Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia sastra, majas adalah salah satu alat yang digunakan untuk memperindah bahasa dan mengekspresikan pengalaman dalam bentuk yang lebih menarik. Majas juga sering digunakan dalam puisi, prosa, dan retorika untuk memberikan efek estetika dan membuat pembaca atau pendengar lebih terkesan.
Baca Juga
Advertisement
Majas melibatkan penggunaan bahasa kiasan atau bahasa figuratif yang tidak dapat dibaca secara harfiah atau secara literal. Dalam banyak kasus, majas menggunakan perbandingan, pengulangan, kontras, atau penyimpangan dari penggunaan kata-kata standar untuk mencapai tujuan retoris tertentu.
Majas adalah salah satu gaya bahasa dalam bidang sastra yang digunakan untuk mempercantik sebuah karya tulis. Pengertian majas dapat diartikan sebagai bentuk ungkapan atau gaya bahasa yang mempunyai arti yang tidak wajar atau berbeda dari arti sebenarnya. Majas sering kali digunakan untuk memberikan efek yang lebih menarik, membuat pembaca tertarik, memberikan gambaran yang lebih hidup, serta membuat karya tersebut lebih berkesan.
Beberapa contoh majas yang umum digunakan adalah simile, metafora, personifikasi, dan hiperbola. Simile adalah perbandingan yang menggunakan kata "seperti" atau "bagai" untuk menggambarkan persamaan antara dua hal yang berbeda. Sementara itu, metafora adalah penggunaan kata dengan makna yang berbeda untuk menggambarkan hal lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya secara fisik. Personifikasi adalah memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati atau hewan. Hiperbola adalah penyajian yang berlebihan dari suatu keadaan atau peristiwa untuk menciptakan efek dramatis.
Dengan memahami pengertian, contoh, dan jenis-jenis majas, pembaca dapat lebih mengapresiasi keindahan sastra dan lebih memahami penggunaan bahasa yang lebih bervariasi. Majas memungkinkan penulis atau penyair untuk mengolah kata-kata dengan lebih kreatif dan memberikan kesan yang lebih dalam pada karya tulis mereka.
Berikut Liputan6.com rangkum dari FKIP UMSU dan berbagai sumber lainnya, Minggu (24/3/2024) tentang contoh kata majas.
A. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya. Ada pun majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain:
1. Personifikasi
Majas personifikasi membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah benda tersebut bersikap selayaknya manusia. Contoh kata majas personifikasi:
- Laut yang biru seakan menatapku dalam keheningan.
- Angin berbisik di telingaku.
2. Metafora
Majas metafora adalah majas yang menggunakan perbandingan dua objek berbeda, namun memiliki kemiripan. Contoh kata majas metafora:
- Perusahaan itu bangkrut karena ulah tikus berdasi.
- Jangan sembarangan, kabarnya Agung Sejati itu keturunan darah biru.
3. Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara melebih-lebihkan suatu objek, bahkan dengan permisalan yang tidak masuk akal. Contoh kata majas hiperbola:
- Yasmin tidak berkutik ketika mendengar amarah ayahnya yang menggelegar.
- Kata-katanya begitu menusuk hati.
4. Simile
Simile merupakan majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lainnya. Pada hakekatnya hal tersebut berbeda namun sengaja untuk dipersamakan. Secara bahasa, simile artinya seperti atau umpama. Majas jenis ini biasanya menggunakan kata-kata seperti, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa dan lain-lain. Contoh kata majas simile:
- Seperti air di daun talas
- wajahnya bagaikan bulan kesiangan.
5. Alegori
Majas alegori adalah majas yang dibuat untuk membandingkan dua objek dengan menggunakan kata kiasan. Contoh kata majas alegori:
- Hidup adalah roda yang selalu berputar
- Alquran adalah rambu yang dapat memandu kita ke hadirat Ilahi Rabbi.
6. Eufemisme
Majas eufemisme adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara mengganti kata-kata yang dianggap kurang etis diucapkan dengan kata-kata yang lebih halus yang bermakna sepadan. Contoh kata majas eufemisme:
- Orang tuna netra memiliki hak yang sama dengan orang orang lainnya. (Tuna netra = buta).
- Jika malas berusaha dan bekerja, kamu bisa menjadi tuna wisma. (Tuna wisma = gelandangan).
7. Asosiasi
Gaya bahasa perbandingan dalam majas asosiasi digunakan untuk menyampaikan perasaan atau emosi dengan suatu objek, simbol, atau situasi yang berbeda. Contoh kata majas asosiasi:
- Langit yang biru mengingatkan aku pada kenangan indah masa kecil.
- Bunga mawar merah mengingatkan aku pada cinta yang dahulu.
