Liputan6.com, Jakarta Zakat sebagai salah satu pilar utama dalam Islam, mengharuskan umat Muslim untuk menyalurkannya secara benar dan tepat sasaran. Salah satu cara untuk memastikan zakat yang kita berikan sampai kepada yang berhak dan sesuai aturan adalah melalui lembaga amil zakat. Meskipun begitu, memilih lembaga amil zakat yang amanah dan terpercaya seringkali menjadi perhatian utama bagi masyarakat Muslim.
Zakat memiliki dua jenis utama, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Perbedaan jenis zakat ini membuat perhitungan dan penyalurannya memiliki kompleksitas tersendiri. Zakat mal, misalnya, memerlukan perhitungan khusus yang memperhitungkan harta yang dimiliki dan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Hal ini dapat menjadi rumit bagi sebagian orang yang tidak memahami secara mendalam aturan dan perhitungan zakat.
Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan lembaga amil zakat yang dapat membantu dalam proses perhitungan dan penyaluran zakat. Langkah memilih lembaga amil zakat tidak hanya memudahkan dalam berzakat tetapi juga mendekatkan pada kebenaran dan kepatuhan terhadap aturan Islam.
Advertisement
Meski sangat bermanfaat, seringkali muncul kekhawatiran terkait keamanan dan kepercayaan terhadap lembaga amil zakat. Beberapa alasan yang sering dikemukakan antara lain takut terjadi penipuan atau penyalahgunaan dana zakat oleh lembaga tersebut. Berikut beberapa tips memilih lembaga amil zakat yang amanah, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (28/3/2024).
1. Pastikan Legalitas
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan legalitas lembaga amil zakat yang akan dipilih. Pastikan lembaga tersebut telah mendapatkan izin dan terverifikasi oleh Kementerian Agama. Lebih baik lagi jika lembaga tersebut juga memiliki Surat Keputusan (SK) dari Direktur Jenderal Pajak. Menggunakan lembaga yang telah memiliki payung hukum ini dapat memberikan jaminan keamanan terkait pengelolaan dana zakat dan telah melalui audit yang ketat.
2. Kejelasan Struktur Kelembagaan
Selanjutnya, pastikan lembaga amil zakat memiliki struktur kelembagaan yang jelas. Struktur yang jelas akan mencakup bagaimana lembaga tersebut diorganisir, siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana zakat, dan bagaimana sistem pengambilan keputusan di dalam lembaga tersebut. Dengan memiliki struktur yang jelas, lembaga akan lebih profesional dalam menjalankan operasionalnya dan mengurangi risiko keraguan dari pihak donatur.
3. Lihat Riwayat dan Pengalaman
Evaluasi riwayat dan pengalaman lembaga amil zakat juga penting untuk dipertimbangkan. Cari informasi mengenai seberapa lama lembaga tersebut telah beroperasi, reputasi di masyarakat, serta keberhasilan dalam menyalurkan zakat kepada yang berhak. Pengalaman yang luas biasanya menunjukkan tingkat kepercayaan dan kompetensi lembaga tersebut dalam mengelola dana zakat.
Advertisement
4. Transparansi dan Pelaporan
Selain itu, penting untuk memilih lembaga amil zakat yang transparan dalam mengelola dananya. Lembaga yang amanah akan dengan mudah memberikan informasi terkait alokasi dana dan penggunaannya jika diminta.Â
Salah satu indikator kebaikan sebuah lembaga adalah jika mereka memiliki pemasukan besar namun saldo dana yang dikelola tetap terjaga dan digunakan secara efisien untuk menyebarkan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan agama. Adanya audit berkala juga menjadi tanda bahwa lembaga tersebut serius dalam menjaga keamanan dan kredibilitas dalam pengelolaan dana zakat.
5. Lihat Kemana Dana Disalurkan
Salah satu kriteria penting dalam memilih lembaga amil zakat adalah melihat kemana dana yang terkumpul akan disalurkan. Pastikan bahwa lembaga tersebut memiliki kejelasan dalam penyaluran dana sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh syariat Islam.Â
Misalnya, zakat mal harus disalurkan kepada golongan yang berhak menerima zakat seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, para muallaf, dan lain sebagainya sesuai dengan firman Allah dalam Surat At-Taubah ayat 60. Melalui konfirmasi dan pengecekan galeri lembaga, dapat dipastikan bahwa dana yang disalurkan sesuai dengan ketentuan agama.
6. Sinkronisasi Sosial Media dan Kinerja
Pastikan lembaga amil zakat yang akan dipilih memiliki sinkronisasi yang baik antara aktivitas sosial media dengan kinerja yang nyata di lapangan. Sosial media menjadi sarana penting untuk berkomunikasi dengan donatur dan mempublikasikan kegiatan serta program yang dilakukan oleh lembaga. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa apa yang dipublikasikan di sosial media benar-benar terefleksikan dalam kinerja nyata lembaga tersebut. Hindari lembaga yang hanya fokus pada penampilan di sosial media tanpa kinerja yang sesuai.
7. Lihat Program Penyaluran yang Dilakukan
Tinjau program penyaluran yang dilakukan oleh lembaga amil zakat. Setiap lembaga memiliki fokus dan concern yang berbeda-beda dalam penyaluran dana zakat. Pilih lembaga yang memiliki program penyaluran yang sesuai dengan nilai dan niat pribadi donatur. Pastikan juga bahwa program penyaluran tersebut dilakukan secara resmi, masif, dan sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat.
8. Banyak Opsi Cara Bersedekah
Perhatikan juga opsi-opsi cara bersedekah yang ditawarkan oleh lembaga amil zakat. Lembaga yang serius akan menyediakan berbagai opsi kemudahan bagi donatur untuk menyalurkan donasinya, mulai dari uang tunai yang bisa diserahkan langsung, transfer bank, dompet elektronik, hingga melalui website resmi lembaga. Opsi-opsi ini memungkinkan donatur untuk menyesuaikan cara berdonasi dengan kondisi dan preferensi masing-masing.
9. Konsultasi dengan Ahli
Jika masih ragu atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli zakat atau pihak yang berkompeten di bidang pengelolaan dana zakat. Mereka dapat memberikan panduan dan saran yang lebih mendalam dalam memilih lembaga amil zakat yang tepat.
Advertisement