Sukses

Kenapa Penyalahgunaan Narkoba Marak Terjadi di Dunia Hiburan? Simak Penjelasannya

Dampak dari penyalahgunaan narkoba di kalangan selebriti tidak hanya berdampak pada individu tersebut, tetapi juga menciptakan stigma negatif dan bahkan dapat mengakibatkan kehilangan pekerjaan.

Liputan6.com, Jakarta Penyalahgunaan narkoba di kalangan selebriti merupakan isu yang mengemuka dan memiliki dampak yang kompleks terhadap masyarakat. Fenomena ini semakin memprihatinkan di tengah meningkatnya kasus penggunaan narkotika di Indonesia, terutama selama masa pandemi Covid-19. Sebagai tokoh publik yang menjadi panutan dan contoh bagi banyak orang, selebriti seharusnya memegang tanggung jawab yang besar dalam menjaga sikap serta nama baiknya.

Peredaran narkoba di dunia hiburan menunjukkan pola yang sangat bervariasi, mulai dari kalangan atas hingga kalangan bawah dengan harga yang juga mengalami variasi signifikan. Hal ini memberikan kemudahan bagi siapa saja, termasuk selebriti, untuk mengakses dan mengkonsumsi narkotika dengan mudah. 

Dampak dari penyalahgunaan narkoba di kalangan selebriti tidak hanya berdampak pada individu tersebut, tetapi juga menciptakan stigma negatif dan bahkan dapat mengakibatkan kehilangan pekerjaan.  Berikut ulasan lebih lanjut tentang kenapa kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja hiburan terus terjadi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2024). 

2 dari 3 halaman

Penyebab Maraknya Peredaran Narkoba di Kalangan Pekerja Dunia Hiburan

Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di dunia hiburan merupakan fenomena yang kompleks dan memiliki banyak alasan yang mendasarinya. Pertama-tama, tekanan dan stres yang dialami oleh selebritis merupakan faktor utama yang mendorong penggunaan narkoba sebagai pelarian. Hidup di bawah sorotan terus-menerus dan tekanan untuk selalu tampil sempurna dapat menghasilkan beban yang sangat besar bagi mereka. Penggunaan narkoba dianggap sebagai cara untuk melupakan masalah dan stres yang mereka hadapi.

Selain itu, adanya persepsi bahwa narkoba dapat meringankan beban pekerjaan juga menjadi alasan yang mendorong selebritis untuk mengonsumsi narkoba. Dalam dunia hiburan yang serba cepat dan padat, narkoba dianggap sebagai dopping yang dapat meningkatkan stamina dan energi, sehingga membantu mereka menjalani jadwal yang padat tanpa kelelahan yang berlebihan.

Tekanan sosial dari lingkungan juga turut mempengaruhi kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan selebritis. Pengaruh buruk dari teman-teman sebaya yang juga menggunakan narkoba dapat membuat seseorang terjerumus ke dalam lingkaran kecanduan. Mereka mulai mencoba narkoba karena dorongan dari lingkungan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kecanduan dan dampak negatif lainnya.

Selain itu, penggunaan narkoba juga seringkali terkait dengan upaya untuk melarikan diri dari emosi negatif seperti kesedihan, kekesalan, dan luka hati. Pengalaman emosional yang buruk dan traumatis di kalangan selebritis seringkali mendorong mereka untuk menggunakan narkoba sebagai cara untuk meredam emosi dan meningkatkan harga diri.

Dampak dari penyalahgunaan narkoba di kalangan selebritis tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga mempengaruhi kehidupan masyarakat, khususnya para penggemar. Selebritis sebagai role model dapat mempengaruhi perilaku penggemar mereka, baik secara positif maupun negatif. Meskipun demikian, masyarakat memiliki kemampuan untuk membedakan hal-hal yang baik dan buruk, serta tidak semua penggemar mengikuti sisi negatif dari idolanya.

3 dari 3 halaman

Alasan Para Pekerja Dunia Hiburan Terjerumus pada Penyalahgunaan Narkoba

Dilansir dari Jurnal Pekerjaan Sosial Vol. 3 No. 2 Desember 2020, pekerja di dunia hiburan seringkali terjerumus pada penyalahgunaan narkoba karena beberapa alasan yang kompleks dan saling terkait, berikut diantaranya.

1. Pelarian dari Stres dan Tekanan

Hidup sebagai selebritis seringkali diwarnai oleh tekanan yang tinggi. Mereka selalu berada di bawah sorotan publik dan media setiap saat, yang dapat menciptakan beban emosional yang besar. Penggunaan narkoba dianggap sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah dan stres yang mereka alami.

2. Meringankan Beban Pekerjaan

Psikoterapis John Tsilimparis menggambarkan adiksi terhadap narkoba sebagai sebuah siklus yang berbahaya. Stres yang dialami dalam pekerjaan seringkali mendorong orang untuk mencari sesuatu yang bisa meringankan beban mereka. Narkoba dianggap sebagai solusi sementara untuk menghadapi tuntutan pekerjaan yang padat.

3. Tekanan Sosial dari Lingkungan

Faktor lingkungan, terutama pergaulan dengan teman-teman yang juga pemakai narkoba, dapat mempengaruhi seseorang untuk mencoba dan akhirnya terjerumus dalam penggunaan narkoba. Kecanduan narkoba seringkali dimulai dari keinginan untuk mencoba-coba sesuatu yang baru.

4. Dopping untuk Meningkatkan Energi

Dalam dunia hiburan, di mana jadwal kerja seringkali sangat padat dan melelahkan, narkoba dianggap sebagai dopping yang dapat meningkatkan stamina dan energi. Hal ini membantu para selebritis untuk tetap tampil fit dan aktif dalam pekerjaan mereka.

5. Melarikan Diri dari Emosi Negatif

Pengalaman emosional yang buruk dan traumatis, seperti rasa sedih, kesepian, dan marah, juga menjadi faktor yang mendorong penggunaan narkoba. Narkoba dijadikan sebagai pelarian untuk meredam emosi negatif dan meningkatkan harga diri di lingkungan mereka.

Secara keseluruhan, alasan-alasan tersebut memberikan gambaran tentang kompleksitas masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan selebritis. Perlu adanya dukungan dan edukasi yang lebih baik untuk membantu para pekerja di dunia hiburan dalam menghadapi tekanan dan stres tanpa harus mengandalkan narkoba sebagai solusi.