8. Antonomasia
Majas antonomasia biasanya digunakan dengan nama atau gelar yang secara umum mewakili seseorang atau sesuatu yang lebih spesifik. Majas ini sering digunakan untuk menyampaikan suatu ide atau perasaan secara implisit atau memberikan efek khusus dalam teks. Contoh kata majas antonomasia:
- “Bapak Proklamator” mengacu pada Bung Karno sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia.
- “Guru Besar” mengacu pada seseorang yang diakui sebagai ahli dalam bidang tertentu.
Advertisement
B. Majas Pertentangan
Majas pertentangan bertujuan untuk menggambarkan dua hal yang bertentangan atau berkebalikan. Berikut jenis-jenisnya:
1. Litotes
Majas Litotes adalah majas yang dibuat dengan tujuan untuk merendahkan diri atau merendahan hati. Majas ini berlawanan dengan majas hiperbola yang melebih-lebihkan sesuatu. Kalimat pada majas litotes biasanya mengecilkan atau menyempitkan keadaan tetapi tidak mewakili makna sebenarnya. Contoh kata majas litotes:
- Aku cuma bocah ingusan di divisi ini. (Padahal ia seorang senior).
- Mari mampir ke gubuk kami pak! (Padahal rumahnya bagus)
2. Anakronisme
Majas anakronisme merupakan majas yang mengungkapkan sesuatu kejadian yang tidak sesuai dengan waktu kejadiannya. Biasanya majas ini digunakan untuk menceritakan sesuatu yang telah terjadi dengan menambahkan hal-hal yang belum ada waktu itu. Contoh kata majas anakronisme:
- Kalau saja para prajurit kerajaan Majapahit menggunakan senjata pistol, tentu akan beda cerita
- Ternyata bandung bondowoso dan sangkuriang berteman di media social.
3. Paradoks
Majas paradoks menggunakan bahasa kiasan untuk membandingkan sesuatu yang berkebalikan. Contoh kata majas paradoks:
- Sawah itu tetap subur meski kemarau sedang melanda daerah tersebut.
- Dina selalu merasa kesepian meskipun tinggal di tengah keramaian kota.
4. Sinekdoke
Majas sinekdoke digunakan untuk menyamakan atau menyamarkan maksud sebenarnya dengan menggunakan kata atau frasa yang tidak sesuai dengan arti sesungguhnya atau dengan menyebut sesuatu yang sebenarnya bukan inti dari masalah yang dibicarakan. Digunakan untuk menyampaikan ide atau perasaan secara implisit atau memberikan efek khusus dalam teks. Ciri khas majas sinekdoke adalah pada kata atau frasa dengan makna sebenarnya yang berbeda dari yang dimaksud. Contoh kata majas sinekdoke:
- Kepala sekolah memuji murid-murid yang rajin (tetapi dia sendiri sering terlambat datang ke sekolah).
- Politisi itu berbicara tentang korupsi (tapi dia sendiri terlibat dalam skandal korupsi).
5. Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan satu sama lainnya. Contoh kata majas antitesis:
- Tua muda, besar kecil, semuanya hadir di sini
- Bagi kami, menang kalah tak jadi masalah.
6. Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa yang mengungkapkan penyangkalan terhadap pernyataan sebelumnya. Majas ini umumnya disertai dengan kata penghubung seperti; kecuali atau hanya saja. Contoh kata majas kontradiksi interminus:
- Seluruh saudaranya berprofesi sebagai guru, hanya dia saja yang bekerja sebagai pengusaha.
- Lowongan kerja itu diperuntukkan bagi siapa saja termasuk bagi yang baru lulus, kecuali yang sudah menikah.
7. Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang menempatkan paradoks atau dua hal berlawanan dalam sebuah kalimat yang sama. Contoh kata majas oksimoron:
- Hal yang tetap dalam dunia adalah perubahan.
- Pria tersebut telah merasakan pahit manisnya kehidupan.
C. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang dibuat untuk menegaskan dan mempengaruhi orang lain. Jenis majas yang termasuk ke dalam majas penegasan yaitu:
1. Retorika
Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban karena hanya digunakan sebagai penegasan saja. Contoh kata majas retorika:
- Siapa yang tidak senang ketika tim yang dibelanya menang?
- Siapa yang tidak ingin hidup bergelimang harta?
2. Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang dibuat untuk menegaskan kalimat dengan menambahkan keterangan penjelas pada pernyataan yang telah jelas. Contoh kata majas pleonasme:
- Kita harus terus maju ke depan menyambut masa depan.
- Siswa-siswi masuk ke dalam kelas pagi hari.
