Liputan6.com, Jakarta Hari Buku Anak Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 April setiap tahun menjadi perayaan monumental dunia literasi anak-anak. Pada perayaan ini, kita diingatkan tentang pentingnya membaca dan bagaimana hal itu secara substansial mempengaruhi perkembangan pikiran anak-anak di masa depan.Â
Diprakarsai oleh International Board on Books for Young People (IBBY), Hari Buku Anak Sedunia dirancang meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi anak-anak di tengah-tengah masyarakat global. Melalui perayaan ini, kita diajak untuk memberikan perhatian khusus pada buku-buku anak-anak yang seringkali merupakan jendela pertama mereka ke dunia imajinasi, pengetahuan, dan nilai-nilai yang penting dalam pembentukan kepribadian mereka.
IBBY, sebagai penggagas perayaan ini, juga memainkan peran penting sebagai sponsor dan penggerak dalam upaya mempromosikan literasi anak-anak di seluruh dunia. Dengan adanya Hari Buku Anak Sedunia, diharapkan lebih banyak orang yang terinspirasi untuk turut serta dalam memperluas akses anak-anak terhadap buku-buku berkualitas, serta memperkuat hubungan positif antara anak-anak dan literasi.Â
Advertisement
Hari Buku Anak Sedunia menjadi momen yang penting untuk mengingatkan kita bahwa keberadaan buku sebagai media belajar dan hiburan bagi anak-anak tetap tidak tergantikan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang Hari Buku Anak Sedunia dan manfaat mengenalkan buku pada anak sejak dini yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (1/4/2024)
Sejarah Hari Buku Anak Sedunia
Hari Buku Anak Sedunia atau International Children’s Book Day (ICBD) merupakan momen yang penting dalam kalender literasi global yang diperingati sejak tahun 1967. Pemilihan tanggal 2 April untuk merayakan hari ini adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap Hans Christian Andersen, seorang penulis dongeng anak terkenal yang lahir pada tanggal tersebut pada tahun 1805 di Denmark.Â
Karya-karya Andersen seperti "The Little Match Girl" (Gadis Penjual Korek Api), "The Ugly Duckling" (Anak Itik Buruk Rupa), "The Emperor’s New Clothes" (Baju Baru Kaisar), "The Little Mermaid" (Putri Duyung), dan "The Princess and the Pea" (Sang Putri dan Kacang Polong) telah menjadi warisan budaya yang diakui secara internasional dan telah dibaca anak-anak di berbagai belahan dunia.
Pendirian Hari Buku Anak Sedunia oleh International Board on Books for Young People (IBBY) pada tahun 1967 menandai komitmen global dalam mempromosikan pentingnya literasi dan membaca di kalangan anak-anak. Sebagai sebuah organisasi nirlaba internasional, IBBY secara aktif memperjuangkan hak-hak anak untuk mengakses buku-buku berkualitas dan mendukung penulis serta ilustrator yang menciptakan karya-karya inspiratif bagi anak-anak.
Setiap tahun, perayaan Hari Buku Anak Sedunia yang didukung oleh IBBY mengusung tema atau slogan yang berbeda, yang bertujuan untuk memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap literasi anak-anak di seluruh dunia. Melalui berbagai acara yang diselenggarakan di sekolah-sekolah dan perpustakaan, Hari Buku Anak Sedunia membangkitkan minat dan semangat membaca pada generasi muda serta menekankan pentingnya buku sebagai sarana pembelajaran, imajinasi, dan pengembangan karakter.
Advertisement
Manfaat Mengenalkan Buku Pada Anak Sejak Dini
Mengenalkan buku pada anak sejak dini memiliki beragam manfaat yang signifikan bagi perkembangan mereka. Berikut adalah beberapa manfaat penting yang dapat diperoleh anak melalui eksposur dan kebiasaan membaca buku sejak usia dini.
1. Meningkatkan Kekuatan Otak Anak
Penelitian menunjukkan adanya hubungan langsung antara jumlah kata yang didengar anak setiap hari dengan kemampuan berbahasanya. Anak-anak yang terbiasa dengan pembacaan buku memiliki kosakata yang lebih luas dan keterampilan matematika yang lebih maju. Aktivitas membaca juga membantu mengaktifkan otak anak, memperkuat jaringan otak yang berguna dalam proses belajar membaca dan menulis.
2. Meningkatkan Imajinasi dan Kreativitas
Membaca buku membantu membuka pintu imajinasi anak ke dunia baru yang penuh dengan ide dan inspirasi. Hal ini mendorong anak untuk bermimpi lebih besar dan mengembangkan kreativitas yang berguna dalam kehidupan sehari-hari serta pembelajaran di sekolah.
3. Perkembangan Otak yang Lebih Bai
Eksposur terhadap buku bacaan di rumah meningkatkan aktivasi otak anak, terutama dalam integrasi multisensori yang mengintegrasikan suara dan stimulasi visual. Ini membangun fondasi yang kuat untuk proses belajar anak, terutama saat mereka mulai belajar membaca dan mengekspresikan ide-ide mereka.
4. Peningkatan Konsentrasi dan Disiplin
Kegiatan membaca buku membantu anak mengembangkan keterampilan konsentrasi dan disiplin. Dengan membuat jadwal membaca yang teratur, anak belajar untuk duduk diam dan fokus pada satu aktivitas, mengasah kemampuan mereka untuk belajar dengan lebih efektif di masa depan.
5. Keterampilan Bahasa Meningkat
Membaca buku secara teratur merangsang bagian otak yang terkait dengan pemahaman bahasa dan arti kata. Ini membantu memperkuat keterampilan bahasa anak, meningkatkan kemampuan komunikasi, sosial, dan literasi mereka sejak usia dini.
Dengan mengenalkan buku pada anak sejak dini, orang tua memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan intelektual, emosional, dan sosial anak-anak mereka. Keberlangsungan praktik membaca buku secara teratur juga akan membawa manfaat jangka panjang dalam membentuk pribadi yang kreatif, berpengetahuan luas, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.