Liputan6.com, Jakarta Obat batuk kering alami adalah sebuah rahasia kuno yang telah digunakan secara turun-temurun oleh nenek moyang kita. Di balik kearifan tradisional ini tersembunyi keajaiban alam yang menghadirkan solusi menyegarkan untuk mengatasi batuk tanpa efek samping. Dalam pencarian akan kelegaan dari batuk yang mengganggu, obat batuk kering alami menjelma sebagai pilihan yang menarik, menggoda dengan janji kesembuhan yang lembut dan alami.
Baca Juga
Advertisement
Namun, di antara gemerlapnya berbagai pilihan obat modern, obat batuk kering alami tetap menjadi sorotan karena keunikan dan kelembutannya dalam menyembuhkan tanpa merusak keseimbangan alami tubuh. Dibalut dengan aroma harum dari bahan-bahan alami, obat batuk kering alami memancarkan keajaiban dari dalam, memberikan kenyamanan tanpa harus mengorbankan kealamian tubuh kita.
Jika Anda penasaran dengan keajaiban yang terkandung dalam obat batuk kering alami, jangan ragu untuk melangkah lebih dekat. Temukan sendiri keistimewaan dari pengalaman mengobati batuk dengan cara yang tidak hanya menghilangkan gejala, tetapi juga menyegarkan jiwa dan tubuh.
Dilansir dari Very Well Health, berikut ini telah Liputan6.com rangkum 15 obat batuk kering alami yang bisa dicoba dirumah, pada Selasa (16/4).
1. Madu Murni
Madu murni merupakan salah satu obat batuk kering alami yang telah digunakan sejak zaman dahulu untuk mengatasi berbagai jenis batuk. Kandungan madu yang melapisi tenggorokan diyakini memiliki sifat antiinflamasi alami yang dapat membantu meredakan iritasi tenggorokan. Selain itu, efek antimikroba dari madu juga dapat membantu mengendalikan infeksi bakteri atau virus yang ringan.
Sebuah tinjauan pada tahun 2018 di Cochrane Database of Systematic Reviews menyimpulkan bahwa madu sama efektifnya dengan diphenhydramine (yang digunakan dalam Benadryl) namun tidak seefektif dextromethorphan (yang digunakan dalam produk seperti Delsym Cough) dalam mengobati batuk pada anak-anak. Madu juga umumnya disukai oleh anak-anak karena rasanya yang enak.
Namun, perlu diingat bahwa madu tidak boleh diberikan kepada bayi yang berusia di bawah 1 tahun karena risiko botulisme. Madu juga dapat mempengaruhi kadar gula darah, sehingga ada baiknya memilih opsi lain jika Anda perlu memperhatikan pengelolaan kadar glukosa tubuh.
2. Jahe
Jahe (Zingiber officinale) telah lama digunakan untuk mengatasi mual dan gangguan pencernaan, namun ada bukti bahwa jahe juga bermanfaat untuk batuk. Jahe diyakini dapat menekan refleks batuk dengan merelaksasi otot-otot halus saluran udara.
Selain itu, jahe juga merupakan ekspektoran alami yang dapat melonggarkan dan membantu mengeluarkan dahak dari tubuh. Minum teh jahe dapat efektif mencegah dan mengobati tidak hanya batuk, tetapi juga pilek dan sakit tenggorokan. Selain itu, jahe juga memiliki sifat antiinflamasi alami yang dapat membantu mengurangi peradangan.
Namun, perlu diingat untuk tidak mengonsumsi jahe secara berlebihan. Mengonsumsi jahe terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, mulas, atau diare.
3. Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) memiliki sifat antiviral, antibakteri, dan antiinflamasi yang ringan. Mengonsumsi bawang putih secara teratur juga dikatakan dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bawang putih juga dikatakan dapat meredakan batuk yang terkait dengan pilek biasa, meskipun sebagian besar studi yang menginvestigasi efeknya memberikan hasil yang bervariasi.
