Liputan6.com, Jakarta Dragon Ball menjadi anime Jepang yang populer tidak hanya di negara asalnya, tetapi juga penjuru dunia. Anime ini merupakan karya Akira Toriyama yang telah meninggal pada 1 Maret 2024 di usia 68 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Dalam manga, serial bertema seni bela diri Dragon Ball tercipta pada tahun 1984-1995. Dragon Ball telah diadaptasi menjadi empat serial animasi, Dragon Ball (1986-1989), Dragon Ball Z (1989-1996), Dragon Ball GT (1996-1997) dan Dragon Ball Super (2015-2018).
Kabar bahagia untuk para pencinta anime Dragon Ball. Perusahaan Investasi Qiddiya Arab Saudi akan membangun taman hiburan bertema "Dragon Ball" pertama di dunia. Pemilik waralaba mengumumkan pada hari Jumat, 22 Maret.
Dilansir Liputan6.com dari Arab News, Minggu (24/3/2024), taman itu akan memiliki luas lebih dari 500.000 meter persegi dan akan menampilkan tujuh area yang menciptakan kembali berbagai situs ikonik dari seri aslinya, termasuk Kame House, Capsule Corporation, dan Beerus’ Planet. Pastinya, pengunjung akan dapat mengikuti petualangan bersama Goku.
Akan menampilkan wahana canggih
Petualangan bersama Goku akan dapat pengunjung ikuti dari awal anime hingga "Dragon Ball Super."
"Saya sangat terkesan dengan visi menghadirkan hiburan mutakhir dan menantang bagi masyarakat Arab Saudi yang benar-benar berbeda dari apa pun yang pernah mereka alami sebelumnya," kata Presiden Toei Animation TAKAGI Katsuhiro, dikutip Liputan6.com dari arabnews.jp.
Taman hiburan ini akan menampilkan lima wahana canggih di antara lebih dari 30 atraksi. Juga akan ada patung Shenron setinggi 70 meter, naga ajaib dari serial tersebut, yang berisi wahana rollercoaster besar.
Advertisement
Penghormatan untuk pencipta Dragon Ball
Selain itu, taman ini akan memiliki beberapa hotel dan restoran. Qiddiya mengunggah video di saluran YouTube perusahaan pada hari Rabu yang menunjukkan penampilan taman tersebut.
Pengumuman ini muncul setelah Akira Toriyama, pencipta serial "Dragon Ball", meninggal dunia pada tanggal 1 Maret di usia 68 tahun karena hematoma otak, membuat ribuan orang di seluruh dunia berduka atas kehilangannya.