atau menfitnah orang lain. Alasan: Menjebak atau menfitnah orang lain adalah perbuatan yang tidak adil dan bertentangan dengan ajaran agama Islam yang mengutamakan keadilan.
- Memperlakukan buruh atau pembantu dengan tidak adil. Alasan: Memperlakukan buruh atau pembantu dengan tidak adil adalah bentuk penindasan yang bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama.
- Memotong gaji atau hak-hak karyawan tanpa alasan yang jelas. Alasan: Memotong gaji atau hak-hak karyawan tanpa alasan yang jelas merupakan tindakan zalim yang dapat menghambat terkabulnya doa seseorang.
- Menghindari membantu orang yang membutuhkan bantuan. Alasan: Menolak untuk membantu orang yang membutuhkan adalah bentuk kezaliman karena tidak peduli dengan penderitaan orang lain.
2. Memiliki Hati yang Lalai
Salah satu penyebab doa tidak dikabulkan adalah hati yang lalai. Hati yang lalai adalah ketika seseorang melupakan Allah dalam urusan kehidupan akhirat dengan meninggalkan kewajiban yang diperintahkan dan melakukan larangan-Nya.
"Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa Allah SWT tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai. Hati yang lalai membuat seseorang cenderung terlena dengan kesibukan dunia dan melupakan tujuan utamanya dalam hidup, yaitu menggapai ridha Allah SWT.
- Melupakan kewajiban shalat lima waktu. Alasan: Shalat lima waktu adalah kewajiban utama bagi umat Islam, dan melupakan shalat menunjukkan hati yang lalai dalam beribadah.
- Tidak membayar zakat meskipun mampu. Alasan: Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi mereka yang mampu, dan meninggalkan zakat menunjukkan sikap lalai terhadap kewajiban agama.
- Mengabaikan pembelajaran dan pengamalan Al-Quran. Alasan: Al-Quran adalah petunjuk bagi umat Islam, dan mengabaikan pembelajaran serta pengamalannya menunjukkan ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap ajaran agama.
- Tidak menjaga lisan dari perkataan yang buruk. Alasan: Lisan yang tidak terjaga dapat mengeluarkan kata-kata yang tidak bermanfaat atau bahkan menyakiti orang lain, yang menunjukkan hati yang lalai dalam menjaga akhlak.
- Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau hiburan yang merusak. Alasan: Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau hiburan yang merusak membuat seseorang lalai dalam menggunakan waktu dengan baik untuk beribadah dan memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Â
Advertisement
3. Mengonsumsi atau Menggunakan Barang Haram
Ketika seseorang mengonsumsi atau menggunakan barang yang diharamkan dalam ajaran Islam, seperti alkohol, narkoba, atau hasil dari praktik yang tidak sesuai syariat, maka doanya mungkin tidak akan dikabulkan. Hal ini disebabkan karena perbuatan tersebut bertentangan dengan ajaran agama dan menyebabkan seseorang dijauhi dari keberkahan.
Rasullullah SAW pernah menceritakan bahwa seorang lelaki yang sedang melakukan perjalanan panjang, berambut kusut dan berdebu, mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdoa, "Ya Allah, ya Allah!" Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaian yang dikenakannya haram, dan ia diberi makan dengan yang haram. Bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" (HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW juga telah menjelaskan bahwa Allah SWT akan menolak doa dari orang-orang yang mengonsumsi barang haram. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW menyampaikan kisah seorang lelaki yang berdoa kepada Allah SWT sambil berada dalam keadaan yang tidak layak, dimana makanannya, minumannya, serta pakaiannya semuanya berasal dari hal yang haram.
- Menggunakan narkoba secara terus-menerus. Alasan: Narkoba adalah barang haram dalam agama Islam karena merusak kesehatan dan pikiran.
- Minum minuman keras seperti alkohol. Alasan: Alkohol mengganggu kesadaran dan kesehatan, yang bertentangan dengan ajaran agama.
- Mengonsumsi makanan yang tidak halal seperti daging babi. Alasan: Daging babi diharamkan dalam agama Islam, dan mengonsumsinya dapat mengakibatkan doa tidak dikabulkan karena melanggar perintah Allah.
- Menggunakan uang hasil korupsi atau riba. Alasan: Uang dari korupsi atau riba dianggap sebagai hasil yang tidak halal, sehingga penggunaannya dapat menghambat terkabulnya doa.
- Membeli atau menggunakan barang curian. Alasan: Barang curian adalah harta yang diperoleh dengan cara yang tidak sah, sehingga menggunakannya akan membuat doa tidak dikabulkan karena melanggar hukum Allah.
