Sukses

Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Ayyamul Bidh? Simak Pula Bacaan Niatnya

Puasa Syawal dan puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Liputan6.com, Jakarta Pada bulan Syawal umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal. Namun pada bulan ini pula terdapat puasa Ayyamul Bidh yang dikerjakan setiap bulannya. Lantas bolehkah puasa Syawal digabung dengan puasa Ayyamul Bidh?

Puasa Syawal dan puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Keistimewaan dari kedua puasa sunnah tersebut setara seperti puasa setahun sebagaimana disebutkan dalam hadits.

Untuk itu, bayak umat Muslim yang mempertanyakan bolehkan jika kedua puasa sunnah tersebut digabung. Berikut Liputan6.com ulas mengenai bolehkah puasa Syawal digabung dengan puasa Ayyamul Bidh yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (22/4/2024).

2 dari 5 halaman

Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari laman Islam Liputan6.com, menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH) ulama ada yang membolehkan ada pula yang menganjurkan untuk dipisah.Ustadz Adi Hidayat menjabarkan rutinitas puasa sunnah misalnya Senin Kamis yang biasa dikerjakan umat Islam, akan ikut pahalanya ketika mengerjakan Puasa Syawal atau puasa yang tingkatannya lebih tinggi.

Selain itu, untuk bacaan niatnya sendiri menurut Ustadz Adi Hidayat, ada ulama yang membolehkan menyatukan niat, ada pula yang memisahkan dengan pendapat satu niat untuk satu amalan. sedangkan untuk pahalanya, Ustadz Adi Hidayat menuturkan rumusnya yakni pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi. Begitu mengerjakan amalan yang tinggi di saat bersamaan maka amalan yang rendah sudah dituliskan pahalanya.

Sedangkan dikutip dari Kitab Al-Fiqhu al-Islamiyyu wa Adilatuhu, dijelaskan bahwa menggabungkan dua niat ibadah yang hukumnya sunnah, termasuk puasa Ayyamul Bidh dan puasa Syawal, maka pengamalan keduanya sah.

Sedangkan menggabungkan kedua puasa Syawal dan puasa Ayyamul Bidh dalam satu hari disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi'iyyah. Hal ini sebagaimana dikatakan Imam an-Nawawi dalam Al-Majmu'.

"Semestinya disyaratkan ta'yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa 'Arafah, puasa Asyura, puasa Bidh (13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawal seperti ta'yin dalam salat rawatib," jelas Iman an-Nawawi yang diterjemahkan Hanif Luthfi dalam buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah.

3 dari 5 halaman

Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh

Waktu pelaksanaan puasa ayyamul bidh sendiri dilakukan selama tiga hari yakni tangga 13, 14, dan 15 di bulan Hijriyah (Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan lain sebagainya). Hukum menjalankan puasa ayyamul bidh adalah sunah muakkad atau sunah yang dianjurkan. Hal tersebut sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).

Sehinnga jika merujuk kalender yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia dan hasil sidang isbat, berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Syawal 2024:

  1. Senin, 22 April 2024 M/13 Syawal 1445 H
  2. Selasa, 23 April 2024 M/14 Syawal 1445 H
  3. Rabu, 24 April 2024 M/15 Syawal 1445 H
4 dari 5 halaman

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

Berikut ini bacaan niat puasa ayyamul bidh yang dapat dilantunkan dalam hati maupun terucap dari hati:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma ayyamal bidh lilaahi ta’ala.”

Artinya: Saya niat berpuasa besok pada ayyamul bidh sunnah karena Allah Ta’ala.

Umat Muslim disarankan untuk melakukan sahur terlebih dahulu, untuk kemudian menjalankan ibadah puasa. Jangan lupa juga untuk membaca niat puasa. Ibadah apa pun tak akan sah jika niat tak dibacakan. Sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW bersabda:

“Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra).

Niat puasa Ayyamul Bidh dapat dilakukan sejak malam hari hingga siangnya sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

5 dari 5 halaman

Keistimewaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa ayyamul bidh memiliki keistimewaan seperti puasa sepanjang tahun bagi yang dapat melaksanakannya selama tiga hari. Berikut beberapa keistimewaan menjalankan puasa ayyamul bidh selama tiga hari berturut-turut, yakni:

1. Seperti Berpuasa Sepanjang Tahun

Hal ini tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dzar RA menjadi dalil atasnya. Disebutkannya, Nabi Muhammad saw. bersabda:

“Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ (QS al-An’am: 160). Satu hari sama dengan 10 hari’.” (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).

2. Dilipatgandakan Pahalanya

Tak hanya itu, pahala orang menjalankan puasa ayyamul bidh akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh yang semisal hingga tujuh kali. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang beruntung ketika akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan dia berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang minum lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi.”  (HR.Muslim).

3. Dibukakan Pintu Surga Ar Rayan

Setiap muslim yang ahli puasa akan mendapatkan pintu khusus untuk masuk surga. Nantinya, ahli puasa akan melalui pintu Ar-Rayyan, termasuk orang yang menunaikan ibadah puasa ayyamul bidh. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis:

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang namanya ‘r-Rayyan,’ yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa, kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Dikatakan: Manakah orang-orang yang suka berpuasa? Maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu ditutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhari dan Muslim).