Liputan6.com, Jakarta Patung Liberty adalah salah satu landmark ikonik Amerika Serikat. Dikenal sebagai simbol kebebasan dan kemakmuran, patung ini melambangkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh banyak negara. Namun, di balik kemegahannya ada kisah yang jarang diketahui tentang Perempuan yang menjadi inspirasi di balik patung ini.
Kisah Perempuan di balik Patung Liberty adalah kisah tentang keberanian, ketabahan, dan semangat untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi. Patung ini dirancang oleh seniman Prancis Frédéric-Auguste Bartholdi sebagai hadiah dari Prancis untuk Amerika Serikat pada tahun 1875.
Tujuan dari hadiah ini adalah untuk memperingati persahabatan antara kedua negara yang terjalin selama Revolusi Amerika. Patung ini kemudian ditempatkan di Pelabuhan New York City dan menjadi ikon yang tak tergantikan bagi masyarakat Amerika dan dunia.
Advertisement
Bartholdi terinspirasi oleh konsep kebebasan dan kemakmuran yang ingin disampaikan oleh Amerika. Patung Liberty mengenakan mahkota, mengangkat obor tinggi sebagai simbol pencerahan, dan memegang tablet dengan tulisan yang menunjukkan tanggal penting dalam sejarah Amerika.
Liberty digambarkan sebagai sosok Perempuan yang teguh, penuh semangat, dan siap menyambut siapapun yang datang mencari kebebasan di tanah yang baru. Berikut ulasan lebih lanjut tentang sosok yang menginspirasi pembuatan patung Liberty, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (21/4/2024).
Lambang Kebebasan
Patung Liberty adalah sebuah simbol universal kebebasan yang diangkat oleh Amerika Serikat sebagai monumen dari kerjasama dengan Perancis selama Revolusi Amerika. Namun, di balik keindahannya yang megah, terdapat kisah yang memukau tentang wanita yang mengilhami penciptaan patung ini.
Frédéric-Auguste Bartholdi, seorang seniman Prancis, bukan hanya sekadar membuat patung Liberty secara tiba-tiba. Sebelumnya, ia telah merenungkan konsep pahatan kolosal selama bertahun-tahun. Penelitiannya membawanya ke dunia kuno, di mana dia terpesona oleh kebesaran patung-patung monumental seperti Colossus of Rhodes. Namun, perjalanan Bartholdi yang paling memukau adalah ke Mesir pada tahun 1856.
Di Mesir, Bartholdi tidak hanya tertarik dengan kekayaan sejarahnya, tetapi juga dengan budaya dan simbolisme yang dimilikinya. Dia terpesona oleh Colossi of Memnon, dua patung raksasa firaun Amenhotep III yang telah berdiri tegak selama ribuan tahun. Kedalaman sejarah dan keabadian patung-patung ini menginspirasi Bartholdi secara mendalam.
Advertisement
Konsepnya Diubah
Pada tahun 1869, Bartholdi mengajukan proposal untuk membuat patung kolosal di Mesir, yang bertujuan untuk memperingati pembukaan Terusan Suez. Dia bermimpi patung ini akan menjadi simbol kemajuan budaya dan pemahaman antara Eropa dan Asia. Desainnya menggambarkan seorang wanita Mesir sederhana, seorang petani yang disebut fallāḥ, mengangkat obor tinggi-tinggi sebagai lambang cahaya yang membawa kemajuan.
Meskipun proposalnya menarik perhatian, proyek ini akhirnya tidak terealisasi karena biayanya yang sangat besar. Namun, Bartholdi tidak menyerah begitu saja. Dia mengubah desainnya, mengganti kostum Mesir dengan pakaian Yunani, dan menggeser sumber cahaya dari kepalanya menjadi obor yang diangkatnya. Inilah awal dari konsep patung Liberty yang kita kenal hari ini.
Jadi, siapa wanita yang menginspirasi patung ini? Dia adalah representasi simbolis dari budaya Mesir, seorang wanita sederhana yang digambarkan dalam patung kolosal yang hampir terwujud. Meskipun kisah hidupnya tidak tercatat dengan jelas, keberadaannya mencerminkan kekuatan inspirasi dari berbagai budaya dan sejarah yang membentuk karya seni ikonik seperti patung Liberty. Dalam dirinya, kita melihat perpaduan antara kekuatan simbolisme, keindahan seni, dan kerjasama lintas-budaya yang mewarnai sejarah pembangunan patung ini.