Liputan6.com, Jakarta Dalam era kecanggihan teknologi yang semakin pesat, dunia menjadi semakin terhubung melalui jaringan internet dan media sosial. Interaksi antarindividu tidak hanya terbatas pada pertukaran pengalaman dan pengetahuan, tetapi juga membawa masuk budaya dan bahasa dari berbagai negara di seluruh dunia. Hal ini membuka peluang bagi kita untuk belajar dari satu sama lain, mengenali tradisi dan kebiasaan yang berbeda, serta mengadopsi kosakata baru dalam percakapan sehari-hari.
Tidak jarang kita menemui kosakata atau istilah asing dalam percakapan bahasa Indonesia, terutama yang berasal dari bahasa Inggris. Istilah "move on" adalah salah satu contohnya. Istilah ini awalnya digunakan dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan proses melanjutkan kehidupan setelah mengalami kegagalan, kehilangan, atau sebuah hubungan berakhir. Namun, dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi dan media sosial, istilah ini telah merambah ke bahasa Indonesia dan digunakan untuk menyatakan proses pemulihan setelah mengalami hal-hal yang menciptakan kesedihan atau kekecewaan.
Baca Juga
Mengadopsi istilah-istilah bahasa asing, seperti "move on", dalam percakapan sehari-hari bukanlah fenomena yang negatif. Namun, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam arti dari "move on" agar kita bisa menggunakannya secara lebih efektif dalam percakapan. Untuk memahami lebih dalam arti dari move on, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (27/3/2024).
Advertisement
Arti dari Move On secara Bahasa
Arti dari "move on" secara harfiah dalam bahasa Indonesia adalah bergerak maju atau melanjutkan perjalanan hidup. Frasa ini berasal dari bahasa Inggris dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun terlihat sepele, "move on" memiliki makna yang mendalam terkait dengan perasaan dan emosi seseorang.
"Move on" digunakan untuk menggambarkan proses menyembuhkan diri setelah mengalami kegagalan, kehilangan, atau patah hati. Ini adalah langkah yang penting untuk memulai babak baru dalam kehidupan. Ketika seseorang "move on", mereka mencoba untuk tidak terjebak dalam masa lalu yang menyakitkan dan lebih fokus untuk melanjutkan hidup dengan baik.
Move on juga bisa berarti melepaskan diri dari sesuatu yang telah berlalu dan tidak dapat diubah. Ini berarti menerima kenyataan, belajar dari pengalaman, dan mencari kebahagiaan di masa depan. Ada banyak cara untuk "move on", seperti mengubah pola pikir, mencari dukungan dari orang-orang terdekat, dan menetapkan tujuan baru.
Dalam hidup, "move on" adalah langkah yang perlu diambil untuk berkembang dan mendapatkan kedamaian dalam diri. Meskipun sulit dilakukan, proses ini adalah bagian alami dari perjalanan hidup dan akan memberikan manfaat jangka panjang. Maka, mari kita terus bergerak maju dan melanjutkan perjalanan hidup dengan penuh harapan dan kemungkinan baru.
Advertisement
Arti dari Move On dalam Konteks Hubungan
Dalam konteks hubungan pribadi, terutama setelah mengalami perpisahan atau patah hati, "move on" memiliki arti yang mendalam. Istilah ini merujuk pada proses penyembuhan emosional dan psikologis seseorang setelah mengakhiri hubungan yang berarti bagi mereka.
Arti dari "move on" adalah mampu melepaskan diri dari masa lalu, menerima kenyataan bahwa hubungan tersebut telah berakhir, dan melanjutkan hidup dengan keberanian dan optimisme yang baru. Penting untuk mencatat bahwa proses ini tidaklah mudah dan dapat membutuhkan waktu yang berbeda bagi setiap individu.
Move on melibatkan berbagai tahapan. Pertama, seseorang harus menerima kehilangan dan merasakan emosi yang terkait seperti kesedihan, kekecewaan, atau marah. Selanjutnya, penting bagi mereka untuk mencari dukungan dari teman dan keluarga, atau bahkan mempertimbangkan bantuan dari profesional jika diperlukan.
Langkah berikutnya adalah fokus pada pemulihan diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup. Ini dapat meliputi menjaga kesehatan fisik dan mental, mengejar minat dan hobi baru, atau menetapkan tujuan baru untuk masa depan.
Dalam keseluruhan, arti dari "move on" adalah tentang memberi diri sebuah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang setelah pengalaman pahit dalam hubungan pribadi. Dengan mencari dalam diri sendiri dan menemukan kebahagiaan serta kepuasan dalam kehidupan individu, seseorang dapat mencapai kedamaian dan melanjutkan hidup dengan lebih baik setelah melewati perjalanan tersebut.
