Sukses

Tata Cara Mandi Wajib dan Niatnya, Ini Beda Laki-Laki dan Perempuan

Tata cara mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan perlu dipahami dengan baik agar ibadah sholat, puasa, hingga tawaf sah dan diterima di sisi Allah.

Liputan6.com, Jakarta - Mandi wajib merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang harus dilakukan oleh setiap Muslim setelah mengalami hadas besar, seperti junub, haid, atau nifas. Untuk melaksanakan mandi wajib dengan benar, penting bagi setiap individu untuk memahami tata cara mandi wajib dan niatnya.

Tata cara mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang perlu dipahami dengan baik agar ibadah sholat, puasa, hingga tawaf sah dan diterima di sisi Allah.

Pemahaman tentang tata cara mandi wajib dan niatnya sangat penting bagi setiap Muslim, karena ibadah ini merupakan bagian dari menjaga kesucian spiritual dan kesehatan jasmani. Memahami tata cara mandi wajib, seseorang dapat memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama dan syariat Islam.

Perlu diketahui bahwa tata cara mandi wajib dan niatnya memiliki perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini mengingat adanya kekhususan dalam tubuh dan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mempelajari dengan seksama tata cara mandi wajib sesuai dengan gender mereka masing-masing.

Berikut Liputan6.com ulas tata cara mandi wajib laki-laki dan perempuan lengkap niatnya merangkum dari buku "Fiqh Ibadah" oleh Zaenal Abidin, Selasa (2/4/2024).

2 dari 3 halaman

1. Membaca Niat Mandi Janabah

Pertama-tama, yang menjadi tahap awal adalah berniat melakukan mandi janabah, baik itu di dalam hati maupun dengan lisan. Ini merupakan langkah penting karena niat adalah kunci sahnya ibadah.

Niat mandi wajib laki-laki

 

نَوَيْتُ الْ غُسْلَ لِرَف ْعِ الْحَدَث ِ الْأَكْبَر ِ مِنَ الْجِ نَابَةِ فَرْ ضًا لِلهِ تَ عَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardhlon lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat mandi wajib untuk menyucikan hadas besar karena Allah SWT.

 

Niat mandi wajib perempuan

- Haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْحَيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin haidhi lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan haid karena Allah Ta'ala."

- Nifas

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ النِّفَاسِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin nifaasi lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan nifas karena Allah Ta'ala."

- Setelah Melahirkan

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin wilaadati lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan wiladah karena Allah Ta'ala."

- Syahwat

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْجَنَبَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin janabati lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan janabah karena Allah Ta'ala."

2. Membersihkan Telapak Tangan 3 Kali

Setelah itu, langkah kedua dari tata cara mandi wajib adalah membersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali agar tangan terhindar dari najis. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan sebelum memulai proses mandi wajib.

3 dari 3 halaman

3. Membersihkan Kotoran yang Menempel

Selanjutnya, untuk kedua jenis kelamin, terdapat langkah-langkah yang sedikit berbeda. Bagi laki-laki, langkah ketiga adalah membersihkan kotoran yang menempel di sekitar bagian tubuh yang tersembunyi dengan tangan kiri, seperti membersihkan kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk perempuan, proses ini juga sama, namun memperhatikan kekhususan pada bagian tubuh yang dimaksud. Misalnya saja pada wanita haid dan nifas, harus membersihkan darahnya. Darah tersebut harus benar-benar sudah hilang termasuk flek coklat.

4. Membersihkannya dengan Sabun Mandi

Langkah berikutnya, untuk laki-laki maupun perempuan, adalah membersihkan kemaluan dan mencuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah maupun sabun. Setelah itu, mencuci tangan lagi dengan air untuk memastikan kebersihan yang optimal.

5. Melakukan Gerakan Wudhu

Kemudian, lakukan gerakan wudhu sempurna sebagaimana hendak melakukan sholat. Ini adalah langkah yang mengikuti pola wudhu biasa dengan mencuci muka, tangan, mengusap kepala, telinga, hingga mencuci kaki.

6. Menyela Pangkal Rambut dengan Jari Tangan

Langkah terakhir, yang juga penting, adalah menyela pangkal rambut dengan menggunakan jari-jari tangan yang sudah dibasahi dengan air. Kemudian, guyur kepala dengan air sebanyak tiga kali dengan memastikan pangkalnya juga terkena air.

Bagi perempuan, ini mungkin sedikit berbeda karena mungkin ada perhatian khusus terkait dengan penataan rambutnya. Namun, intinya adalah memastikan kepala dan rambut benar-benar terkena air dengan sempurna.

Ummu Salamah RA mengatakan, "Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?" Beliau bersabda, "Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci." (HR. Muslim)

Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Ummu Salamah dengan tegas, menyatakan bahwa perempuan tidak perlu membuka atau mengurai rambut mereka saat mandi junub. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menegaskan bahwa mencukupkan dengan hanya mengguyurkan air pada kepala sebanyak tiga kali.

7. Mengguyur Seluruh Tubuh dari Kanan ke Kiri

Selanjutnya, bilas seluruh tubuh dengan guyuran air mulai dari tubuh bagian kanan dan dilanjutkan tubuh bagian kiri. Pastikan juga seluruh lipatan kulit dan bagian tubuh yang tersembunyi ikut dibersihkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh tubuh telah dibersihkan secara menyeluruh dari hadas besar.