Liputan6.com, Jakarta Emosi negatif merujuk pada perasaan seperti marah, cemas, sedih, atau putus asa yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang secara signifikan. Ketika seseorang mengalami emosi negatif secara berlebihan dan terus-menerus, ini dapat menyebabkan stres kronis yang merusak keseimbangan tubuh dan pikiran.
Baca Juga
Advertisement
Pengaruh emosi negatif terhadap kesehatan mental sangat kuat, dengan potensi menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan suasana hati yang serius. Seseorang yang terus-menerus merasa sedih atau cemas cenderung mengalami gangguan tidur, penurunan motivasi, dan kurangnya minat dalam aktivitas sehari-hari. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup dan hubungan interpersonal seseorang.
Tak hanya itu, emosi negatif juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Stres yang dihasilkan dari emosi negatif dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan pencernaan. Untuk itu, emosi negatif perlu diatasi sedini mungkin untuk meminimalisir gangguan kesehatan mental dan fisik lebih serius.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian emosi negatif beserta jenis-jenis dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (22/4/2024).
Pengertian Emosi Negatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian emosi negatif adalah respons afektif yang merujuk pada perasaan tidak enak atau tidak nyaman yang dialami oleh seseorang. Sedangkan para pakar psikologi mendefinisikan emosi negatif sebagai reaksi emosional terhadap situasi atau peristiwa yang umumnya dianggap tidak menyenangkan, merugikan, atau mengancam, dan dapat memengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak. Secara umum, emosi negatif adalah kebalikan dari emosi positif, yakni luapan perasaan yang tidak menyenangkan dan menyusahkan.
Para pakar meyakini bahwa meskipun emosi negatif terasa tidak menyenangkan, namun memiliki peran penting dalam proses adaptasi dan pembelajaran dalam hidup manusia. Emosi negatif membantu individu untuk mengenali situasi yang tidak diinginkan dan memotivasi untuk mencari solusi atau perubahan. Meskipun demikian, penting untuk mengelola emosi negatif agar tidak mengganggu kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Advertisement
Jenis-Jenis Emosi Negatif
Emosi negatif memiliki banyak sekali ragam yang bisa dirasakan oleh seseorang dalam kehidupannya. Pakar mind technology Adi W Gunawan CCH, menyebutkan ada beberapa jenis-jenis emosi negatif adalah sebagai berikut ini:
- Marah
- Takut
- Kesedihan mendalam
- Apatis atau putus asa
- Perasaan bersalah
- Perasaan malu
- Benci
- Iri atau dengki
- Khawatir atau cemas
- Dendam
- Kesepian
- Ketidakpuasan
- Terluka
- Kecewa
- Sakit hati
- Penyesalan mendalam
Pengaruh Emosi Negatif pada Kesehatan Mental dan Fisik
Emosi negatif bukan hanya memengaruhi suasana hati seseorang, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik. Perasaan seperti marah, sedih, takut, cemburu, dan rendah diri dapat memicu respons stres dalam tubuh yang jika berkepanjangan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius.
1. Kesehatan Mental
Emosi negatif yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, gangguan kecemasan, dan stres pasca-trauma. Individu yang sering mengalami emosi negatif mungkin akan menghadapi kesulitan dalam memproses perasaan dan pikiran mereka, yang bisa berujung pada rasa terisolasi, kesepian, dan penurunan kualitas hidup secara umum. Dalam jangka panjang, emosi negatif yang tidak terkontrol bisa menurunkan kemampuan seseorang dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah, berdampak pada ketahanan mental dan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup.
2. Kesehatan Fisik
Di sisi lain, kesehatan fisik pun dapat terganggu oleh emosi negatif. Respons stres yang disebabkan oleh emosi negatif dapat memicu berbagai respons fisiologis, seperti peningkatan tekanan darah, peningkatan detak jantung, dan pelepasan hormon stres seperti kortisol. Dalam waktu lama, keadaan ini bisa menyebabkan kondisi kesehatan kronis termasuk penyakit jantung, diabetes, dan gangguan sistem pencernaan. Emosi negatif juga sering dikaitkan dengan masalah tidur, yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan memelihara kesehatan secara keseluruhan.
3. Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan interpersonal bisa menjadi sasaran dari emosi negatif. Emosi seperti marah dan cemburu dapat merusak komunikasi dan kepercayaan dalam hubungan, baik itu persahabatan, hubungan romantis, maupun dalam konteks profesional. Emosi negatif dapat membuat seseorang bertindak kurang empati, lebih kritis, dan bahkan kasar terhadap orang lain. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan menjauhkan orang dari dukungan sosial yang penting bagi kesehatan mental dan emosional.
4. Produktivitas dan Kinerja
Produktivitas dan kinerja kerja juga dipengaruhi oleh emosi negatif. Perasaan negatif bisa mengalihkan fokus dari tugas yang ada dan menurunkan motivasi. Stres yang dialami dapat mengurangi kemampuan seseorang dalam mengingat dan belajar informasi baru, kreativitas, dan penyelesaian masalah, yang semuanya vital bagi produktivitas di tempat kerja. Dalam beberapa kasus, hal ini juga bisa menyebabkan absensi kerja yang lebih tinggi dan pengambilan keputusan yang kurang efektif.
Advertisement
Cara Mengatasi Emosi Negatif Agar Lebih Tenang
Mengatasi emosi negatif membutuhkan kesadaran dan teknik tertentu untuk mendapatkan ketenangan kembali. Megutip dari laman Times of India, terdapat beberapa cara mengatasi emosi negatif agar lebih tenang adalah sebagai berikut:
1. Memahami emosi negatif dan penyebabnya
Emosi negatif, seperti kecemasan, kemarahan, kesedihan dan frustasi, terkadang terasa terlalu kuat dan sulit untuk ditangani. Cara mengatasi emosi negatif ini yakni dengan mengakui bagaimana dan mengapa Anda merasakan emosi-emosi tersebut. Duduklah bersama dirimu sendiri, luangkan waktu untuk mengidentifikasi secara spesifik dan alasan di balik emosi yang Anda rasakan.
2. Melatih perhatian dan kesadaran diri
Setelah Anda melakukan refleksi diri dan memahami alasan di balik emosimu, cobalah untuk melatih kesadaran yang akan membantumu menyeimbangkan emosi dan kehidupanmu. Perhatian penuh (mindfulness) melibatkan tetap hadir pada saat itu tanpa menghakimi.
Latihlah teknik-teknik seperti bernapas dalam-dalam, bermeditasi, mengamati pikiran dan perasaan. Semuanya bisa membantumu menciptakan ruang mental antara dirimu dan hal-hal negatif.
3. Ekspresikan dirimu
Mengekspresikan emosimu dengan sehat penting untuk melepaskan amarah dan negativitas yang terpendam dalam diri. Berjalan-jalan, menghabiskan waktu di alam terbuka atau bersama hewan peliharaan, berbicara dengan teman tepercaya, anggota keluarga, atau terapis. Semua ini bisa membantumu mengurangi rasa kewalahan.
Selain itu, kamu bisa mencatat pikiranmu dalam jurnal merupakan cara yang efektif untuk mengekspresikan dan memproses emosimu. Hal ini bisa memberimu kejernihan pikiran dan berkontribusi pada perasaan lega emosional secara keseluruhan.
4. Aktivitas fisik
Studi peneiltian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, atau pergi ke gym bisa meningkatkan mood dan mengurangi stres. Olahraga melepaskan endorfin, hormon alami tubuh kita yang membuat kita merasa senang, yang bisa membantu mengurangi emosi negatif.
5. Tetapkan batasan yang sehat
Jika perasaan kewalahan seringkali muncul karena tekanan atau tanggung jawab tambahan, cobalah menetapkan batasan yang sehat dalam kehidupan pribadi dan profesionalmu. Belajarlah untuk mengatakan tidak jika diperlukan, dan prioritaskan perawatan diri dan kesehatan mentalmu. Hal ini akan membantu menciptakan keseimbangan yang mencegahmu menjadi terlalu terkuras secara emosional.
Jika tidak ada yang membantu dan perasaan kewalahanmu terus berlanjut maka carilah bantuan kepada tenaga medis profesional. Boleh saja meminta bantuan terapis atau konselor yang bisa membimbingmu ke arah yang benar. Ingatlah bahwa mencari bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan mentalmu adalah kekuatan batin.