Sebuah tinjauan pada tahun 2014 di Cochrane Database of Systematic Reviews tidak menemukan manfaat dalam menggunakan bawang putih untuk mencegah atau mengobati pilek atau gejala pilek dalam delapan studi yang ditinjau. Meskipun demikian, bawang putih umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi.
Advertisement
4. Kunyit
Kunyit (Curcuma longa) mengandung senyawa yang disebut kurkumin yang dikatakan memiliki sifat antiviral, antibakteri, dan antiinflamasi yang ringan. Kunyit telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan Ayurveda untuk mengatasi arthritis ringan dan penyakit pernapasan. Namun, sebagian besar klaim ini tidak didukung oleh penelitian.
Beberapa peneliti telah mengusulkan bahwa kunyit yang dikonsumsi secara oral dapat membantu meredakan batuk dan gejala asma lainnya. Namun, kunyit belum terbukti membantu mengobati batuk akut.
Meskipun demikian, teh kunyit dapat ditemukan di banyak toko bahan makanan dan umumnya ditoleransi dengan baik. Namun, kapsul kunyit adalah hal lain, dengan penggunaan berlebihan suplemen ini kemungkinan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, diare, dan mual.
5. Capsaicin
Capsaicin alami (cabai) memiliki efek yang cukup kuat dalam mengatasi batuk, terutama batuk yang dipicu oleh iritan lingkungan. Capsaicin yang dikonsumsi secara oral dapat mengurangi refleks batuk dan memperbaiki batuk yang tidak dapat dijelaskan. Jika Anda mempertimbangkan menggunakan capsaicin sebagai obat batuk kering, Anda mungkin ingin menambahkan cabai ke makanan Anda secara bertahap seiring dengan toleransi Anda. Beberapa orang mengalami efek samping yang tidak menyenangkan dari capsaicin, termasuk sensasi terbakar dan iritasi pada mulut dan tenggorokan.
6. Air Garam
Gargle dengan air garam adalah sesuatu yang sering disarankan oleh para profesional kesehatan untuk meredakan sakit tenggorokan dan batuk yang disebabkan oleh pilek biasa. Air garam menarik kelembaban dari daerah yang sakit untuk membantu mengurangi pembengkakan dan iritasi.
Menurut sebuah studi terkontrol secara acak pada tahun 2019 di Scientific Reports, gargle dengan air garam tiga kali sehari dapat mengurangi durasi batuk yang disebabkan oleh pilek sebesar 2,4 hari dan kerenggangan suara sebesar 1,7 hari.
7. Hidrasi
Tenggorokan yang kering dapat membuat batuk Anda semakin parah. Pertimbangkan untuk minum cairan seperti air, teh dengan madu dan lemon, serta teh herbal. Teh herbal yang dapat membantu batuk kering antara lain:
- Jahe
- Akar Licorice
- Marjoram
- Akar Marshmallow
- Masala Chai
- Peppermint
- Thyme
- Kunyit
8. Permen Batuk
Seringkali, mengonsumsi permen batuk sudah cukup untuk membuat Anda merasa lebih baik, terutama jika Anda juga mengalami sakit tenggorokan. Cari permen yang mengandung menthol, yang memiliki efek dingin dan berfungsi sebagai anestesi ringan. Anda juga dapat menambahkan produk yang mengandung menthol seperti Vicks VapoRub ke dalam inhalasi uap Anda untuk bantuan tambahan.
9. Terapi Uap
Anda mungkin dapat mengatasi batuk kering Anda dengan menghirup uap. Uap hangat dapat membantu melembapkan saluran hidung yang kering dan teriritasi, meredakan nyeri tenggorokan, serta mengurangi keparahan batuk yang disebabkan oleh infeksi ringan atau alergi.
Saat Anda menghirup uap, tutup kepala Anda dengan handuk untuk menyerap lebih banyak kelembaban. Jangan letakkan wajah Anda langsung di atas panci berisi air mendidih, karena hal itu dapat menyebabkan luka bakar yang parah.
