Sukses

Pengaruh Sosial pada Kesehatan Mental, Bangun Hubungan Sehat

Pengaruh sosial dapat memberi dampak secara langsung pada kondisi psikologis seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan mental merupakan isu global yang telah menarik perhatian para peneliti di negara-negara maju maupun berkembang, dengan meningkatnya jumlah kasus bunuh diri yang terjadi di berbagai kalangan saat ini membuat semua orang menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. Pada dasarnya, lingkungan sosial yang menjadi bagian penting dari rutinitas sehari-hari seseorang, memiliki peran yang besar dalam membentuk kesehatan mental individu. 

Pengaruh sosial dapat memberi dampak secara langsung pada kondisi psikologis seseorang. Lingkungan yang kurang baik, misalnya dalam bentuk tekanan sosial, isolasi, atau ketidakamanan, dapat menjadi pemicu utama terjadinya gangguan mental seperti depresi. Sebaliknya lingkungan yang menyediakan dukungan, interaksi sosial yang positif, dan rasa aman, dapat membantu individu untuk menjaga kesehatan mentalnya dengan baik.

Kesehatan mental bukan hanya menjadi kebutuhan pribadi, tetapi juga merupakan fondasi bagi individu untuk berperan secara positif dalam kehidupan sehari-hari. Individu dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih mampu mengelola emosinya, bersikap lebih optimis, dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dengan lebih baik.

Berikut pengaruh sosial pada kesejahteraan mental seseorang yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/4/2024).

2 dari 3 halaman

Aspek Sosial yang Mempengaruhi Kondisi Mental

Interaksi sosial memiliki dampak yang signifikan pada kondisi mental seseorang, seperti yang dijelaskan oleh Muhyani (2012) yang dilansir dari yankes.kemkes.go.id. Berikut beberapa aspek interaksi sosial yang berpengaruh pada kesehatan mental individu.

1. Stratifikasi Sosial

Distribusi gangguan mental yang berbeda antara kelompok sosial tinggi dan rendah menyoroti pentingnya faktor stratifikasi sosial dalam memengaruhi kesehatan mental. Perbedaan ekonomi, akses terhadap layanan kesehatan mental, dan lingkungan fisik dapat menjadi faktor-faktor yang memperkuat disparitas ini.

2. Kualitas Interaksi Sosial

Kualitas dari hubungan sosial yang dimiliki seseorang sangat berperan dalam menentukan kesehatan mentalnya. Hubungan yang positif, mendukung, dan empatik cenderung memberikan perlindungan terhadap stres dan masalah mental.

3. Peran Keluarga

Lingkungan keluarga, sebagai mikrosistem yang penting dalam membentuk kepribadian dan kesehatan mental seseorang, memainkan peran krusial dalam memberikan dukungan, pemahaman, dan kondisi yang mendukung bagi anggota keluarga untuk mengatasi masalah mental.

4. Pengaruh Sekolah

Lingkungan sekolah juga memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan mental, terutama pada anak-anak dan remaja. Faktor-faktor seperti kualitas interaksi dengan teman sebaya, tekanan akademis, dan lingkungan belajar yang mendukung atau tidak dapat memengaruhi kondisi mental siswa.

Dari uraian ini, terlihat bahwa faktor-faktor sosial dan lingkungan memainkan peran yang penting dalam menjaga kesehatan mental. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik, komprehensif, dan multidisipliner dalam penanganan kesehatan mental sangatlah penting. 

Kolaborasi antara berbagai profesi, termasuk pekerja sosial, dokter, psikiater, psikolog, dan lainnya, dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terpadu dan mendukung baik di rumah sakit maupun di masyarakat dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencapai hasil yang optimal bagi pasien. Sinergi antara berbagai pihak juga sejalan dengan prinsip-prinsip yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

3 dari 3 halaman

Membangaun Hubungan Sosial yang Sehat

Membangun hubungan sosial yang sehat merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membangun dan merawat hubungan yang positif.

1. Berkomunikasi dengan Baik

Komunikasi yang efektif menjadi pondasi utama dari hubungan yang sehat. Mendengarkan dengan penuh perhatian, berbicara secara jujur tentang perasaan dan pemikiran, serta menghindari konflik yang tidak perlu merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan.

2. Berkumpul dengan Teman dan Keluarga

Interaksi rutin dengan teman dan keluarga dapat mengurangi rasa kesepian dan memberikan dukungan emosional yang penting. Meluangkan waktu untuk berkumpul dengan orang-orang terdekat juga membantu memperkuat ikatan sosial yang saling mendukung.

3. Pertimbangkan Kualitas, Bukan Kuantitas

Lebih baik memiliki beberapa hubungan yang mendalam dan bermakna daripada banyak hubungan yang dangkal. Teman yang sejati akan selalu ada dalam masa sulit dan memberikan dukungan yang nyata.

Dengan membangun hubungan sosial yang sehat berdasarkan prinsip-prinsip di atas, individu dapat merasakan manfaat positif seperti meningkatnya rasa dukungan, kebahagiaan, dan ketahanan mental dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Hubungan yang sehat juga memberikan ruang bagi pertumbuhan pribadi dan pengembangan kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan.