Sukses

Nasihat Menyambut Bulan Ramadhan Penuh Makna, Bikin Hidup Bahagia

Nasihat menyambut bulan Ramadhan adalah bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta Dalam menyambut bulan Ramadhan, umat Muslim disarankan untuk mengisi bulan suci ini dengan amal ibadah yang lebih banyak. Nasihat menyambut bulan Ramadhan yang penting bagi umat Muslim, adalah memanfaatkan bulan suci sebagai kesempatan, untuk beribadah dengan lebih khusyuk dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT.

Dalam bulan Ramadan ini, kita bisa mencoba untuk mengingat kembali betapa pentingnya melaksanakan shalat dengan penuh khusyuk, sehingga mendapatkan lebih banyak berkah dan keberkahan. Selain itu, nasihat menyambut bulan Ramadhan juga mengingatkan umat, untuk melakukan introspeksi dan perbaikan diri. Kita dapat menggunakan waktu ini untuk merenungkan segala kesalahan dan kekurangan kita, serta berusaha memperbaikinya.

Meningkatkan kualitas ibadah dan menghindari segala macam perbuatan yang tidak baik, adalah hal yang sangat penting dalam bulan Ramadhan. Selain beribadah, umat Muslim juga disarankan untuk melakukan amal kebaikan kepada sesama. Berikut ini nasihat menyambut bulan Ramadhan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (3/4/2024). 

2 dari 4 halaman

Nasihat Tentang Zakat

Kebanyakan manusia menunaikan zakatnya pada bulan ini. Menunaikan zakat dengan penuh amanah merupakan kewajiban setiap orang. Hendaknya seseorang merasa bahwa zakat merupakan ibadah dan sebagai salah satu kewajiban Islam. Dengan itu, ia bisa mendekatkan diri kepada Rabbnya dan melaksanakan salah satu dari rukun Islam yang agung. Membayar zakat bukan sebuah kerugian sebagaimana yang digambarkan syaitan.

Allah Azza wa Jalla berfirman.

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir). Sedangkan Allah menjanjikan kepadamu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lag Maha Mengetahui” [al-Baqarah/2 : 268]

Bahkan membayar zakat sebenarnya merupakan keuntungan. Karena Allah Azza wa Jalla telah berfirman.

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” [al-Baqarah/2 : 261]

وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka adalah seperti kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat. Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat itu tidak menyiraminya, maka hujan gerimispun (telah cukup baginya). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” [al-Baqarah/2 : 265]

Kemudian hendaknya seorang muslim mengeluarkan zakat yang wajib atasnya, baik dari harta yang sedikit maupun banyak. Selalu mengintropeksi diri dan tidak melalaikan setiap yang wajib dizakati, melainkan ia membayarkannya. Dengan demikian, dia akan terbebas dari tanggungan dan ancaman dahsyat, sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman.

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil terhadap harta-harta yang Allah berikan kepada mereka sebagai karunia-Nya itu menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sesungguhnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di lehernya kelak pada hari Kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala urusan(yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” [Ali-Imran/3 : 180]

3 dari 4 halaman

Nasihat Tentang Qiyam (Berdiri Untuk Shalat)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajak untuk melakukan qiyam dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan balasan, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat”.

Sebagaimana telah dimaklumi, qiyam Ramadhan ini mencakup shalat-shalat sunnah pada malam hari dan shalat tarawih. Oleh karena itu, seharusnya setiap orang supaya memperhatikan dan menjaganya, serta berusaha mengikuti imam shalat sampai selesai. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

“Barangsiapa yang shalam (malam) bersama imam hingga selesai shalatnya, akan ditulis (pahala) shalat semalaman”.

Adapun bagi para imam yang mengimami manusia pada shalat tarawih, mereka wajib bertakwa kepada Allah dalam hal-hal yang berkaitan dengan ma’mum. Mereka harus shalat dengan tuma’ninah dan tenang (tidak tergesa-tergesa), sehingga para ma’mum bisa melaksanakan setiap kewajiabn dan amalan-amalan sunnah sebaik mungkin. Sedangkan yang dilakukan kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka shalat secara cepat sehingga tidak tuma’ninah. Padahal tuma’ninah merupakan bagian dari rukun-rukun shalat. Shalat tidak sah kecuali dengan tuma’ninah.

Oleh karena itu, tergesa-gesa dalam shalat adalah haram. Sebab (1) mereka meninggalkan tuma’ninah, (2) seandainya mereka (imam) tidak meninggalkan tuma’ninah, maka sesungguhnya mereka menjadikan lelah orang-orang yang di belakangnya serta menyebabkan orang-orang itu meninggalkan tuma’ninah. Para ulama telah menyebutkan, bahwasanaya seorang imam dimakruhkan untuk mempercepat shalat sehingga menghalangi ma’mum untuk melaksanakan amalan sunnah.

4 dari 4 halaman

Kata-Kata Menyambut Bulan Ramadhan yang Penuh Nasihat Keislaman

1. Selamat datang bulan Ramadhan, semoga kita dapat memperbaiki diri dan mendapatkan ridha Allah SWT.

2. Jadilah hamba Allah yang bersungguh-sungguh dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.

3. Mari tingkatkan keikhlasan dalam beribadah, agar pahala kita diperbanyak di bulan suci Ramadhan.

4. Buang jauh-jauh kebiasaan buruk dan benahi diri di bulan Ramadhan ini.

5. Beramal lah dengan tulus ikhlas, tanpa mengharapkan pujian dari orang lain.

6. Jadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk meretas jejak menuju kesuksesan.

7. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perilaku yang tidak baik.

8. Segeralah bertaubat dan menghindari segala larangan Allah saat memasuki bulan Ramadhan.

9. Jaga lidah untuk menghindari perkataan yang tidak baik atau fitnah pada bulan yang penuh berkah ini.

10. Jadikan bulan Ramadhan sebagai awal untuk berubah menjadi sosok yang lebih baik dan lebih taat kepada Allah SWT.

11. Marilah kita selalu mengucap syukur kepada Allah SWT atas segala karuniaNya di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini.

12. Gunakan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, tetangga, dan sesama muslim.

13. Sibukkan diri dengan ibadah, sejahterakan hati, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama di bulan penuh ampunan ini.

14. Memaafkan adalah kunci kesuksesan di bulan Ramadhan, mari bersihkan hati dan saling memaafkan.

15. Zikir dan dzikir menjadi penawar hati yang gelisah di dalam bulan suci Ramadhan ini.

16. Dalam bulan Ramadhan ini, jagalah pandangan mata agar tetap suci dan terhindar dari yang haram.

17. Perbanyak membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan, agar mendapatkan ketenangan jiwa dan hidup yang lebih berkah.

18. Luangkan waktu untuk berdoa, memohon pengampunan dan petunjuk Allah SWT di setiap waktu di bulan Ramadhan ini.

19. Jangan sia-siakan waktu di bulan Ramadhan, perbanyaklah melakukan ibadah sunnah dan amal sholeh.

20. Mari tingkatkan kesalehan dan kebaikan dalam setiap aspek kehidupan di bulan penuh berkah ini.

21. Jadikan bulan Ramadhan sebagai bulan untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan menjaga sunnah-sunnahNya.

22. Hindari segala hal yang dapat membatalkan atau merusak keberkahan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

23. Jauhkan diri dari ghibah, hasad, dan prasangka buruk terhadap sesama di bulan yang penuh ampunan ini.

24. Segera tunaikan zakat fitrah di akhir bulan Ramadhan sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan kaum muslimin.

25. Jagalah kesehatan tubuh dengan pola makan yang sehat dan teratur di bulan Ramadhan ini.

26. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah, jangan sampai lewatkan peluang yang ada di bulan Ramadhan ini.

27. Berbagi makanan sahur dan berbuka puasa dengan orang yang membutuhkan merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan.

28. Perbanyak membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW di bulan Ramadhan ini.

29. Bersabar dan berlapang dada saat menghadapi ujian dan percobaan di bulan Ramadhan, karena Allah Maha Mengetahui segalanya.

30. Akhiri bulan Ramadhan dengan penuh syukur dan semangat dalam menjalankan ibadah, menjaga amal kebaikan, dan memperbaiki diri.