Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya makna dari kata "dewasa"? Dewasa itu bukan sekadar tentang usia yang bertambah, melainkan sebuah perjalanan yang penuh makna. Bagaimana seseorang menjadi dewasa? Dewasa itu tidak hanya tentang tumbuh fisik, tapi juga perkembangan emosional, sosial, dan spiritual. Ada begitu banyak aspek yang menjadi pondasi bagi seseorang untuk benar-benar bisa disebut dewasa.
Baca Juga
Advertisement
Dewasa itu seperti menyusun teka-teki kehidupan yang penuh warna. Bagi sebagian orang, dewasa itu tentang mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Namun, dewasa juga mengandung makna yang lebih dalam dari sekadar kewajiban. Dewasa itu seperti menyadari keunikan dan potensi yang dimiliki, serta menjalani kehidupan dengan integritas dan kesadaran diri yang lebih matang.
Namun, dewasa itu bukanlah akhir dari segalanya. Ia lebih mirip awal dari babak baru dalam perjalanan hidup. Dewasa itu tentang belajar, tumbuh, dan terus berkembang sebagai individu yang lebih baik. Setiap orang memiliki cerita dan pengalaman yang berbeda tentang apa arti sebenarnya dari dewasa. Dan mungkin, dengan menjelajahi konsep ini lebih dalam, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam dari apa yang sebelumnya kita bayangkan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber penjelasan apa itu dewasa dan aspek-aspeknya, pada Selasa (23/4).
Apa Itu Dewasa?
Dewasa dapat dijelaskan sebagai periode dalam kehidupan manusia di mana mereka mencapai kedewasaan fisik dan intelektual secara penuh. Tahap dewasa adalah masa di mana kendali orang tua hilang dan setiap individu ditugaskan tanggung jawab mereka sendiri. Dalam hal hukum, tahap kedewasaan adalah waktu dalam kehidupan manusia ketika mereka mencapai usia dewasa yang berarti mereka menjadi mandiri dan tegas.Â
Kedewasaan yang matang juga menandakan perkembangan kedewasaan psikologis dan seksual. Beberapa peristiwa berbeda terjadi selama periode transisi individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Untuk mendefinisikan kedewasaan secara biologis, biasanya ditentukan oleh munculnya karakteristik seks sekunder baik pada pria maupun wanita. Pada pria, karakteristik seks sekunder meliputi perilaku seperti ejakulasi, fitur seperti janggut, suara yang semakin dalam, dan pertumbuhan rambut kemaluan terlihat. Pada wanita, karakteristik sekunder kedewasaan termasuk fitur seperti perkembangan payudara dan dimulainya menstruasi.Â
Pada zaman dahulu, tahap dewasa ditandai dengan dimulainya waktu bagi individu untuk bekerja dan mendukung keluarga mereka. Karena pada zaman dulu pendidikan atau sekolah tidak diberi banyak perhatian, anak-anak segera setelah mencapai tahap dewasa dapat bekerja secara independen tanpa pengalaman sebelumnya.
Untuk menjelaskan apa itu kedewasaan secara hukum, tahap dewasa dapat didefinisikan sebagai usia dewasa mandiri dan bertanggung jawab.
Advertisement
Rentang Usia Dewasa
Rentang usia dewasa umumnya dianggap dimulai pada usia 20 atau 21 tahun. Masa tengah hidup kita dimulai pada usia 40 tahun yang kemudian diikuti oleh masa tua yang dimulai pada usia 60 tahun. Usia untuk memulai kedewasaan hukum mungkin bervariasi dari satu negara ke negara lainnya. Biasanya, tahap dewasa hukum dimulai pada usia 18 tahun.
Kedewasaan juga dapat lebih lanjut diklasifikasikan sebagai:
- Tahap Dewasa Awal: Tahap dewasa ini berada dalam rentang usia dewasa 22-34 tahun.
- Masa Tengah Awal: Tahap dewasa ini berada dalam rentang usia dewasa 35-44 tahun.
- Masa Tengah Akhir: Tahap dewasa ini berada dalam rentang usia dewasa 45-64 tahun.
- Tahap Dewasa Akhir: Tahap dewasa ini berada dalam rentang usia dewasa 65 tahun ke atas.
