Liputan6.com, Jakarta Penting bagi penutur bahasa Indonesia untuk memahami proses pembentukan kata atau morfologi dalam bahasa Indonesia agar dapat menghasilkan kata bentukan yang benar dan sesuai dengan tata bahasa yang berlaku. Morfologi kata adalah ilmu yang mempelajari pembentukan kata-kata baru dengan menggunakan afiks atau imbuhan. Kata bentukan adalah kata yang terbentuk melalui proses penambahan afiks pada kata dasar.
Mengetahui proses pembentukan kata dan kata bentukan sangatlah penting dalam menunjang kemampuan berbahasa dan penulisan yang baik dan benar. Dengan mempelajari morfologi kata, kita dapat memahami dan menggunakan kata bentukan secara tepat dalam konteks kalimat yang sesuai.
Fungsi dari kata bentukan sendiri dapat beragam, mulai dari memberikan makna baru, mengubah kelas kata dasar, hingga memberikan perubahan pada aspek gramatikal. Contoh penggunaan kata bentukan dapat ditemukan dalam berbagai domain, seperti bidang ilmiah, teknologi, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kata "penulis" yang terbentuk dari kata dasar "tulis" dengan tambahan awalan "pe-", menghasilkan makna "seseorang yang melakukan kegiatan menulis".
Advertisement
Dengan memahami konsep dan penggunaan kata bentukan, penutur bahasa Indonesia akan memiliki keahlian yang lebih baik dalam berkomunikasi secara efektif dan efisien. Menguasai kata-kata bentukan juga akan memperkaya kosakata dan memperluas pemahaman tentang struktur bahasa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pentingnya proses pembentukan kata atau morfologi dalam bahasa Indonesia agar dapat menggunakan kata bentukan dengan tepat dan mendukung komunikasi yang baik.
Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang kata bentukan dan contoh-contohnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (17/4/2024).
Pengertian Kata Bentukan
Pengertian kata bentukan adalah sebuah kata baru yang terbentuk melalui proses pembentukan kata. Istilah lain untuk kata bentukan adalah kata turunan. Dalam Bahasa Indonesia, kata bentukan dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain:
- Afiksasi: Pembentukan kata dengan menambahkan awalan (prefiks) atau akhiran (sufiks) pada kata dasar. Contohnya, kata "berlari" terbentuk dari kata dasar "lari" dengan menambahkan awalan "ber-".
- Komposisi: Pembentukan kata dengan menggabungkan dua atau lebih kata dasar. Contohnya, kata "rumah makan" terbentuk dari kata dasar "rumah" dan "makan".
- Reduplikasi: Pembentukan kata dengan mengulang salah satu atau beberapa suku kata dari kata dasar. Contohnya, kata "gigi-gigi" terbentuk dari kata dasar "gigi" dengan mengulang suku kata "gi".
Dengan memahami pengertian kata bentukan dan beberapa cara pembentukannya, kita dapat mengembangkan keragaman dalam penggunaan kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Proses pembentukan kata ini juga memberikan fleksibilitas bagi penutur bahasa dalam menyampaikan makna yang lebih spesifik atau mendeskripsikan objek atau kegiatan dengan lebih tepat.
Advertisement
Fungsi Kata Bentukan
Fungsi kata bentukan sangat penting dalam pengayaan kosakata dalam bahasa Indonesia. Dalam pembentukan makna baru, kata bentukan menggabungkan prefiks atau suffiks dengan kata dasar untuk menghasilkan kata baru dengan makna yang berbeda. Hal ini memungkinkan penyesuaian terhadap perkembangan bahasa dan masyarakat.
Selain itu, kata bentukan juga digunakan untuk membentuk konsep spesifik. Dengan menambahkan afiks, kita dapat mengekspresikan ide atau gagasan yang lebih terperinci dan spesifik. Contohnya, dengan menambahkan prefiks "ber-" pada kata dasar "lari", kita dapat membentuk kata bentukan "berlari" yang menggambarkan aktivitas lari secara umum.