Tips agar Bisa Move On
Arti dari move on bukanlah proses yang instan, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur dan membutuhkan waktu. Terdapat beberapa tahapan dalam proses move on yang perlu diperhatikan.
Pertama, tahap penerimaan adalah langkah awal untuk menghadapi kenyataan dan menerima bahwa sesuatu telah berakhir. Penerimaan ini penting agar seseorang dapat melanjutkan hidupnya.
Kemudian, tahap pengolahan emosi adalah langkah untuk menghadapi dan mengelola emosi yang muncul akibat perpisahan atau kehilangan. Hal ini melibatkan pemahaman dan penerimaan terhadap perasaan sedih, marah, atau kecewa.
Selanjutnya, tahap pemulihan diri penting untuk memulihkan keseimbangan hidup dan merawat diri sendiri. Pemulihan diri ini dapat berupa menjaga kesehatan mental, fisik, dan emosional, seperti melakukan olahraga, tidur yang cukup, dan menjalankan hobi yang disukai.
Selama proses move on, self-care sangat penting. Beberapa strategi self-care yang dapat dilakukan antara lain adalah mencari dukungan dari teman dan keluarga, mengekspresikan emosi melalui menulis atau berbicara dengan terapis, menghindari pemikiran negatif, dan mendapatkan waktu untuk diri sendiri.
Penting juga untuk mengerti bahwa move on adalah kesempatan untuk pertumbuhan pribadi. Dalam proses ini, seseorang dapat mempelajari tentang dirinya sendiri, belajar dari pengalaman, dan berkembang menjadi versi yang lebih baik.
Dalam kesimpulan, move on bukanlah proses yang instan. Namun, dengan menjalani tahapan-tahapan tersebut dan menerapkan strategi self-care yang tepat, seseorang dapat cepat mengatasi perasaan sedih dan kehilangan serta mampu tumbuh secara pribadi.
Â
Advertisement
Ciri-Ciri Orang yang Sudah Move On
Pada umumnya, tujuan dari move on adalah untuk menemukan diri sendiri dan meraih kebahagiaan yang lebih baik di masa depan. Move on dapat diartikan sebagai proses melepaskan ikatan emosional terhadap seseorang atau sesuatu yang sudah berlalu. Ketika seseorang mengalami kegagalan, kehilangan, atau patah hati, move on adalah langkah yang penting untuk dapat melanjutkan hidup dengan lebih baik. Berikut adalah ciri-ciri orang yang sudah move on:
1. Menerima kesalahan
Dalam kehidupan, tidak dapat dihindari jika kita pernah melakukan kesalahan. Kesalahan bisa muncul dalam berbagai bentuk dan skala, baik itu dalam hubungan pribadi, pekerjaan, maupun keputusan-keputusan kecil sehari-hari. Menyadari dan menerima kesalahan adalah babak yang penting dalam proses move on atau melanjutkan kehidupan setelah menghadapi sebuah kegagalan atau kekecewaan.
Langkah pertama dalam menerima kesalahan adalah dengan mengakui kekhilafan kita. Jujur kepada diri sendiri bahwa kita telah melakukan kesalahan dan bertanggung jawab atas tindakan tersebut. Menghindari kesalahan atau mencoba menyalahkan orang lain hanya akan memperpanjang proses move on dan menghalangi kita untuk belajar dari pengalaman tersebut.
Setelah mengakui kesalahan, langkah berikutnya adalah mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Hal ini bisa melibatkan meminta maaf kepada orang yang terkena dampak kesalahan, memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan, atau mengubah pola pikir dan perilaku yang menyebabkan kesalahan.
Menerima kesalahan adalah proses yang tidak mudah, tetapi penting untuk perkembangan pribadi dan emosional kita. Dengan menerima kesalahan, kita bisa membuka diri untuk belajar, tumbuh, dan memperbaiki diri. Jangan biarkan kesalahan masa lalu menghalangi kita untuk melangkah maju dan move on ke tahap yang lebih baik.
2. Mengambil pelajaran dari masa lalu
Dalam proses move on, kita perlu mengambil pelajaran dari masa lalu agar dapat melangkah ke depan dengan lebih baik. Hal ini penting agar kita tidak terus-menerus terjebak dalam kenangan dan emosi negatif.
Cara pertama untuk mengambil pelajaran dari masa lalu adalah dengan merelakan. Merelakan tidak berarti melupakan sepenuhnya, tapi lebih kepada menerima bahwa hubungan tersebut telah berakhir dan tidak bisa kembali seperti semula. Kita perlu melepaskan ikatan emosional yang masih terjalin dan menerima bahwa ada hal-hal di luar kendali kita.