3. Tautologi
Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bersinonim untuk menegaskan sesuatu. Contoh kata majas tautologi:
- Jadilah anak yang berbakti, taat, patuh, dan penurut kepada kedua orang tua.
- Dalam kehidupan bermasyarakat, hendaknya hidup bersama dengan rukun, akur, dan berasudara.
4. Kiasmus
Majas kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan sekaligus merupakan pembalikan susunan antara dua kata dalam satu kalimat. Contoh kata majas kiasmus:
- Yang kaya merasa dirinya miskin, sedang yang miskin mengaku dirinya kaya.
- Sudah biasa dalam kehidupan sehari-hari, orang pandai ingin disebut bodoh, namun banyak orang bodoh mengaku pandai.
5. Aliterasi
Majas aliterasi digunakan untuk meningkatkan ritme, memperkuat perasaan, atau untuk memberikan efek khusus lainnya. Ciri khas yang tampak dalam majas aliterasi adalah pengulangan kata atau kalimat yang sama atau serupa dengan kata atau kalimat yang berdekatan. Contoh kata majas aliterasi:
- Si Siti tidur di atas selimut sutra yang sama.
- Bunga berguguran di bumi yang basah.
6. Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang dibuat untuk menegaskan informasi dengan penggunaan kata yang dipakai berulang-ulang. Ini biasanya dipakai dalam puisi untuk mendefinisikan sesuatu yang dianggap penting untuk diulang-ulang. Pengulangan kata di awal kalimat disebut anafora sedangkan pengulangan kata di akhir kalimat disebut epifora. Contoh kata majas paralelisme:
- Cinta itu adalah pengorbanan
- Cinta itu tangis dan tawa.
7. Repetisi
Majas repetisi adalah majas yang dibuat untuk menegaskan dengan menggunakan pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat. Contoh kata majas repetisi:
- Mereka yang ku sayang, mereka yang ku cinta, mereka yang rindu.
- Dirimu yang kutunggu, dirimu yang kunanti, dirimu yang kuharap.
8. Klimaks
Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyebutkan lebih dari dua hal secara berurutan dari tingkatan paling rendah menuju tingkatan yang lebih tinggi. Contoh kata majas klimaks:
- Acara ulang tahun Universitas dihadiri oleh mahasiswa, karyawan, dosen dan dihadiri oleh rektor.
- Lomba diselenggarakan dari tingkat kabupaten, kota, provinsi, bahkan tingkat nasional.
Advertisement
D. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah kata-kata kiasan yang bertujuan untuk menyindir seseorang atau perilaku dan kondisi. Jenis majas yang termasuk ke dalam majas sindiran yaitu:
1. Ironi
Kita menggunakan majas ironi untuk mengejek atau mengejutkan dengan mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan. Pernyataan yang dibuat kelihatannya sesuai dengan konteks, tetapi sebenarnya bertolak belakang dengan apa yang dimaksudkan atau diharapkan. Contoh kata majas ironi:
- Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.
- Hari ini hujan deras sekali, benar-benar cocok untuk berenang.
2. Sinisme
Majas sinisme digunakan dengan maksud menyindir atau mencemooh secara tidak langsung. Majas sinisme menggunakan ungkapan yang lebih kasar dibandingkan majas ironi. Contoh kata majas sinisme:
- Bukankah kamu sudah pintar, mengapa harus terus bertanya kepadaku?
- Kau harusnya sadar, orang tuamu kerja banting tulang tapi kau hanya bermalas-malasan.
3. Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas yang dibuat untuk menyindir, bedanya dengan majas ironi dan majas sinisme yaitu majas sarkasme sangat sarkastik. Sindiran dalam majas ini terdengar kasar dan tak jarang terdengar seperti orang menghujat. Contoh kata majas sarkasme:
- Murid yang satu ini sangat bodoh, meski aku mengajarinya sampai mulutku berbusa, dia tidak akan paham.
- Dasar sok tau! Gara-gara kecerobohan dan sifat sok taumu itu, hampir saja kita semua tersesat di dalam hutan rimba ini.
4. Satire
Majas Satire adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran dengan menggunakan kata-kata kiasan seperti ironi, namun dengan cara yang keras seperti sarkasme. Contoh kata majas majas satire:
- Nuranimu lagi tidur ya? Bisa-bisanya kau mengeroyoki temanmu di depan umum.
- Syaraf otakmu sedang putus ya? Bisa-bisanya kau berpikir curang seperti itu!
5. Inuendo
Majas inuendo berupa sindiran yang diungkapkan dengan cara mengecilkan fakta sebenarnya. Contoh kata majas inuendo:
- Kawanku memang cantik, hanya saja suka berbohong.
- Dia berhasil naik jabatan tetapi hasil menyuap.