Sukses

Ciri-Ciri Panic Attack, Pahami Juga Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pengertian, ciri, penyebab dan cara mengatasi panic attack

Liputan6.com, Jakarta Panic attack adalah suatu kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja, di mana ciri-cirinya sangatlah khas dan mudah dikenali. Salah satu ciri-ciri utama dari panic attack adalah munculnya perasaan akan datangnya bahaya atau malapetaka yang tidak dapat dijelaskan secara rasional. Selain itu, gejala fisik yang menyertainya seperti detak jantung yang cepat dan berdebar-debar, berkeringat, serta sesak napas juga menjadi tanda-tanda yang sering muncul pada saat serangan panik terjadi.

Penting untuk memahami bahwa ciri-ciri panic attack dapat bervariasi antara individu satu dan lainnya. Beberapa orang mungkin mengalami gejala fisik yang lebih dominan seperti sakit kepala, pusing, atau perasaan kebas, sementara yang lain lebih fokus pada aspek psikologis seperti ketakutan akan kehilangan kendali atau kematian. Dengan mengenali ciri-ciri panic attack ini, seseorang dapat lebih siap menghadapi dan mengelola serangan panik dengan lebih efektif.

Di samping itu, penting juga untuk mencatat bahwa meskipun serangan panik bisa sangat mengganggu dan menakutkan, namun kondisi ini bisa dikelola dengan baik melalui berbagai teknik dan perawatan yang tepat. Dengan memahami ciri-ciri panic attack secara lebih mendalam, kita dapat membantu individu yang mengalami kondisi ini untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang sesuai untuk pemulihan mereka.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian, ciri, penyebab dan cara mengatasi panic attack, pada Sabtu (6/4).

2 dari 5 halaman

Apa Itu Panic Attack?

Panic attack atau serangan panik adalah kondisi ketakutan yang intens dan tiba-tiba, seringkali tanpa penyebab yang jelas atau bahaya nyata yang mengancam. Ketika mengalami serangan panik, seseorang dapat merasakan berbagai gejala fisik yang parah seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, gemetar, keringat dingin, perasaan kehilangan kontrol, dan bahkan sensasi seperti sedang mengalami serangan jantung atau stroke. Gejala ini muncul secara mendadak dan bisa sangat mengganggu, membuat penderitanya merasa seolah-olah sedang menghadapi kematian.

Penderita serangan panik seringkali merasa sulit untuk menerima penjelasan dari dokter bahwa kondisi fisik mereka sebenarnya normal. Hal ini bisa mengakibatkan mereka melakukan "doctor shopping" dan sering meminta dibawa ke unit gawat darurat karena merasakan keluhan-keluhan fisik yang menakutkan. Meskipun pemeriksaan medis umumnya menunjukkan hasil normal, penderita serangan panik cenderung terus melakukan pemeriksaan ulang karena ketakutan yang menghantui.

Ada yang hanya mengalami satu atau dua kali serangan panik sepanjang hidupnya, namun ada juga yang mengalami serangan berulang kali, yang disebut sebagai gangguan panik (panic disorder). Penderita gangguan panik selalu hidup dalam ketakutan akan munculnya serangan berikutnya, yang dikenal sebagai kecemasan antisipatif. Kondisi ini tidak mengancam jiwa secara langsung, tetapi pengalaman serangan panik dapat sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup serta kinerja sehari-hari penderitanya secara signifikan.

3 dari 5 halaman

Ciri-ciri Panic Attack

Serangan panik adalah kondisi yang dapat dialami oleh sekitar 35 persen dari populasi pada suatu titik dalam hidup mereka. Meskipun secara medis serangan panik tidak mengancam jiwa, dampaknya terhadap kualitas hidup individu bisa sangat signifikan. Tanpa penanganan yang tepat, serangan panik yang berulang dan berkepanjangan dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri serangan panik agar dapat ditangani sejak dini.

Ciri-ciri serangan panik dapat bervariasi antara individu satu dan lainnya, namun umumnya gejala akan mencapai puncaknya dalam waktu beberapa menit. Setelah serangan panik mereda, seseorang mungkin merasa lelah dan lemah.