Jika Anda tidak ingin membuat uap sendiri, Anda dapat membeli inhalator uap secara online atau di apotek. Untuk mendapatkan istirahat dan bantuan yang Anda butuhkan, cobalah:
- Minum beberapa cairan, seperti teh hangat, sebelum Anda tidur
- Menggunakan bantal tambahan untuk meninggikan kepala Anda, yang dapat mengurangi refluks asam dan mucus hidung yang menetes ke tenggorokan
- Menggunakan humidifier beruap sejuk saat Anda tidur jika udara terasa kering
Advertisement
10. Akar Licorice
Meminum teh yang terbuat dari akar licorice (Glycyrrhiza glabra) telah lama diakui karena efek menenangkan pada tenggorokan. Disebut sebagai gancao dalam pengobatan tradisional China, akar licorice telah digunakan sejak 2100 SM dan dikatakan dapat meredakan nyeri, membersihkan dahak, dan mengurangi batuk.
Teh akar licorice dapat ditemukan di banyak toko bahan makanan dan kesehatan. Akar licorice kering dapat dibeli secara online dan digunakan untuk membuat teh dengan merebus 2 sendok makan akar yang diparut dalam 8 ons air mendidih selama lima hingga 10 menit.
Meskipun teh akar licorice umumnya dianggap aman, penggunaan yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang parah dan menyebabkan ketidakaturan menstruasi, kelelahan, sakit kepala, retensi air, dan disfungsi ereksi.
11. Marjoram
Marjoram (Origanum majorana) adalah jenis oregano yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan berbagai kondisi kesehatan. Dikatakan mengandung senyawa antiinflamasi alami (fitokimia) yang dapat membantu meredakan batuk yang terkait dengan asma, bronkitis, pilek, dan batuk rejan (whooping cough).
Untuk membuat teh marjoram, seduh 3 hingga 4 sendok teh marjoram kering dalam 8 ons air panas dan minum tiga kali sehari.
Marjoram umumnya dianggap aman, namun dapat memperlambat pembekuan darah dan meningkatkan risiko memar dan mimisan pada orang yang mengonsumsi obat antikoagulan (pembekuan darah).
12. Akar Marshmallow
Akar marshmallow, sesuai dengan namanya, adalah akar dari tanaman marshmallow (Althea officinalis), jenis tanaman hollyhock yang berbunga.
Akar marshmallow telah digunakan sejak zaman kuno untuk meredakan sakit tenggorokan, seringkali sebagai permen yang manis dan mirip dengan meringue. Konsistensi sedikit lengketnya dapat melapisi tenggorokan yang sakit dan teriritasi, sementara flavonoid dalam akar ini dikatakan dapat meredakan peradangan.
Sebuah studi pada tahun 2018 di Complementary Medicine Research melaporkan bahwa sirup dan permen yang dibuat dengan ekstrak akar marshmallow membantu meredakan batuk kering ringan, biasanya dalam waktu 10 menit.
Teh akar marshmallow dapat dibeli secara online dan di beberapa toko makanan kesehatan khusus. Secara umum dianggap aman, meskipun penelitian yang sedikit telah dilakukan untuk menilai keamanannya dalam jangka panjang. Tanaman ini dapat mempengaruhi pembekuan darah dan kadar gula darah.
13. Aromaterapi
Aromaterapi adalah praktik menghirup minyak esensial, atau ekstrak tanaman, untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Pilihan termasuk mengaplikasikannya langsung pada tubuh, menggunakan aroma stick, atau menggunakan diffuser minyak esensial untuk menyebarkannya ke udara.
Minyak esensial yang dapat membantu meredakan batuk kering antara lain:
- Eucalyptus
- Holy Basil
- Peppermint
- Thyme
Karena minyak esensial cukup kuat dan dapat memengaruhi orang secara berbeda, penting untuk menggunakannya dengan aman. Penyedia layanan kesehatan dapat membantu Anda memilih opsi yang terbaik untuk Anda.