Penggunaan kata bentukan juga memungkinkan efisiensi komunikasi. Dengan menggunakan kata bentukan, kita dapat menyampaikan makna yang lebih kompleks atau lengkap dalam satu kata. Misalnya, dengan menambahkan sufiks "-an" pada kata dasar "baca", kita membentuk kata bentukan "bacaan" yang menggambarkan objek yang dibaca secara umum.
Dengan demikian, fungsi kata bentukan adalah untuk pengayaan kosakata, pembentukan makna baru, penyesuaian terhadap perkembangan, pembingkaian konsep spesifik, serta efisiensi komunikasi. Penggunaan kata bentukan ini sangat berguna dalam mengekspresikan ide dan gagasan dalam bahasa sehari-hari.
Jenis Kata Bentukan
Kata bentukan adalah jenis kata yang terbentuk dari kata dasar dengan cara menambahkan awalan, sisipan, atau akhiran. Proses ini dapat mengubah makna kata dasar dan memberikan variasi pada struktur bahasa. Terdapat beberapa jenis kata bentukan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Kata dengan Awalan (Prefiks)
Kata bentukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kata yang terbentuk melalui proses afiksasi. Pada dasarnya, afiksasi adalah proses penggabungan antara sebuah afiks (prefiks) dengan sebuah kata dasar. Prefiks adalah afiks yang ditempatkan di depan kata dasar.
Ketika prefiks ditambahkan ke kata dasar, kata tersebut mengalami perubahan makna atau bentuk. Salah satu contoh kata bentukan adalah “berlari”. Kata dasar “lari” diberi prefiks “ber-” yang mengubahnya menjadi kata kerja yang berarti “berlari”. Prefiks “ber-” menjadikan kata dasar sebagai kata kerja yang menggambarkan suatu aksi yang sedang dilakukan oleh subjek.
Kata bentukan dengan awalan ini juga dapat ditemukan dalam banyak kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya, kata “bermain”, yang terbentuk dari kata dasar “main” dengan penambahan prefiks “ber-”. Prefiks ini memberikan makna bahwa subjek sedang melakukan kegiatan bermain.
Dalam afiksasi, prefiks digunakan untuk mengubah makna kata dasar dan memberikan informasi tambahan tentang kata tersebut. Penggunaan kata bentukan dengan awalan ini dapat membuat bahasa lebih kaya dan variatif.
2. Kata dengan Akhiran (Sufiks)
Kata bentukan adalah kata yang terbentuk dari proses afiksasi di mana kata dasar mendapatkan akhiran atau sufiks. Sufiks merupakan bagian dari morfem yang ditambahkan di akhir kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna atau fungsi yang berbeda.
Salah satu contoh kata dengan akhiran adalah adalah kata "tinggalkan", yang terbentuk dari kata dasar "tinggal" dengan tambahan sufiks "-kan" yang menghasilkan kata kerja "tinggalkan" yang biasanya digunakan untuk memerintah atau memberikan instruksi untuk meninggalkan sesuatu.
Pemahaman tentang kata bentukan sangat penting karena membantu dalam memahami makna dan penggunaan kata dalam berbagai konteks. Dengan mengetahui struktur morfologis kata, kita dapat memahami lebih baik bagaimana kata-kata dapat digunakan secara efektif dalam komunikasi sehari-hari.
3. Kata dengan Awalan dan Akhiran (Konfiks)
Kata bentukan adalah jenis kata yang terbentuk melalui proses afiksasi, di mana kata dasar mendapatkan akhiran atau konfiks. Salah satu jenis kata bentukan adalah kata dengan awalan dan akhiran atau konfiks.
Konfiks adalah kombinasi antara awalan dan akhiran yang ditempatkan pada kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna yang berbeda. Contohnya adalah kata "memberikan", di mana kata dasar "beri" ditambahkan dengan konfiks "meN-" dan "-kan" yang memberikan makna bahwa subjek tersebut melakukan tindakan menyerahkan sesuatu pada orang lain.
