Sukses

Suhu Normal Orang Dewasa, ini Bahayanya Jika Terlalu Rendah dan Terlalu Tinggi

Faktor-faktor seperti suhu lingkungan dan kondisi kesehatan secara keseluruhan dapat memengaruhi suhu tubuh seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Suhu tubuh merupakan indikator penting dari kesehatan dan aktivitas tubuh seseorang. Suhu tubuh adalah hasil dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan pengeluaran panas ke lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor seperti suhu lingkungan dan kondisi kesehatan secara keseluruhan dapat memengaruhi suhu tubuh seseorang. Oleh karena itu, suhu normal orang dewasa dapat bervariasi.

Suhu normal orang dewasa berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C, meskipun angka ini dapat sedikit berbeda tergantung pada individu dan metode pengukuran. Aktivitas fisik yang intens, kondisi emosional, serta fase-fase dalam siklus menstruasi juga dapat memengaruhi suhu tubuh seseorang. Misalnya, saat ovulasi atau masa subur, suhu tubuh wanita cenderung sedikit meningkat.

Perubahan suhu normal orang dewasa juga bisa menjadi indikator masalah kesehatan. Suhu tubuh yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menunjukkan adanya infeksi, peradangan, gangguan hormonal, atau kondisi medis lainnya. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti termometer mulut, termometer telinga, atau termometer dahi, tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Berikut ulasan lebih lanjut tentang suhu normal orang dewasa yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Selasa (16/4/2024).

2 dari 4 halaman

Berapa Suhu Normal Orang Dewasa

Suhu tubuh normal seseorang bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk suhu lingkungan, kondisi tubuh, aktivitas fisik, jenis kelamin, dan usia. Rentang suhu tubuh normal manusia dapat disesuaikan dengan kelompok usianya. Pada bayi, suhu tubuh normalnya berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajat celcius. Anak-anak memiliki rentang suhu tubuh normal yang hampir sama, yaitu sekitar 36,5 hingga 37 derajat celcius.

Sementara itu, bagi remaja dan orang dewasa berusia 11 hingga 65 tahun, suhu tubuh normalnya berkisar antara 36,5 hingga 37,6 derajat celcius. Suhu tubuh normal pada wanita menopause cenderung sedikit lebih tinggi karena perubahan hormonal, khususnya penurunan hormon estrogen yang dapat memengaruhi regulasi suhu tubuh.

Untuk lansia atau orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, suhu tubuh normalnya berkisar antara 35,8 hingga 36,9 derajat celcius. Perubahan suhu tubuh yang signifikan dari rentang normal ini dapat menjadi indikator adanya masalah kesehatan, seperti infeksi atau gangguan sistem regulasi suhu tubuh.

Pemantauan suhu tubuh yang teratur, terutama pada kondisi kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus seperti pada bayi, anak-anak, atau lansia, dapat membantu dalam mendeteksi perubahan yang tidak normal dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan. Jika ada kekhawatiran tentang suhu tubuh seseorang, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut.

3 dari 4 halaman

Bahaya Suhu Tubuh yang Terlalu Rendah

Hipotermia adalah kondisi serius yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35 derajat Celcius. Hal ini bisa terjadi akibat paparan suhu atau cuaca yang sangat dingin. Hipotermia mengganggu kelancaran aliran darah, pernapasan, dan kinerja organ vital seperti otak dan jantung. Kondisi ini sangat berbahaya dan jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kematian.

Pada orang dewasa, gejala hipotermia termasuk menggigil, bicara tidak jelas, napas sesak dan pelan, serta pusing. Seiring berjalannya waktu, penderitanya dapat kehilangan kesadaran atau bahkan masuk ke dalam kondisi koma. Pada bayi, gejala hipotermia meliputi lemas, rewel, kulit terasa dingin, pucat, dan kurang mau menyusu.

Untuk mengatasi hipotermia, penting untuk meningkatkan suhu tubuh dengan cara mengenakan pakaian yang lebih tebal dan hangat serta menjaga tubuh agar tetap kering. Hindari paparan suhu dingin dan cari sumber panas seperti perapian jika memungkinkan.

Jika ada seseorang yang mengalami hipotermia, segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Penanganan hipotermia meliputi pemanasan tubuh secara bertahap, pemberian cairan intravena, dan pemantauan kondisi vital secara intensif. Tindakan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat hipotermia.

4 dari 4 halaman

Bahaya Suhu Tubuh yang Terlalu Tinggi

Kondisi suhu tubuh yang terlalu tinggi disebut hipertermia. Hal ini berbeda dengan demam, di mana hipertermia terjadi ketika tubuh kehilangan kemampuan untuk mengatur suhu dan suhu tubuh terus meningkat di luar kendali sistem regulasi normal. Hipertermia umumnya terjadi saat suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat celcius, dengan kondisi yang lebih ekstrem disebut hiperpireksia ketika suhu tubuh melebihi 41,1 derajat celcius.

Hipertermia sering kali terkait dengan sengatan panas (heatstroke), di mana tubuh tidak mampu mendinginkan diri secara efektif saat terpapar lingkungan yang panas. Ini dapat mengakibatkan dehidrasi parah dan bahkan kerusakan permanen pada organ penting seperti otak.

Pada orang dewasa, suhu tubuh mencapai 39,4 derajat Celcius atau lebih biasanya merupakan tanda untuk segera mencari bantuan medis. Demikian juga, pada anak-anak, terutama bayi dan balita, suhu tubuh yang tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius) memerlukan perhatian medis yang cepat. Pengobatan untuk hipertermia biasanya mencakup pemberian cairan untuk mengatasi dehidrasi, pendinginan tubuh dengan kompres atau mandi air dingin, dan penanganan kondisi yang mendasarinya seperti sengatan panas.

Segera mencari bantuan medis sangat penting ketika menghadapi hipertermia, karena kondisi ini dapat menjadi serius dan berpotensi mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Menjaga tubuh tetap terhidrasi, menghindari paparan lingkungan yang terlalu panas, dan mengenali gejala awal hipertermia seperti pusing, lemas, kulit kemerahan, atau kebingungan juga merupakan langkah-langkah pencegahan yang penting.

Â