Sukses

Niat Puasa Senin Kamis Arab, Latin dan Artinya, Lengkap dengan Tata Caranya

Bacaan niat dan tata cara puasa Senin Kamis

Liputan6.com, Jakarta Puasa Senin Kamis merupakan salah satu ibadah sunnah yang banyak dilakukan oleh umat Islam. Ibadah ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis sebagai bentuk pengamalan ajaran agama. Bagian dari keutamaan melakukan ibadah ini adalah dengan memulainya dengan niat yang benar. Meskipun sederhana, niat puasa Senin Kamis memiliki kekhususan yang berbeda dengan niat puasa Ramadhan atau ibadah puasa lainnya.

Sebelum memulai puasa Senin Kamis, penting untuk memahami bacaan niat yang benar. Niat ini adalah kunci yang menjadikan ibadah kita diterima di hadapan Allah SWT. Meskipun berbeda dengan niat puasa Ramadhan, niat puasa Senin Kamis tetap memuat unsur kesungguhan dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah. Dengan menjaga niat yang benar, kita dapat memperoleh pahala dan manfaat yang dijanjikan dalam menjalankan sunnah puasa ini.

Oleh karena itu, dalam memulai puasa Senin Kamis, marilah kita memperhatikan dengan baik bacaan niat yang sesuai. Dengan demikian, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan berkah serta ridha dari Allah SWT.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber niat dan tata cara puasa Senin Kamis, pada Senin (15/4).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis

Niat puasa Senin Kamis memiliki keistimewaan tersendiri dalam praktik ibadah umat Islam. Menurut laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), bacaan niat puasa Senin adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta'ala."

Sementara itu, niat puasa Kamis adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala."

Niat ini penting dalam menjalankan ibadah puasa Senin Kamis karena menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah. Meskipun bacaan niat tersebut boleh dilafalkan secara lisan, namun yang lebih utama adalah memiliki keinginan dan kesadaran di dalam hati untuk menjalankan ibadah tersebut dengan sungguh-sungguh.

Beberapa pendapat mengungkapkan bahwa niat ibadah sebenarnya terletak di dalam hati dan bisa juga diucapkan. Namun, yang terpenting adalah keberadaan niat yang tulus dan ikhlas di dalam hati seorang individu. Jadi, ketika seseorang memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan puasa Senin Kamis demi mendekatkan diri kepada Allah, maka itu sudah termasuk sebagai niat yang diterima di sisi-Nya.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Puasa Senin Kamis

Tata cara melaksanakan puasa Senin Kamis memang mirip dengan puasa pada umumnya, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama. Sebagaimana dijelaskan dalam ajaran Islam, umat Muslim diwajibkan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini mencakup menghindari makan, minum, serta aktivitas lain yang dapat mengakibatkan terputusnya ibadah puasa.

Selain itu, ada pula hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa Senin Kamis. Salah satunya adalah Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal dan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari-hari tersebut, umat Islam tidak diperkenankan untuk berpuasa sebagai bentuk merayakan hari yang fitri dan berkurban.

Selain dua hari raya tersebut, terdapat pula hari-hari tasyriq yang merupakan tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari ini, umat Islam juga tidak diperbolehkan untuk berpuasa sebagai bagian dari tata cara ibadah yang diatur dalam agama Islam.

Adapun hari-hari lain yang sebaiknya dihindari untuk berpuasa adalah separuh terakhir bulan Sya'ban. Meskipun demikian, bagi mereka yang telah menjalankan puasa Senin Kamis secara rutin dan kebetulan memasuki separuh terakhir bulan Sya'ban, mereka tetap diperbolehkan untuk melanjutkan puasanya. Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang mengizinkan orang yang telah terbiasa berpuasa secara rutin untuk melanjutkan puasanya meskipun menjelang bulan Ramadhan.

Dengan memperhatikan tata cara puasa Senin Kamis yang telah diatur dalam ajaran agama Islam, umat Muslim diharapkan dapat menjalankan ibadah puasanya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan serta menghindari hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadah tersebut di mata Allah SWT.

 

 

 
4 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Senin Kamis dan Dalilnya

Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan yang besar dalam ajaran Islam, sebagaimana yang disampaikan dalam beberapa hadis yang menjadi dalilnya. Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Senin Kamis beserta dalilnya:

1. Mendekatkan diri kepada Allah

Puasa Senin Kamis adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan melaksanakan ibadah ini secara rutin, seorang Muslim dapat memperkuat hubungannya dengan Sang Pencipta.

Dalilnya adalah hadis dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Amal-amal itu dilaporkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Aku suka amalanku dilaporkan ketika aku berpuasa." (HR. Muslim)

2. Menghapuskan dosa-dosa

Puasa Senin Kamis juga memiliki keutamaan dalam menghapus dosa-dosa seorang Muslim. Dengan menjalankan ibadah ini secara konsisten, seseorang dapat memperoleh pengampunan dari Allah atas dosa-dosanya.

Dalilnya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah Al-Anshari, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Puasa itu adalah penghapus dosa selama seseorang itu tidak berpuasa sebagai penghinaan." (HR. Ibn Majah dan al-Hakim)

3. Mendapat pahala seperti puasa setahun

Puasa Senin Kamis juga memberikan pahala yang besar di sisi Allah. Ada hadis yang menyebutkan bahwa puasa Senin Kamis dapat memberikan pahala seolah-olah seseorang berpuasa setahun penuh.

Dalilnya adalah hadis dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Amal perbuatan manusia dilaporkan (kepada Allah) pada setiap Senin dan Kamis. Allah mengampuni semua penyembah berhala kecuali dua orang, seorang dari mereka membenci yang lainnya. Allah berfirman: 'Tangguhkanlah pengampunan bagi keduanya hingga mereka berdamai.'" (HR. Ahmad)

Dari keutamaan-keutamaan tersebut, terlihat betapa besar nilai ibadah puasa Senin Kamis dalam Islam. Dengan melaksanakan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, seorang Muslim dapat meraih berbagai keutamaan dan pahala yang dijanjikan dalam ajaran agama Islam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.