Kata bentukan sangat umum digunakan dalam bahasa Indonesia dan dapat memperkaya kosa kata kita. Dengan memahami konsep kata bentukan, kita dapat menghasilkan kata-kata baru dengan makna yang spesifik dan sesuai dengan konteks percakapan atau penulisan. Penting untuk memahami perbedaan dan penggunaan yang tepat antara kata dengan awalan dan kata dengan konfiks dalam komunikasi sehari-hari.
4. Kata dengan sisipan (infiks)
Kata bentukan adalah jenis kata yang terbentuk melalui proses afiksasi, di mana kata dasar mengalami perubahan dengan adanya sisipan atau infiks. Salah satu contohnya adalah kata "temurun" yang terbentuk dari kata dasar "turun" dengan adanya sisipan "-em-".
Sisipan atau infiks dalam bahasa Indonesia dapat ditemukan di tengah-tengah kata dasar dan digunakan untuk memberikan makna khusus atau untuk membedakan satu kata dari kata lainnya. Dalam contoh kata "temurun", sisipan "-em-" tidak memiliki makna tersendiri, tetapi hanya digunakan untuk membentuk kata bentukan baru dengan mengubah makna kata dasar.
Kata bentukan dengan sisipan ini umumnya digunakan dalam bahasa sehari-hari dan terdapat dalam banyak kosakata bahasa Indonesia. Contoh lainnya termasuk kata gerigi, kerudung, geletar, dan masih banyak lagi.
Dengan adanya kata bentukan, kita dapat mengekspresikan berbagai makna dan ide dengan lebih kaya dalam bahasa Indonesia. Pemahaman mengenai kata bentukan dengan sisipan ini sangat penting dalam mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Advertisement
Contoh Kata Bentukan
Kata bentukan adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia yang dibentuk dengan cara menggabungkan kata dasar dengan berbagai jenis afiksasi. Afiksasi itu sendiri adalah proses penambahan awalan atau akhiran pada kata dasar untuk membentuk kata yang baru. Contoh kata bentukan banyak ditemui dalam bahasa Indonesia sehari-hari. Kata tersebut memiliki struktur yang terdiri dari kata dasar ditambah dengan afiksasi, baik itu awalan maupun akhiran.
1. Contoh kata bentukan dengan awalan
Kata bentukan merupakan kata-kata baru yang terbentuk dari kata dasar dengan penambahan awalan atau prefiks di awal kata dasar tersebut. Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa contoh kata bentukan dengan awalan yang sering digunakan. Berikut adalah beberapa contoh kata bentukan dengan awalan:
a Bermain
Kata "bermain" terbentuk dari kata dasar "main" dengan penambahan awalan "ber-". Berikut contoh penggunaan kata "bermain" dalam kalimat: "Anak-anak sedang bermain di taman."
b. Memakan
Kata "memakan" terbentuk dari kata dasar "makan" dengan penambahan awalan "meN-". Berikut contoh penggunaan kata "memakan" dalam kalimat: "Saya suka memakan buah-buahan."
c. Mengajar
Kata "mengajar" terbentuk dari kata dasar "ajar" dengan penambahan awalan "meN-". Berikut contoh penggunaan kata "mengajar" dalam kalimat: "Guru sedang mengajar di kelas."
d. Melihat
Kata "melihat" terbentuk dari kata dasar "lihat" dengan penambahan awalan "meN-". Berikut contoh penggunaan kata "melihat" dalam kalimat: "Saya melihat bunga-bunga yang indah di taman."
Dalam bahasa Indonesia, kata bentukan dengan awalan ini digunakan untuk membentuk kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh subjek dalam kalimat.
2. Contoh kata bentukan dengan akhiran
Kata bentukan adalah kata-kata yang terbentuk dari penggabungan antara kata dasar dengan akhiran atau sufiks. Berikut ini adalah beberapa contoh kata bentukan dengan akhiran dan kata dasarnya beserta contoh penggunaan dalam kalimat.
