Sukses

Memaafkan Kesalahan Orang Jadi Langkah Penting Hidup Bahagia, Simak Alasannya

Memaafkan kesalahan orang merupakan langkah yang penting, dalam membebaskan diri dari dendam dan menjaga kesehatan emosional.

Liputan6.com, Jakarta Memaafkan kesalahan orang merupakan salah satu ciri dari orang yang bertakwa. Ketika seseorang melakukan kesalahan pada kita, seringkali kita merasa kesal, marah dan kecewa. Namun, untuk mencapai ketenangan hati dan kebahagiaan dalam hidup, memaafkan adalah langkah yang penting untuk diambil.

Memaafkan kesalahan orang bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun, dengan memaafkan, kita melepaskan dendam dan merelakan perasaan negatif yang mengganjal hati. Ini membantu kita dalam proses penyembuhan dan pemulihan diri.

Memaafkan kesalahan orang bukan berarti kita melupakan apa yang telah terjadi. Akan tetapi, ini adalah langkah untuk melanjutkan hidup dengan penuh kasih sayang dan pengertian. Memaafkan juga berarti kita memberikan kesempatan kepada orang yang melakukan kesalahan, agar memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.

Dalam agama, kita diajarkan untuk memaafkan dan mengasihi sesama manusia. Dengan memaafkan, kita menunjukkan ketulusan hati dan ketakwaan kepada Tuhan. Berikut ini alasan perlu memaafkan kesalahan orang yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/3/2024).

2 dari 4 halaman

Memaafkan Kesalahan Orang Menurut Ajaran Islam

Dalam ajaran agama Islam, konsep memaafkan memiliki kedudukan yang sangat penting dan dianggap sebagai salah satu ciri keutamaan yang luhur. Memaafkan bukan sekadar tindakan untuk menyatakan ketidakberatan terhadap kesalahan orang lain, tetapi juga merupakan ekspresi dari kedermawanan, ketulusan, dan kemuliaan budi pekerti yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW kepada umatnya.

Secara hakiki, memaafkan melibatkan proses hati yang dalam, di mana seseorang dengan ikhlas rela menghapuskan rasa sakit dan kekecewaan yang mungkin mereka rasakan, sebagai akibat dari kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Ini bukanlah tugas yang mudah, namun Islam mengajarkan bahwa memaafkan adalah tindakan yang dianjurkan dan penuh dengan keberkahan. Allah SWT, dalam kitab suci Al-Quran, menegaskan pentingnya memaafkan dan bahkan menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain.

Sikap memaafkan ini merupakan bagian dari akhlak mulia yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya, sebagai contoh teladan yang harus diikuti. Memaafkan juga merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT, karena hal ini sesuai dengan ajaran-Nya untuk berbuat baik kepada sesama manusia.  

Tuntunan Islam untuk saling meminta dan memberi maaf terdapat di dalam Al-Qur’an. Misalnya Surat an-Nisa [4]: ayat 149. “Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa.”

Surat Al-A’raf [7]: ayat 199. “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.”

Surat Asy-Syura [42]: ayat 40. “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.”

 

3 dari 4 halaman

Hadits Tentang Memaafkan Kesalahan Orang Lain

1. HR Muslim

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)."

2. HR Bukhari dan Ad Dailami

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أفضل الإيمان الصبر و السماحة )) (صحيح) (فر،تخ،حم)

Artinya:

Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"

3. HR At Thabrani

اسمحوا يسمح لكم

Artinya: "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah),"

4. HR Al Anshari

"Orang yang paling penyantuh di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"

Istilah memaafkan dalam bahasa Arab sendiri adalah Al 'Afwu. Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku.

Sementara itu, secara istilah Al 'Afwu juga dapat bermakna menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf, sebagaimana dilansir dari buku Berdakwah dengan Hati yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim bin Shalih bin Shabir Al-Maghdzawi.

Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 134 juga menyebut bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa. Allah berfirman,

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,"

4 dari 4 halaman

Alasan Kenapa Kamu Perlu Memaafkan Kesalahan Orang Lain

1. Hidup menjadi lebih tenang

Hidup menjadi lebih tenang adalah salah satu manfaat besar dari memaafkan kesalahan orang lain. Ketika seseorang mengalami kesalahan yang ditimbulkan oleh orang lain, sangatlah wajar jika ia merasa marah, kesal dan kecewa. Namun, jika rasa dendam terus dijaga dan tidak ada keinginan untuk memaafkan, maka hidup akan terus dihantui oleh perasaan negatif. Memaafkan adalah suatu proses, di mana seseorang merelakan dan melepaskan dendam atau rasa kesal terhadap orang lain. Dengan memaafkan, seseorang tidak hanya memberikan kesempatan pada orang lain untuk berubah dan belajar dari kesalahan mereka, tetapi juga memberikan diri mereka kesempatan untuk hidup lebih tenang dan damai.

Ketika seseorang memaafkan, mereka melepaskan beban emosional yang ada pada diri mereka. Rasa kesal, marah dan kecewa perlahan-lahan menghilang, dan energi yang sebelumnya digunakan untuk memelihara dendam ini bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih positif dan bermanfaat. Hidup menjadi lebih tenang ketika seseorang memilih untuk menerima dan memaafkan kesalahan orang lain. Selain itu, memaafkan juga membantu menghapus batasan, dalam hubungan antara seseorang dengan orang lain. Dengan memaafkan, hubungan tersebut dapat diperbaiki dan berkembang menjadi lebih baik. Kepercayaan dapat tumbuh kembali, dan kedamaian dapat ditemukan kembali.

2. Menghindari perselisihan

Menghindari perselisihan adalah langkah bijak yang dapat diambil seseorang untuk melepaskan dendam dan rasa kesal, marah, serta kecewa pada orang lain. Ketika kita dipicu oleh emosi negatif karena kesalahan yang dilakukan orang lain, seringkali kita cenderung ingin melampiaskan kemarahan dan mengadu domba. Namun, menghindari perselisihan dapat membantu menjaga keharmonisan hubungan dan memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara menghindari perselisihan adalah dengan mempraktikkan sikap toleransi. Cobalah melihat persepsi orang lain dan mencoba memahami sudut pandangnya. Saling menghargai perbedaan pendapat adalah kunci dalam menjaga keharmonisan hubungan. Selain itu, berikan diri sendiri waktu untuk merenung dan melepaskan emosi negatif sebelum bereaksi secara spontan terhadap kesalahan orang lain. Dalam keadaan emosi yang tenang, kita dapat lebih bijak dalam menghadapi situasi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

 

 

3. Menghindari kesengsaraan hidup

Ketika kita terus memendam rasa kesal, marah, dan kecewa pada orang lain, itu berarti kita juga memendam rasa tidak baik dalam diri kita sendiri. Hal ini dapat menyebabkan beban emosional yang berat dalam hidup kita dan mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. Memaafkan kesalahan orang lain merupakan cara yang efektif untuk melepaskan dendam dan menuju kehidupan yang lebih damai. Dengan memaafkan, kita memberikan ruang untuk pertumbuhan pribadi dan ketenangan batin.

Dalam memaafkan, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki kesalahan dan tidak sempurna. Menyadari hal ini dapat membantu kita melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas, sehingga kita menjadi lebih terbuka dalam menerima dan memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan bukan berarti kita melupakan atau mengesampingkan kesalahan yang telah dilakukan. Namun, dengan memaafkan, kita mengambil keputusan untuk tidak lagi terjebak dalam siklus dendam yang tidak sehat dan merugikan diri sendiri. Ketika kita memaafkan orang lain, kita juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berubah.