Beberapa ciri-ciri atau gejala yang sering terjadi pada serangan panik meliputi:

  1. Perasaan Bahaya atau Malapetaka: Penderita seringkali merasa seperti akan menghadapi bahaya atau malapetaka yang tidak dapat dijelaskan secara rasional.
  2. Ketakutan akan Kehilangan Kendali atau Kematian: Rasa takut yang intens akan kehilangan kendali atau bahkan kematian sering kali menyertai serangan panik.
  3. Detak Jantung Cepat dan Berdebar-debar: Detak jantung yang meningkat secara tiba-tiba dan berdebar-debar adalah salah satu gejala yang sering terjadi selama serangan panik.
  4. Gejala Fisik Lainnya: Berkeringat, badan bergetar, sesak napas, panas dingin, hot flash, mual, kram perut, sakit dada, sakit kepala, pusing, kesemutan, dan perasaan tidak nyata atau terlepas adalah beberapa gejala fisik lain yang dapat menyertai serangan panik.

Salah satu aspek yang paling menakutkan dari serangan panik adalah ketakutan yang intens bahwa serangan panik akan terulang lagi di masa depan. Hal ini dapat menyebabkan penderita serangan panik menghindari situasi-situasi tertentu yang mereka anggap dapat memicu serangan panik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ciri-ciri dan gejala serangan panik, diharapkan individu dapat mengelola kondisi ini lebih efektif dan mengurangi dampak negatifnya terhadap kehidupan sehari-hari.

4 dari 5 halaman

Penyebab Panic Attack

Penyebab sebenarnya dari serangan panik bisa sangat bervariasi tergantung pada individu yang mengalaminya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, serangan panik adalah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba, yang berarti serangan tersebut bisa terjadi tanpa adanya pemicu atau peringatan pada beberapa individu. Bahkan, serangan panik dapat terjadi saat seseorang sedang istirahat atau tidur.

Meskipun begitu, serangan panik juga dapat terjadi dalam situasi-situasi tertentu yang memicu stres pada seseorang, seperti berbicara di depan umum, naik pesawat terbang, mendengar suara keras, dan berbagai situasi lainnya. Bahkan, kemungkinan terjadinya serangan panik akan lebih besar jika situasi tersebut pernah menjadi pemicu serangan panik sebelumnya.

Secara umum, situasi yang dapat memicu serangan panik adalah situasi di mana seseorang merasa terancam namun tidak dapat melarikan diri. Misalnya, seseorang yang mengalami serangan panik saat berbicara di depan umum mungkin merasa terjebak dan tidak dapat keluar dari situasi tersebut meskipun merasa terancam atau tidak nyaman.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang mengalami stres atau situasi yang menegangkan akan mengalami serangan panik. Faktor-faktor seperti genetika, riwayat keluarga, kondisi kesehatan mental, dan faktor lingkungan juga dapat berperan dalam menyebabkan serangan panik.

Mengenali pemicu potensial serangan panik dan belajar mengelolanya dengan baik dapat membantu individu untuk mengurangi frekuensi dan dampak serangan panik dalam kehidupan sehari-hari. Jika serangan panik menjadi masalah yang serius atau mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Panic Attack

Meskipun segalanya mungkin terasa menakutkan, penting untuk diingat bahwa serangan panik pada akhirnya akan berlalu. Anda dapat pulih dari kondisi ini dengan perawatan yang tepat.

Jika Anda mengalami situasi ini, ada beberapa cara untuk menghentikan serangan panik dan mendapatkan kembali kendali atas hidup Anda sendiri, seperti:

1. Berhenti sejenak untuk menemukan pemicu. Penting untuk mengenali apa yang memicu serangan panik agar dapat mengelolanya dengan lebih baik di masa depan.

2. Mengamati pikiran dan perasaan yang menyertainya. Cobalah untuk menentukan apakah masalah ini dapat diselesaikan atau tidak. Menyadari dan mengelola pikiran negatif dapat membantu meredakan serangan panik.

3. Coba untuk rilekskan otot-otot Anda dan mengatur napas. Latihan teknik 5-4-3-2-1 dapat membantu menenangkan diri. Caranya adalah:

  • Temukan dan amati 5 objek di sekitar Anda.
  • Dengarkan dan amati 4 suara yang berbeda.
  • Sentuh 3 objek. Amati tekstur, suhu, dan fungsi dari masing-masing objek tersebut.
  • Identifikasi dan amati 2 bau yang berbeda.
  • Sebutkan 1 hal yang bisa Anda rasakan dan amati.

Tidak ada obat khusus untuk serangan panik, namun ada berbagai perawatan yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengelola gejalanya. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kondisi Anda. Dukungan dari orang terdekat dan pembelajaran teknik-teknik relaksasi juga dapat menjadi bagian dari strategi perawatan yang efektif untuk mengatasi serangan panik.

 

 

Â