- Mainan: Kata "mainan" terbentuk dari kata dasar "main" yang mendapatkan akhiran "-an". Contoh kalimat: "Anak-anak senang bermain mainan di taman."
- Kontrakan: Kata "kontrakan" terbentuk dari kata dasar "kontrak" yang mendapatkan akhiran "-an". Contoh kalimat: "Susi tinggal di rumah kontrakan."
- Pinjaman: Kata "pinjaman" terbentuk dari kata dasar "pinjaman" yang mendapatkan akhiran "-an". Contoh kalimat: "Dia berfoya-foya dengan uang pinjaman."
- Turunan: Kata "turunan" terbentuk dari kata dasar "turun" yang mendapatkan akhiran "-an". Contoh kalimat: "Dia merupakan turunan bangsawan."
- Simpanan: Kata "simpanan" terbentuk dari kata dasar "simpan" yang mendapatkan akhiran "-an". Contoh kalimat: "Dia mudik dengan menghabiskan uang simpanan."
Penggunaan kata bentukan dengan akhiran ini memperkaya kosakata dalam Bahasa Indonesia. Dengan memahami jenis-jenis kata bentukan, kita dapat lebih cepat memahami makna kata-kata baru yang kita temui.
3. Contoh kata bentukan dengan awalan dan akhiran
Kata bentukan adalah jenis kata dalam bahasa Indonesia yang terbentuk dari kata dasar dengan tambahan awalan dan/atau akhiran atau konfiks. Contoh kata bentukan yang menggunakan awalan adalah "membacakan" yang terbentuk dari kata dasar "baca" dengan tambahan awalan "meN-" dan "-kan", sehingga artinya menjadi membaca untuk orang lain. Contoh kalimat: "Ani membacakan surat untuk ibunya yang sudah rabun."
Selain itu, contoh kata bentukan dengan konfiks adalah "melarikan" yang terbentuk dari kata dasar "lari" dengan tambahan awalan "meN-" dan akhiran "-kan". Contoh kalimat: "Dia menjadi buron karena melarikan uang perusahaan."
Selanjutnya, contoh kata bentukan dengan konfiks adalah "memperbaiki" yang terbentuk dari kata dasar "baik" dengan tambahan konfiks "meN-i" yang menunjukkan makna "melakukan perbaikan". Contoh kalimat: "Kami perlu memperbaiki mesin yang rusak."
Dengan adanya kata bentukan, kita dapat mengungkapkan berbagai macam makna dan tindakan dengan lebih spesifik. Selain itu, kata bentukan juga membantu dalam memperkaya kosakata dan kemampuan berbahasa kita.
4. Contoh kata bentukan dengan infiks
Contoh kata bentukan dengan sisipan atau infiks:
a. Menyatakan banyak dan bermacam-macam:
- Tali → Temali (bermacam-macam tali)
- Gigi → Gerigi (bermacam-macam gigi)
- Sabut → Serabut (bermacam-macam sabut)
- Kelut → Kemelut (bermacam-macam kelut)
- Gunung → Gemunung (bermacam-macam gunung)
b. Menyatakan intensitas frekuentif:
- Getar → Gemetar (banyaknya waktu getar)
- Guruh → Gemuruh (banyaknya waktu guruh)
- Gertak → Gemertak (banyaknya waktu bunyi gertak)
- Cicit → Cericit (banyaknya waktu bunyi cicit)
c. Menyatakan sesuatu yang mempunyai sifat seperti yang disebut pada kata dasarnya:
Kata kerja → Kinerja (sesuatu yang mempunyai sifat sama dengan kerja)
Kuning → Kemuning (sesuatu yang mempunyai sifat sama dengan warna kuning)
Gilang → Gemilang (sesuatu yang mempunyai sifat sama dengan cerah)
Turun → Temurun (sesuatu yang mempunyai sifat terus-menerus)
Tunjuk → Telunjuk (sesuatu yang mempunyai sifat seperti tunjuk)