Liputan6.com, Jakarta Doa lailatul qadar allahumma innaka juga sering disebut sebagai doa keridhaan Allah. Dalam doa ini, kita memohon ampunan, pengampunan, dan keridhaan dari Allah SWT. Allahumma innaka afuwwun, artinya Allah adalah Tuhan yang sangat pengampun. Tuhan yang Maha Pemaaf dan Maha Pengampun akan memaafkan dosa-dosa hamba-Nya jika sungguh-sungguh bertaubat kepada-Nya. Doa ini mengingatkan kita untuk selalu bertaubat dan menghindari segala macam dosa.
Tuhibbul afwa fa'fu anni, artinya Allah mencintai pengampunan dan memaafkan hamba-Nya. Kita diminta untuk saling memaafkan dan mengampuni sesama manusia. Dalam Islam, rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama adalah ajaran yang sangat penting. Melalui doa lailatul qadar allahumma innaka ini, kita diajarkan untuk selalu membuka pintu maaf dan memaafkan orang lain.
Doa lailatul qadar allahumma innaka merupakan doa yang sangat penting bagi umat Muslim. Dalam suasana malam yang begitu istimewa seperti Lailatul Qadar, saatnya kita memperbanyak doa dan istighfar kepada Allah SWT. Doa ini mengandung makna yang mendalam, yaitu permohonan ampunan, pengampunan-Nya, dan keridhaan-Nya. Semoga dengan memperbanyak doa dan istighfar, kita mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Advertisement
Untuk panduan lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dalil dari doa lailatul qadar allahumma innaka dan bacaannya, Jumat (5/4/2024).
Doa Lailatul Qadar Allahumma Innaka
Sebagai umat Islam, kita diberikan kesempatan istimewa untuk merasakan keutamaan malam Lailatul Qadar. Meskipun saat pastinya rahasia Allah SWT, namun kita dianjurkan untuk mempersiapkan diri dan menguatkan ikhtiar dalam meraih keberkahan pada malam yang mulia ini.
Menurut informasi dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Rasulullah Muhammad SAW telah meriwayatkan sebuah doa yang sangat dianjurkan untuk diamalkan dalam menyambut malam Lailatul Qadar. Hadits ini diriwayatkan oleh lima imam hadits terkemuka kecuali Imam Abu Dawud. Hadits tersebut berasal dari Sayyidah Aisyah ra. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW memberikan petunjuk kepada umatnya tentang doa yang dianjurkan untuk dibaca:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ
Artinya: "Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus ku baca?' Rasulullah saw menjawab, 'Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī,'' (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).
Doa tersebut adalah:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Latin: Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjamaah).
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau mencintai keampunan, maka ampunilah aku (ampunilah kami)."
Doa ini sangat dianjurkan untuk dilafalkan sebanyak-banyaknya terutama pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, di mana salah satunya diyakini mengandung Lailatul Qadar. Selain doa tersebut, umat Islam juga dianjurkan untuk memanjatkan doa-doa lain sesuai keinginan dan kebutuhan pada malam Lailatul Qadar. Malam ini merupakan saat di mana doa-doa kita akan dikabulkan, dosa-dosa kita akan diampuni, dan pahala yang kita peroleh akan dilimpahkan.
Selama sepuluh malam terakhir Ramadan, umat Islam juga dianjurkan untuk mengisi waktu dengan ibadah sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT. Kita harus menghadirkan ibadah dengan hati yang tulus, penuh kesungguhan, dan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dengan mengamalkan doa-doa dan ibadah secara khusyuk, kita berharap dapat meraih keberkahan dan keampunan yang besar di malam Lailatul Qadar ini.
Advertisement
Amalan Lailatul Qadar Lainnya
Selain doa yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat amalan-amalan lain yang sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar. Berikut adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan bersama dengan dalilnya:
Membaca Al-Quran
Amalan utama pada malam Lailatul Qadar adalah membaca Al-Quran. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya membaca Al-Quran pada malam ini. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr (Al-Quran, Surah 97) yang menyatakan keistimewaan malam tersebut sebagai malam turunnya Al-Quran:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)
Oleh karena itu, membaca Al-Quran dengan khusyuk dan merenungkan maknanya adalah amalan yang sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar.
Melakukan Shalat Malam (Tahajjud)
Selain shalat Tarawih, shalat malam (Tahajjud) juga sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW seringkali melakukan ibadah Tahajjud, dan pada malam Lailatul Qadar, keutamaan shalat malam ini menjadi lebih besar. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra:
"Rasulullah SAW melakukan ibadah pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan lebih giat daripada pada malam-malam lainnya dan beliau memperpanjang shalat serta membangunkan keluarganya (untuk beribadah)." (HR. Muslim)
Dengan melakukan shalat malam, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan pada malam Lailatul Qadar.
Berdoa dan Bertaubat
Malam Lailatul Qadar juga merupakan waktu yang sangat baik untuk berdoa dan bertaubat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk memperbanyak doa pada malam tersebut. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra:
"Barangsiapa yang berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memperbanyak doa dan bertaubat, kita dapat mengharapkan ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT pada malam Lailatul Qadar.
Memberi Sedekah dan Berinfak
Selain ibadah secara spiritual, memberi sedekah dan berinfak juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW sangat memotivasi umatnya untuk bersedekah pada malam ini. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas ra:
"Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan di antara semua orang, dan kebaikan yang paling banyak dia lakukan adalah di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajari Al-Quran. Pada malam Lailatul Qadar, Rasulullah SAW lebih dermawan daripada angin yang membawa hujan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memberikan sedekah dan berinfak pada malam Lailatul Qadar, kita dapat memperoleh pahala yang besar dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Amalan-amalan tersebut adalah beberapa di antara banyak amalan yang dianjurkan pada malam Lailatul Qadar. Dengan menjalankan amalan-amalan tersebut dengan ikhlas dan penuh keyakinan, kita berharap dapat meraih keberkahan dan ampunan Allah SWT pada malam yang mulia ini.