Sukses

16 Ciri Panic Attack yang Perlu Dikenali, Simak Pula Penyebabnya

Panic attack dapat menyebabkan perasaan takut yang tiba-tiba dan bersifat sementara serta reaksi fisik yang kuat sebagai respons terhadap situasi biasa yang tidak mengancam.

Liputan6.com, Jakarta Panic attack diartikan sebagai serangan panik. Panic attack dapat menyebabkan perasaan takut yang tiba-tiba dan bersifat sementara serta reaksi fisik yang kuat sebagai respons terhadap situasi biasa yang tidak mengancam.

Ciri panic attack yang umum muncul pada kebanyakan orang adalah berkeringat banyak, kesulitan bernapas, merasa jantung berdebar kencang, dan sensasi mati rasa atau kesemutan di tubuh. Orang yang mengalami serangan panik seringkali merasa seperti mereka kehilangan kendali atas diri mereka sendiri, dan ini dapat menyebabkan rasa takut yang lebih dalam.

Dengan mengenali ciri panic attack, maka kita dapat menghadapi dan mengelola panic attack itu sendiri. Dengan begitu, kita akan lebih siap mengatasi panic attack yang bisa saja datang kapanpun tanpa bisa kita prediksi.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai ciri panic attack beserta penyebab dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2024). 

2 dari 4 halaman

Ciri Panic Attack

Panic attack atau serangan panik adalah kondisi yang dapat menyerang siapa saja. Kondisi ini dapat membuat penderitanya merasakan berkeringat banyak, kesulitan bernapas, merasa jantung berdebar kencang, hingga sensasi mati rasa atau kesemutan di tubuh.

Pada umumnya, panic attack dapat terjadi dalam waktu singkat, berkisar dari beberapa menit hingga setengah jam.Seringkali, panic attack itu apa terjadi secara sporadis dan akan mereda dengan sendirinya setelah situasi yang memicunya berakhir. Namun, dalam beberapa kasus, panic attack dapat terjadi secara berulang dan terus-menerus dalam jangka waktu yang lebih lama, yang kemudian bisa menjadi bagian dari gangguan panik yang lebih serius.

Berikut ini ada beberapa ciri panic attack yang dapat anda kenali, yakni:

  1. Berkeringat secara berlebihan
  2. Gelisah atau pikiran yang tidak masuk akal
  3. Takut yang berlebihan
  4. Mulut kering
  5. Ketegangan otot
  6. Gemetar atau menggigil
  7. Sesak napas
  8. Detak jantung yang cepat
  9. Kram perut
  10. Nyeri dada yang terutama dirasakan di sisi kiri
  11. Mual
  12. Sensasi mati rasa atau kesemutan
  13. Dorongan untuk buang air besar atau kecil
  14. Telinga berdengung
  15. Sakit kepala
  16. Pusing atau bahkan pingsan

Setelah mengalami panic attack, seseorang seringkali merasa pusing dan lelah, dan seringkali mereka juga mengalami rasa takut bahwa serangan panik akan kembali terjadi. Oleh sebab itu, mereka mungkin cenderung menghindari situasi atau tempat yang memicu serangan panik.

3 dari 4 halaman

Penyebab Panic Attack

Dikutip dari laman Healthline, panic attack atau serangan panik yang tidak terduga tidak memiliki pemicu eksternal yang jelas. Serangan panik dan kecemasan yang diperkirakan bisa dipicu oleh hal serupa. Beberapa pemicu umum meliputi:

  1. Pekerjaan yang penuh tekanan
  2. Menyetir yang terlalu sering
  3. Situasi sosial
  4. Fobia, seperti agorafobia (takut pada tempat ramai atau terbuka), claustrophobia (takut pada ruang kecil), dan acrophobia (takut ketinggian)
  5. Pengingat atau kenangan pengalaman traumatis
  6. Penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, sindrom iritasi usus besar, atau asma
  7. Penarikan diri dari obat-obatan atau alkohol
  8. Kafein
  9. Obat-obatan dan suplemen
  10. Masalah tiroid
4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Panic Attack

1. Olahraga dan Pola Makan Sehat

Berolahraga dapat meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh yang efeknya dapat meredakan stres. Olahraga terbukti menjadi salah satu pengobatan panic attack dan gangguan kecemasan yang efektif.

2. Meditasi

Meditasi adalah salah satu cara mengenali emosi-emosi dan hal-hal yang terjadi dalam diri kita dengan penuh kesadaran (mindful). Mindfulness adalah jenis meditasi yang diadaptasi untuk terapi gangguan-gangguan psikologis, diantaranya panic attack dan gangguan kecemasan.

Tidak ada obat khusus untuk serangan panik, namun terdapat berbagai pilihan penanganan yang dapat membantu mengelola gejalanya. Terapi kognitif perilaku (CBT), terapi psikologis, dan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga adalah beberapa contoh penanganan yang efektif untuk mengatasi serangan panik. Penting untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan individu.

3. Mengatur Pernapasan

Ketika kita mengalami panic attack, pernapasan mungkin akan berubah menjadi lebih cepat dan terkesan terburu-buru. Kita bahkan memasukkan oksigen dalam waktu yang singkat ke dalam tubuh. Hal itu biasanya disebut dengan hyperventilation yang mungkin akan menyebabkan beberapa sensasi fisik diantaranya, sesak, pusing, rasa ingin pingsan, kehabisan nafas dan sakit pada dada. Ketika semua sensasi-sensasi tersebut terjadi, ada baiknya kita belajar untuk mengatur nafas atau teknik bernapas secara perlahan (slow breathing).

4. Kelola Pemikiran-Pemikiran Negatif

Ketika panic attack menyerang, maka secara tidak langsung diri kita dikuasai oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Ada baiknya kita belajar untuk mengendalikan pikiran kita terutama pemikiran negatif.  Untuk dapat mengendalikan pemikiran negatif, kita perlu mengahadapinya yaitu dengan cara mengurai pemikiran-pemikiran negatif tersebut apakah benar atau hanya sebatas pemikiran kita saja.

5. Yoga

Yoga dikenal sebagai terapi yang melibatkan tubuh dan pikiran secara seimbang. Yoga terbukti berpengaruh positif terhadap kesejahteraan mental khususnya panic attack. Yoga dapat mengurangi gejala panic attack  melalui beberapa teknik yaitu postur tubuh (asana), kontrol napas (pranayama), relaksasi (yoganidra) dan meditasi.

6. Psikoterapi

Psikoterapi atau “talk therapy” bisa dilakukan dengan para profesional, salah satunya dengan metode Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Melalui CBT, kita diajarkan bagaimana mengelola kecemasan dan ketakutan melalui pengendalian pikiran, perilaku, dan bagaimana bereaksi terhadap suatu situasi yang dapat memicu kepanikan. Talk therapy juga dapat dilakukan dengan orang-orang yang dirasa dapat kita percaya. Selain dapat meredakan kepanikan kita, berbicara dengan orang yang kita percaya atau berbicara dalam kelompok terapi dapat mengurangi panic attack dan gangguan kecemasan lainnya.

7. Pharmacotherapy

Terapi menggunakan obat-obatan merupakan salah satu terapi panic attack yang efektif. Namun, terapi pengobatan ini harus dimulai dengan dosis rendah untuk mencegah efek samping lalu ditingkatkan dosisnya sedikit demi sedikit.