4. Memutus Silaturahim
Salah satu ajaran penting dalam Islam adalah menjaga hubungan silaturahim atau hubungan baik dengan sesama Muslim. Perbuatan memutus silaturahim dapat menyebabkan doa seseorang tidak terkabul. Allah SWT menekankan betapa pentingnya menjalin silaturahim dalam Al-Quran Surah An-Nisa ayat 1.
"Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari satu jiwa, dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya; dan dari keduanya Allah memperkembangkan banyak laki-laki dan perempuan. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sungguh, Allah Maha Pengawas terhadap kamu." (QS. An-Nisa: 1)
Dalam ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan umat manusia untuk bertakwa kepada-Nya dan memperhatikan hubungan silaturahim, karena dengan menjaga hubungan baik antar sesama, akan tercipta kedamaian dan rahmat dalam kehidupan.
Ini mengapa memutus silaturahim merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama dan akan menjadi penyebab doa tidak dikabulkan.Â
- Tidak menjenguk keluarga atau kerabat yang sedang sakit. Alasan: Mengunjungi keluarga atau kerabat yang sakit adalah bentuk kebaikan dan kepedulian, sedangkan memutus silaturahim dengan tidak menjenguk dapat menghambat terkabulnya doa.
- Tidak menjawab atau menghubungi pesan atau telepon dari kerabat atau teman dekat. Alasan: Merespons komunikasi dari kerabat atau teman dekat adalah bagian dari menjaga silaturahim, dan mengabaikan hal tersebut dapat menyebabkan putusnya hubungan baik antar sesama.
- Menghindari acara keluarga atau reuni karena alasan yang tidak kuat. Alasan: Acara keluarga atau reuni adalah kesempatan untuk mempererat tali silaturahim, dan menghindarinya tanpa alasan yang kuat dapat menimbulkan kesan buruk dan memutuskan hubungan yang sudah terjalin.
- Tidak memberikan salam atau menjawab salam dari tetangga atau teman. Alasan: Salam adalah tanda penghormatan dan persaudaraan dalam Islam, dan mengabaikan salam dari tetangga atau teman dapat mengganggu hubungan silaturahim.
- Menghindari berbaur atau berkumpul dengan tetangga atau warga sekitar. Alasan: Berbaur dengan tetangga atau warga sekitar adalah bagian dari menjaga hubungan baik dalam masyarakat, dan menghindarinya dapat memutuskan tali silaturahim serta menghambat terkabulnya doa.
5. Membenci Umat Islam yang Lain
Dalam ajaran Islam, kasih sayang, kedamaian, dan persatuan di antara sesama umat sangat ditekankan. Membenci atau menghasut permusuhan terhadap sesama umat Islam merupakan perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
"Tidak boleh saling benci, tidak boleh saling dengki, tidak boleh membelakangi satu sama lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang Muslim untuk meninggalkan saudaranya lebih dari tiga malam." (HR. Muslim)
Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW melarang umat Islam untuk saling benci, dengki, atau membelakangi satu sama lain, karena hal tersebut akan mengganggu kedamaian dan persatuan umat. Membenci umat Islam yang lain akan menghambat terkabulnya doa seseorang, karena perbuatan tersebut bertentangan dengan ajaran agama dan menciptakan ketidakharmonisan dalam hubungan sesama manusia.
- Menyebarkan fitnah atau gosip negatif tentang sesama umat Islam. Alasan: Menyebarkan fitnah atau gosip negatif dapat merusak hubungan antar sesama umat Islam dan menghambat terwujudnya persatuan dalam umat.
- Mengolok-olok atau merendahkan keyakinan atau amal ibadah sesama umat Islam. Alasan: Menghina keyakinan atau amal ibadah sesama umat Islam adalah tindakan yang tidak menghormati dan dapat menyebabkan permusuhan antar sesama umat.
- Tidak mendoakan kebaikan atau keselamatan bagi sesama umat Islam. Alasan: Mendoakan kebaikan bagi sesama umat Islam adalah bagian dari kasih sayang dan persaudaraan, dan tidak melakukannya dapat menunjukkan sikap benci atau tidak peduli terhadap keselamatan mereka.
- Memilih untuk tidak membantu sesama umat Islam dalam kesulitan atau kesusahan. Alasan: Membantu sesama umat Islam dalam kesulitan adalah bagian dari kebaikan dan kepedulian, dan menolak untuk melakukannya dapat menimbulkan rasa benci atau permusuhan.
- Bergabung atau mendukung kelompok atau gerakan yang merugikan atau menyerang sesama umat Islam. Alasan: Bergabung atau mendukung kelompok atau gerakan yang merugikan sesama umat Islam adalah tindakan yang bertentangan dengan persatuan dan kesatuan umat, dan dapat menyebabkan permusuhan dan benci di antara mereka.
Advertisement