Liputan6.com, Jakarta Doa qunut tarawih pada malam-malam separuh terakhir Ramadhan menjadi momen penting bagi sebagian kalangan muslim. Hal ini merujuk pada atsar (perkataan sahabat Nabi) yang mendasari praktik pembacaan qunut pada rakaat terakhir sholat witir, yang dilakukan setelah sholat tarawih. Salah satu contoh atsar yang sering dikutip adalah riwayat tentang kebiasaan Umar Ibn Khattab yang mengumpulkan masyarakat untuk shalat tarawih bersama dengan imam Ubay Ibn Ka’b.
Baca Juga
Advertisement
Dalam riwayat tersebut, disebutkan bahwa Umar Ibn Khattab melaksanakan shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan mulai membaca doa qunut pada malam ke-16 Ramadhan. Momen pembacaan doa qunut pada malam ke-16 Ramadhan menjadi penanda penting bagi umat Islam. Pada malam tersebut, petugas bilal biasanya memberitahukan kepada jamaah bahwa pada satu rakaat witir terakhir akan dibacakan doa qunut. Praktik ini menjadi tradisi yang dijalankan oleh sebagian komunitas muslim sebagai bagian dari ibadah dalam memperbanyak amal ibadah di malam-malam terakhir bulan suci Ramadhan.
Pembacaan doa qunut tarawih pada malam ke-16 Ramadhan juga menjadi momen spiritual yang menggugah kekhusyukan dalam ibadah. Dengan mengikuti tradisi yang berakar pada riwayat dan atsar yang ditinggalkan oleh para sahabat Nabi, umat Islam memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT dan memperdalam makna dari ibadah sholat tarawih dan witir di bulan penuh berkah ini.
Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber hukum dan bacaan doa qunut tarawih dalam bahasa Arab, latin dan artinya pada Selasa (26/3).
Hukum Doa Qunut Tarawih
Menurut ulama mazhab Imam Syafi'i, membaca doa qunut pada rakaat terakhir sholat witir merupakan sunnah yang dianjurkan, khususnya di separuh terakhir bulan Ramadhan. Pendapat ini disebutkan dalam sumber NU Online yang menyatakan bahwa sebagian ulama mengizinkan qunut dilakukan sepanjang bulan Ramadhan, namun yang paling kuat dalam mazhab Syafi'i adalah qunut dianjurkan pada separuh terakhir bulan Ramadhan.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menjelaskan bahwa menurut mazhab Syafi'i, qunut disunnahkan dilakukan di akhir witir pada separuh terakhir bulan Ramadhan. Beliau menyebutkan:
ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل
Artinya, "Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh terakhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah. Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu Qunut pada separuh terakhir Ramadhan."
Dengan demikian, dalam mazhab Syafi'i, qunut dalam sholat witir dianjurkan dilakukan khususnya di separuh terakhir bulan Ramadhan. Namun, terdapat juga pendapat yang mengizinkan qunut dilakukan sepanjang bulan Ramadhan atau bahkan di semua sholat sunnah.
Advertisement
Bacaan Doa Qunut Tarawih
Berikut adalah doa Qunut yang sering dibaca dalam sholat witir, lengkap dengan bacaan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahannya:
اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdinâ fî man hadait. Wa ‘âfinâ fî man ‘âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait. Wa bâriklanâ fî mâ a‘thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik. Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya‘izzu man ‘âdait. Tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait. Fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait. Wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Arti Terjemahan:
"Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."
Doa Qunut ini biasanya dibaca pada rakaat terakhir sholat witir, terutama di bulan Ramadhan atau dalam situasi tertentu yang memerlukannya.
Amalan Pertengahan Ramadan Lainnya
Selain pembacaan doa qunut dalam sholat tarawih pada malam-malam pertengahan Ramadan, terdapat beberapa amalan lain yang dianjurkan dan disunnahkan bagi umat Islam untuk dilakukan dalam memperbanyak amal ibadah di bulan suci ini. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Membaca Al-Qur'an: Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak membaca Al-Qur'an, baik secara individu maupun dalam majelis tilawah bersama-sama. Bulan Ramadan merupakan waktu yang sangat istimewa untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur'an dan merenungkan maknanya.
- Sholat Sunnah Rawatib: Selain sholat tarawih, menjaga sholat sunnah rawatib (sunan muakkadah) juga sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Sunnah-sunnah ini meliputi sholat sunnah sebelum dan setelah sholat wajib, seperti sunnah sebelum sholat Dhuha, sunnah sebelum sholat Jumat, dan lain sebagainya.
- Memberi Sedekah: Membantu sesama dengan memberikan sedekah juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Baik itu dalam bentuk zakat fitrah, sedekah harian, maupun bantuan kepada fakir miskin dan kaum duafa.
- Mengerjakan I'tikaf: Bagi yang memiliki kesempatan dan kemampuan, melakukan i'tikaf di masjid pada malam-malam terakhir Ramadan juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan. I'tikaf adalah mengisolasi diri untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Mengingat Allah (Dzikir) dan Berdoa: Memperbanyak dzikir, tasbih, tahmid, dan takbir serta berdoa kepada Allah SWT juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Menghabiskan waktu untuk berdoa dan berdzikir dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
- Menyegerakan Berbuka Puasa (Iftar): Sunnah Rasulullah SAW adalah untuk menyegerakan berbuka puasa saat azan Maghrib berkumandang. Hal ini dapat memberikan pahala yang besar dan merupakan amalan yang dianjurkan.
- Menghadiri Pengajian dan Ceramah Keagamaan: Memperbanyak menghadiri pengajian, ceramah keagamaan, dan kajian ilmiah Islam juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan memperkuat keimanan.
Selain amalan-amalan di atas, menjaga akhlak yang baik, meningkatkan ibadah sholat tahajjud, berpuasa sunnah, dan memperbanyak membaca dzikir serta wirid juga merupakan amalan-amalan yang dianjurkan di pertengahan bulan Ramadan untuk mendapatkan berkah dan keutamaan yang besar dari Allah SWT.
Advertisement