14. Thyme
Thyme (Thymus vulgaris) telah digunakan secara medis sejak Wabah Hitam di Eropa. Tanaman ini mengandung senyawa yang disebut timol yang diyakini memiliki efek antispasmodik yang dapat membantu merelaksasi otot-otot halus tenggorokan.
Ketika dikonsumsi sebagai teh, thyme aman digunakan secara gelegar dalam dosis kecil hingga sedang. Anda dapat membuat teh thyme dengan menyeduh 3 hingga 4 sendok teh herba kering dalam 8 ons air mendidih. Tambahkan madu untuk manfaat tambahan dalam meredakan batuk.
Minyak atsiri thyme, yang biasanya digunakan dalam aromaterapi, sebaiknya tidak dikonsumsi secara internal karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berpotensi serius.
15. Holy Basil
Holy basil (Ocimum tenuiflorum), juga disebut tulsi, adalah tanaman hijau yang berasal dari India. Tanaman ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk berbagai tujuan, termasuk pengobatan batuk kering.
Belum ada penelitian ilmiah yang cukup tentang efektivitas holy basil, tetapi penggunaannya aman untuk sebagian besar orang. Anda dapat mengonsumsinya sebagai teh atau menambahkan ekstrak holy basil ke dalam uap.
Advertisement
Penyebab Batuk Kering
Ada berbagai hal yang dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan batuk kering yang persisten, mulai dari udara di dalam rumah hingga kondisi medis tertentu.
1. Kualitas Udara dalam Ruangan
Udara yang lebih dingin cenderung lebih kering, dan udara kering dapat memicu batuk kering. Anda juga dapat mengembangkan batuk kering akibat iritan tertentu di udara, seperti debu, dander, serbuk sari, dan asap rokok.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu menjaga lingkungan Anda agar tidak memicu atau memperburuk batuk Anda:
- Gunakan humidifier beruap sejuk: Jika Anda cenderung batuk saat cuaca kering, humidifier dapat membantu menambah kelembapan udara untuk menghentikan batuk kering Anda. Gunakan saat diperlukan, terutama pada malam hari.
- Jalankan purifier udara: Ini dapat membantu membersihkan alergen dan iritan dari udara, termasuk debu, dander, dan serbuk sari. Ini dapat membantu jika Anda memiliki asma.
- Jangan merokok: Paparan asap dari rokok, vaping, dan ganja meningkatkan iritasi tenggorokan.
2. Penyebab Medis
Batuk kering dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk alergi, iritan lingkungan, infeksi, dan bahkan beberapa obat (seperti inhibitor ACE). Batuk kronis bisa menjadi tanda awal kondisi kesehatan, seperti sleep apnea atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Masalah medis lain yang dapat menyebabkan batuk kering antara lain:
- Alergi: Demam hayati musiman dan alergi dalam ruangan dapat menyebabkan batuk kering. Antihistamin oral harian dapat mencegah alergi saat jumlah serbuk sari dan jamur mulai meningkat.
- Asma: Asma, terutama asma varian batuk, dapat memicu batuk kering. Kepatuhan terhadap obat asma Anda (termasuk bronkodilator tindakan lama dan kortikosteroid hirup) dapat mengurangi kejadian serangan.
- Refluks asam: Refluks asam dapat memicu batuk kering. Penghambat asam dapat membantu, begitu juga dengan menghindari makanan tinggi lemak, makanan asam, cokelat, kafein, dan makanan pedas, yang semuanya dapat memperburuk gejala Anda.
- Efek samping obat: Batuk kering adalah efek samping dari beberapa obat. Inhibitor ACE, Zocor (simvastatin), Coreg (carvedilol), Actonel (risedronate), dan semprotan hidung flutikason semuanya dapat menyebabkan batuk. Periksa dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Dalam beberapa kasus, mengurangi dosis atau mengganti obat mungkin sudah cukup untuk mengatasi efek samping umum ini.