Selanjutnya, kita perlu menjadi ikhlas. Ikhlas dalam arti kita tidak lagi memendam rasa kecewa, dendam, atau amarah terhadap pasangan atau keadaan. Dengan ikhlas, kita dapat melihat segala hal dengan lebih objektif tanpa adanya beban perasaan negatif.
Proses transisi dari hubungan yang berakhir juga perlu kita jalani. Dalam proses ini, kita mencoba mengevaluasi apa yang telah terjadi dan mengambil pelajaran berharga dari pengalaman tersebut. Kita belajar tentang diri sendiri, tentang apa yang harus kita hindari atau perbaiki di hubungan berikutnya, serta memahami pentingnya komunikasi dan kepercayaan dalam suatu hubungan.
Dalam proses move on, mengambil pelajaran dari masa lalu adalah langkah penting untuk memastikan kebahagiaan di masa depan. Merelakan, menjadi ikhlas, dan menjalani proses transisi adalah bagian dari upaya kita untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, mari kita manfaatkan pengalaman masa lalu sebagai pembelajaran yang berharga.
3. Memaafkan, bukan melupakan
Move on setelah putus adalah sebuah proses yang memerlukan waktu dan ketekunan. Salah satu konsep yang penting untuk dipahami dalam proses ini adalah "memaafkan, bukan melupakan". Memaafkan merupakan langkah penting dalam mengatasi rasa sakit dan kemarahan yang muncul setelah putus. Namun, seringkali terjadi kesalahpahaman bahwa memaafkan berarti melupakan.
Melupakan adalah tindakan untuk menghilangkan kenangan yang tidak menyenangkan. Namun, dalam konteks move on, melupakan tidaklah mungkin dilakukan secara instan. Setiap hubungan yang telah berakhir meninggalkan jejak dan kenangan yang sulit untuk dihapus. Oleh karena itu, melupakan bukanlah prioritas utama dalam proses move on.
Memaafkan, di sisi lain, berarti menerima kesalahan dan kegagalan dalam hubungan. Memaafkan tidak berarti membenarkan atau melupakan kesalahan yang telah terjadi, melainkan membuka diri untuk menerima dan mengampuni. Dengan memaafkan, seseorang dapat melepaskan beban emosional yang membatasi proses move on.
Memaafkan juga berarti menghargai waktu dan pengalaman yang telah dihabiskan bersama pasangan. Proses move on yang sehat tidak akan terjadi jika masih ada dendam dan ketidakmampuan untuk memaafkan. Dengan memaafkan, seseorang akan lebih siap untuk melanjutkan hidup dan membuka diri untuk hubungan yang lebih sehat di masa depan.
Dalam konteks move on setelah putus, memaafkan bukanlah tentang melupakan masa lalu, melainkan tentang memaafkan diri sendiri dan pasangan agar dapat melanjutkan hidup dengan damai. Memaafkan memungkinkan seseorang untuk melepaskan beban emosional dan membuka pintu bagi kesempatan baru.
4. Siap membuka hati
Dalam proses move on setelah berakhirnya sebuah hubungan, ada fase penting yang sering disebut dengan "siap membuka hati". Apa yang sebenarnya dimaksud dengan siap membuka hati?
Siap membuka hati adalah fase dimana seseorang sudah benar-benar mampu melupakan masa lalu dan membuka diri untuk menjalin hubungan baru. Fase ini tidak hanya berarti telah melupakan mantan pasangan, melainkan juga merasa siap untuk memulai kembali dengan orang lain.
Dalam artikel ini akan dijelaskan mengapa saat siap membuka hati, seseorang harus berhati-hati dan tetap nyaman menjadi single. Fakta-fakta relevan yang mendasari hal ini adalah adanya kebutuhan untuk menjaga keseimbangan emosional dan memastikan kita siap untuk memulai hubungan berikutnya dengan mental yang lebih matang.
Saat siap membuka hati, penting untuk berhati-hati dalam menjalin hubungan berikutnya. Buatlah keputusan berdasarkan kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang diri kita sendiri. Jangan biarkan mantan pasangan menjadi alat untuk membuat mereka cemburu atau membuktikan bahwa kita telah move on. Sebaliknya, jalinlah hubungan berikutnya dengan seseorang yang memiliki kompatibilitas dan nilai-nilai yang sejalan.
Namun, penting juga untuk tetap nyaman menjadi single dan menikmati waktu sendiri. Jaga kebebasan dan kebahagiaan pribadi anda sebelum memasuki hubungan berikutnya. Hal ini memberikan kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam membuat keputusan yang tepat.
Jadi, saat siap membuka hati dalam proses move on, pastikan untuk berhati-hati dalam jalinan hubungan berikutnya dan tetap nyaman menjadi single. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memperoleh hubungan yang lebih sehat dan bahagia di masa depan.