Â
Kedewasaan dan Perubahan Terkait dalam Tubuh
Tahap dewasa ditandai oleh penurunan lambat fungsi tubuh pada periode kemudian. Meskipun kita menemukan bahwa otot meningkat hingga pertengahan usia 20-an dan massa kerangka meningkat hingga usia 30-an, segera ada penurunan pertumbuhan dan aktivitas seluler dan saraf. Aktivitas seksual juga mungkin terganggu baik pada pria maupun wanita.Â
Penurunan aktivitas saraf pada orang dewasa yang lebih tua ditandai dengan perubahan dalam aktivitas listrik otak. Orang dewasa yang lebih tua mungkin mengalami perubahan dalam kemampuan belajar mereka, gerakan mereka, dan juga dapat menghadapi penurunan sensasi visual dan masalah fisik lainnya. Bagian tua dari kedewasaan matang secara perlahan membawa seseorang menua.
Aspek Dewasa
Tahapan kedewasaan meliputi beberapa aspek yang berbeda, dimulai dari kedewasaan fisik atau jasmani, intelektual atau kognitif, emosional, sosial, moral dan spiritual, hingga identitas diri. Setiap aspek ini memainkan peran penting dalam pembentukan individu yang matang secara holistik. Mari kita bahas masing-masing aspek secara lebih detail dengan contoh-contoh yang relevan.
1. Dewasa Secara Fisik atau Jasmani
Kedewasaan fisik mencakup perubahan-perubahan fisik yang terjadi seiring bertambahnya usia. Contohnya, pada pria, ini bisa berarti pertumbuhan rambut wajah, suara yang semakin dalam, dan peningkatan massa otot. Sedangkan pada wanita, ini bisa mencakup pertumbuhan payudara dan perkembangan organ reproduksi. Sebagai contoh, seorang pria yang telah mencapai kedewasaan fisiknya mungkin merasa lebih percaya diri dengan tampilan dan suaranya yang lebih maskulin.
2. Dewasa Secara Intelektual atau Kognitif
Kedewasaan intelektual melibatkan kemampuan untuk berpikir secara logis, menganalisis situasi rumit, dan memecahkan masalah dengan bijaksana. Misalnya, seorang profesional yang telah mencapai kedewasaan intelektualnya mungkin mampu mengelola proyek-proyek yang kompleks dengan efisien dan efektif.
3. Dewasa Secara Emosional
Kedewasaan emosional melibatkan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan tepat. Sebagai contoh, seseorang yang telah mencapai kedewasaan emosionalnya mungkin mampu mengatasi stres dan kecemasan dengan cara yang lebih produktif, seperti dengan bermeditasi atau berolahraga.
4. Dewasa Secara Sosial
Kedewasaan sosial mencakup kemampuan untuk menjalin hubungan yang sehat dan saling menghargai dengan orang lain. Contohnya, seseorang yang dewasa secara sosial mungkin mampu berkomunikasi dengan baik dengan berbagai macam orang dari latar belakang yang berbeda, tanpa memandang perbedaan usia, pendidikan, atau status sosial.
5. Dewasa Secara Moral dan Spiritual
Kedewasaan moral melibatkan kemampuan untuk membedakan antara benar dan salah serta bertindak sesuai dengan norma dan nilai-nilai masyarakat. Sebagai contoh, seseorang yang telah mencapai kedewasaan moralnya mungkin memiliki integritas yang tinggi dan selalu berusaha untuk bertindak dengan jujur dan adil. Sedangkan kedewasaan spiritual melibatkan hubungan yang baik dengan sesama manusia dan Sang Pencipta, serta kemampuan untuk bersyukur dalam segala situasi.
6. Dewasa Dalam Identitas Diri
Dewasa dalam identitas diri berarti memiliki pemahaman yang kuat tentang kelebihan dan kekurangan pribadi, serta menerima diri apa adanya. Sebagai contoh, seseorang yang dewasa dalam identitas dirinya mungkin memiliki kepercayaan diri yang kuat dan tidak terpengaruh oleh opini atau penilaian negatif orang lain.
Setiap aspek kedewasaan saling terkait dan berkontribusi pada pembentukan individu yang matang, bijaksana, dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam kehidupan.
Advertisement