Sukses

Bayi Cegukan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Bayi cegukan adalah masalah yang umum terjadi pada bayi baru lahir.

Liputan6.com, Jakarta Bayi cegukan adalah masalah yang umum terjadi pada bayi baru lahir. Cegukan sendiri adalah kontraksi tiba-tiba pada otot diafragma di area pernapasan, yang menghasilkan bunyi "hik" yang khas. Cegukan pada bayi terjadi ketika otot diafragma mengalami iritasi atau gangguan. Meskipun cegukan pada bayi umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat membuat bayi menjadi tidak nyaman atau rewel.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi cegukan, seperti bayi makan atau minum terlalu cepat, udara yang terperangkap dalam perut bayi, atau proses pencernaan yang belum matang. Cegukan pada bayi juga dapat terjadi akibat kelelahan, stres, atau perubahan suhu yang tiba-tiba. Bagi orang tua, melihat bayi cegukan mungkin saja membingungkan dan membuat khawatir. Tetapi sebagian besar cegukan pada bayi dapat teratasi dengan sendirinya, tanpa perlu campur tangan.

Terkadang, tindakan sederhana seperti memberikan bayi minum air putih atau mengganti posisi bayi dapat membantu menghentikan cegukan. Pemberian ASI atau botol dengan cara yang lebih tenang dan perlahan juga dapat membantu. Jika cegukan berlangsung cukup lama dan membuat bayi tidak nyaman, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli anak untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik. Penting untuk tetap tenang dan tidak panik ketika bayi mengalami cegukan, karena cegukan pada bayi umumnya merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/4/2024) tentang bayi cegukan.

2 dari 5 halaman

Penyebab Bayi Cegukan

Bayi cegukan adalah hal umum yang dialami Si Kecil, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, sebagai orang tua, mungkin kamu tertarik untuk mengetahui penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi mengalami cegukan:

1. Terlalu banyak mengisap atau makan terlalu cepat: Saat bayi mengisap atau makan terlalu cepat, udara bisa terperangkap di dalam perutnya, yang kemudian menyebabkan cegukan.

2. Makan atau minum terlalu banyak: Jika bayi memakan atau meminum terlalu banyak dalam satu waktu, itu bisa menyebabkan lambungnya terisi berlebihan dan merangsang refleks cegukan.

3. Stres atau kelelahan: Bayi yang stres atau kelelahan bisa lebih rentan mengalami cegukan. Jadi, pastikan bayi Anda mendapatkan cukup istirahat dan waktu yang tenang.

4. Refluks asam lambung: Bayi dengan kondisi refluks asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) lebih mungkin mengalami cegukan. Refluks asam lambung terjadi ketika isi lambung naik kembali ke kerongkongan, dan dapat memicu refleks cegukan.

5. Kontraksi otot: Bayi memiliki refleks otot yang belum sepenuhnya matang, dan terkadang cegukan terjadi karena kontraksi otot yang tidak terkoordinasi.

Ketika bayi mengalami cegukan, penting untuk tetap tenang dan membiarkannya terjadi dengan sendirinya. Biasanya, cegukan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit. Jika cegukan berlangsung lama atau terjadi secara teratur, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut.

3 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Bayi Cegukan

Cegukan pada bayi adalah hal yang umum terjadi. Meskipun biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi bayi. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi bayi cegukan:

1. Mengajak bayi bersendawa: Saat bayi mengisap ASI atau minum susu dari botol, pastikan untuk memberi kesempatan untuk bersendawa. Ini dapat membantu mencegah udara terjebak di perut dan mengurangi cegukan.

2. Memijat perut bayi: Pijat perut bayi dengan lembut dapat membantu meredakan ketegangan dan merangsang peristaltik ususnya, serta membantu mengatasi cegukan.

3. Mengubah posisi bayi: Mengganti posisi bayi dari tidur telentang menjadi posisi telungkup atau miring ke satu sisi dapat membantu mengatasi cegukan.

4. Memberikan minum air putih: Jika bayi sudah mulai makan makanan padat, memberikan satu sendok air putih dapat membantu menghentikan cegukan.

5. Mengenduskan aroma cuka: Aroma cuka dapat membantu merangsang saraf pada tengkorak bayi dan memengaruhi aktivitas diafragma sehingga dapat memperlambat serangan cegukan.

Bayi cegukan adalah hal yang umum terjadi dan biasanya tidak menjadi masalah serius. Namun, jika bayi terus-menerus cegukan atau ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan seperti penurunan berat badan atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter.

4 dari 5 halaman

Cegukan pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Cegukan adalah gerakan refleks yang normal pada bayi baru lahir. Namun, jika bayi mengalami cegukan secara terus-menerus, itu bisa menjadi tanda adanya kondisi yang harus diwaspadai. Ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan saat bayi mengalami cegukan yang terus-menerus.

Pertama, jika bayi cegukan dalam waktu yang lama atau terjadi setiap kali bayi diberi makan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pencernaan. Bayi mungkin mengalami refluks asam lambung yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan merusak esofagusnya.

Kedua, jika bayi cegukan dengan suara yang kasar atau serak, bisa menjadi tanda adanya masalah pada saluran pernapasan. Hal ini mungkin disebabkan oleh batuk, pilek, atau bahkan kelainan pada saluran pernapasan seperti sumbatan atau penyempitan.

Ketiga, jika bayi mengalami kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi kebiruan saat cegukan, segera hubungi dokter. Hal ini dapat menjadi gejala adanya masalah pada sistem pernapasan bayi yang memerlukan penanganan segera.

Selain itu, bayi yang mengalami cegukan secara terus-menerus dan sulit untuk kembali tenang atau tertidur, mungkin mengalami ketidaknyamanan atau gangguan pada sistem saraf pusat. Hal ini harus diwaspadai dan sebaiknya mendapatkan evaluasi medis.

Dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi orangtua untuk memperhatikan kondisi bayi dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan. Memahami kondisi yang harus diwaspadai saat bayi mengalami cegukan yang terus-menerus dapat membantu mencegah atau menangani masalah yang mungkin dialami oleh bayi tersebut.

5 dari 5 halaman

Hal yang Perlu Dihindari Saat Bayi Cegukan

Hal yang perlu dihindari saat bayi cegukan adalah memberikan makanan atau minuman saat bayi masih cegukan. Sebaiknya tunggu hingga cegukan berhenti secara alami sebelum memberikan makanan atau minuman. Jika bayi terus menerus cegukan, bisa jadi ada masalah yang perlu ditangani lebih lanjut oleh dokter.

Selain itu, menghindari mengangkat bayi secara kasar saat sedang cegukan juga penting. Mengguncang atau menggerakkan bayi dengan tiba-tiba dapat menyebabkan komplikasi atau bahaya pada bayi. Sebaiknya tetap tenang dan mengelus punggung bayi secara lembut untuk membantu bayi menstabilkan pernafasannya.

Memperhatikan posisi tidur bayi juga perlu diperhatikan. Usahakan agar bayi tidur dengan posisi yang tidak terlalu miring atau terlentang saat sedang cegukan. Posisi tidur yang terlalu miring atau terlentang dapat memicu munculnya cegukan pada bayi.

Dalam rangka menghindari hal-hal yang dapat memperburuk kondisi bayi cegukan, perlu juga untuk secara rutin memeriksa kesehatan bayi ke dokter. Dokter dapat memberikan nasihat atau penanganan medis yang diperlukan untuk mengatasi masalah cegukan pada bayi.