Sukses

Doa Setelah Sholat Gerhana Matahari, Ketahui Anjuran dan Tata Caranya

Setelah sholat, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat gerhana matahari sebagai ungkapan syukur dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Ketika terjadi gerhana matahari, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana matahari sesuai dengan tata caranya yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa setelah sholat gerhana matahari sebagai ungkapan syukur dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas nikmat dan perlindungan-Nya.

Hukum melaksanakan sholat gerhana matahari menurut Majelis Ulama Indonesia atau MUI adalah Sunnah Muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Dalam pelaksanaannya, sholat gerhana matahari dilakukan oleh orang-orang yang berada di wilayah yang dilintasi gerhana.

Anjuran membaca doa setelah sholat gerhana matahari menjadi bagian penting dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Muslim. Doa setelah sholat gerhana matahari adalah ungkapan syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang melimpah serta sebagai wujud permohonan ampunan dan perlindungan dari segala bencana dan musibah.

Berikut Liputan6.com ulas doa setelah sholat gerhana matahari dan tata caranya, Rabu (27/3/2024).

2 dari 3 halaman

Doa Setelah Sholat Gerhana Matahari

Doa setelah sholat gerhana matahari memiliki keistimewaan tersendiri dalam agama Islam. Menurut Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemahan Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi, Rasulullah SAW menekankan pentingnya berdoa dan bertakbir setelah terjadinya gerhana matahari.

"Sesungguhnya matahari dan bulan keduannya adalah salah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Keduannya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah SWT, bertakbirlah dan bersedekahlah." (HR. Bukhari Muslim)

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa gerhana matahari dan bulan adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang mengingatkan umat manusia akan kebesaran-Nya. Sehingga, saat terjadi gerhana matahari, umat Islam dianjurkan untuk mengingat Allah SWT dengan membaca doa setelah sholat gerhana matahari "Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar."

 

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.

Artinya: "Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar."

 

Makna doa setelah sholat gerhana matahari tersebut mencerminkan pengakuan akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Doa tersebut mengandung ungkapan tentang kesucian Allah, rasa syukur atas segala nikmat-Nya, pengakuan akan satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, dan pengagungan terhadap keagungan-Nya.

Membaca doa tersebut, umat Islam menyadari bahwa gerhana matahari adalah bukti kebesaran Allah dan sebagai bentuk ketaatan serta penghormatan kepada-Nya.

Keutamaan membaca doa setelah sholat gerhana matahari tercermin dari anjuran Rasulullah SAW kepada umatnya. Hadis yang diriwayatkan dari Aisyah ra., Abu Musa al-Asy'ari, dan Abdurrahman bin Samrah menegaskan pentingnya berdoa, bertakbir, dan berdzikir kepada Allah SWT saat terjadi gerhana matahari.

Doa setelah sholat gerhana matahari tetap dibaca hingga gerhana tersebut berakhir. Hal ini ditegaskan dalam riwayat dari Abdurrahman bin Samrah yang mengisahkan bahwa Rasulullah SAW terus berdoa dan berzikir hingga gerhana matahari selesai.

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samrah, dia berkata, "Aku mendatangi Nabi SAW dan matahari telah mengalami gerhana, beliau mendirikan sholat dengan mengangkat kedua tangannya, kemudian beliau bertasbih, bertahlil, membaca takbir, bertahmid, dan berdoa sampai gerhana selesai, setelah selesai beliau membaca dua surat dan sholat dua rakaat."

3 dari 3 halaman

Tata Cara Sholat Gerhana Matahari

Tata cara sholat gerhana matahari atau bulan memiliki beberapa langkah yang harus diikuti dengan cermat sesuai ajaran agama Islam. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap langkahnya merangkum dari buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi:

  1. Niat: Sebelum memulai sholat gerhana, seseorang harus berniat dengan tulus ikhlas untuk melaksanakan ibadah sholat gerhana. Niat ini haruslah sesuai dengan syariat Islam, yakni mengikuti apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Niat tersebut dapat dilafalkan dalam hati dengan menyatakan bahwa sholat yang akan dilakukan adalah sholat gerhana matahari atau bulan.
  2. Takbiratul Ihram: Sholat gerhana dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dengan penuh khusyuk dan penghormatan kepada Allah SWT. Takbir ini menandai dimulainya sholat dan memasuki keadaan yang suci serta penuh rahmat.
  3. Membaca Doa Iftitah dan Taawudz: Setelah takbiratul ihram, langkah selanjutnya adalah membaca doa iftitah yang menggambarkan pujian kepada Allah SWT dan meminta pertolongan-Nya dalam melaksanakan ibadah. Doa ini diikuti dengan taawudz, yaitu membaca "A'udzubillahi minasy syaithanirrajim" sebagai perlindungan dari godaan setan yang ingin mengganggu khusyuk dalam sholat.
  4. Membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Panjang: Dalam sholat gerhana, pembacaan surah di awal sholat sangat ditekankan. Imam atau muadzin sholat gerhana disarankan untuk membaca surah Al-Baqarah atau surah lain yang panjang dengan lantang. Pembacaan surah yang panjang ini menjadi bagian penting dari sholat gerhana, mengingat pentingnya mengisi sholat dengan bacaan-bacaan Al-Qur'an yang baik dan benar.
  5. Rukuk dan I'tidal: Setelah membaca surah, langkah berikutnya adalah melakukan rukuk, yakni membungkuk dengan memanjangkan punggung dan menjaga postur tubuh yang benar. Setelah itu, bangkit dari rukuk (i'tidal) dengan mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd" sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT.
  6. Sujud dan Duduk di Antara Sujud: Setelah i'tidal, tidak langsung sujud, melainkan melanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lain. Bagian berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama, hanya membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran. Selanjutnya, melakukan rukuk kembali, yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya, dan bangkit dari rukuk dan i'tidal yang kedua.
  7. Rakaat Kedua: Pada rakaat kedua, langkah-langkah yang dilakukan sama seperti pada rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Pada rakaat kedua, dianjurkan membaca surah An-Nisa dan surah Al-Maidah. Setelah selesai, lakukan salam sebagai tanda berakhirnya sholat gerhana.
  8. Khutbah Tausiyah: Setelah sholat gerhana selesai, disunnahkan untuk mendengarkan dua khutbah tausiyah yang dapat memberikan penjelasan tentang makna dan hikmah dari gerhana matahari atau bulan serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam kepada Allah SWT.

Dalam buku Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir, dan Doa karya DR. KH. Badruddin Hasyim Subky, niat sholat gerhana matahari berbunyi:

 

أُصَلَّى السُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تعالى

"Ushallâ sunnatal kusûfil shamsi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillâhita'âlâ."

Artinya: "Saya niat sholat sunnah gerhana matahari dua rakaat menghadap kiblat karena Allah."