Liputan6.com, Jakarta Bayi yang sulit tidur di malam hari adalah tantangan umum yang dihadapi oleh banyak orangtua. Masalah ini dapat memengaruhi kualitas tidur orangtua dan juga kesejahteraan bayi. Ketika bayi sulit tidur, orangtua sering kali merasa stres dan kelelahan karena kurangnya istirahat yang memadai. Selain itu, kurangnya tidur dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab sulit tidur pada bayi di malam hari termasuk perut kembung, nyeri akibat gigi tumbuh, perubahan jadwal tidur, atau kondisi kesehatan seperti pilek atau alergi. Bayi juga mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan siklus tidur yang lebih matang. Selain itu, lingkungan tidur yang tidak nyaman seperti suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin, kebisingan, atau pencahayaan yang terlalu terang juga dapat mengganggu tidur bayi.
Orangtua dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak di malam hari dengan menciptakan rutinitas tidur yang konsisten, memastikan lingkungan tidur yang tenang dan nyaman, serta memberikan perhatian dan kenyamanan ekstra saat bayi menunjukkan tanda-tanda ngantuk.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai penyebab sulit tidur pada bayi di malam hari yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2024).
1. Terlalu Lelah
Bayi dibawah usia 5 tahun dan anak prasekolah membutuhkan tidur selama 11-14 jam dalam setiap 24 jam, termasuk tidur malam dan siang hari, rutin untuk mengatur waktu regular untuk tidur,bangun, makam dan bermain.
2. Tidak Ada Waktu Tidur Rutin
Melakukan hal yang sama setiap malam yaitu memberitahu anak bahwa waktunya sudah tidur, membuat rutinitas tidur dan bersantai, seperti anak mendengarkan dongeng atau cerita serta menghidupkan audio penghantar tidur, melakukan rutinitas yang sama setiap malam.
3. Terlambat Tidur
Beberapa anak bisa mengalami keterlambatan tidur, mereka sering membuat alasan untuk tetap terjaga atau meminta lebih banyak cerita, makan, minum atau perjalanan ke toilet, pergilah kekamarnya untuk merespon hal tersebut agar anak tau bahwa waktunya untuk tidur.
4. Tubuh Tidak Nyaman
Banyak bayi yang alergi pada makanan tertentu seperti produk dairy sehingga rewel dan susah tidur semalaman jika siang harinya ibu menyusui makan telur atau minum susu. Alergi sangat membuat tidak nyaman karena bisa berefek pada kolik, perut yang terasa tidak nyaman, gatal, perasaan ingin muntah, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan bayi susah tidur.
Advertisement
5. Bayi Lapar
Rasa lapar penyebab bayi susah tidur dan rewel paling umum. Penyebab bayi susah tidur ini kerap membuat bayi terjaga saat malam hari. Bayi akan rewel semalaman. Jadi sebaiknya sebelum tidur, berikan si kecil ASI yang cukup untuk menghindarikannya dari penyebab bayi susah tidur dan rewel.
6. Ritme Tidur Masih Belum Menentu
Bayi baru lahir masih belum menemukan jam biologis tubuh untuk mengatur kapan harus tidur. Hal ini menyebabkan bayi dapat tidur nyenyak di siang hari, namun terjaga di malam hari.
Dalam mengatasi penyebab bayi susah tidur dan rewel ini, orang tua dapat melatih bayi untuk tidur dan bangun pada jam yang teratur. Hal ini dapat membantu penyebab bayi susah tidur dan rewel memiliki jam biologis tubuh dengan lebih cepat sehingga mereka tidak lagi susah tidur.
Saat malam hari orang tua bisa mematikan lampu tidur sambil memberinya lagu-lagu yang membuatnya tenang. Saat siang hari biarkan cahaya masuk ke dalam kamar agar anak tau jika itu siang hari. Jangan anggap remeh penyebab bayi susah tidur dan rewel ini.
7. Pengaruh Suhu
Bayi mungkin tidak dapat tertidur jika terlalu hangat atau terlalu dingin. Pengaruh suhu dapat menjadi penyebab bayi susah tidur dan rewel. Anda harus memeriksa apakah pakaian bayi Anda tidak berlebihan atau kurang. Aturan praktis yang baik untuk menghindari penyebab susah tidur pada bayi di malam hari adalah memakaikan bayi dengan tidak lebih dari satu lapis pakaian tambahan daripada yang Anda kenakan.
8. Popok Bayi yang Kotor
Popok basah tidak nyaman di pantat bayi Anda. Inilah yang kerap menjadi penyebab susah tidur pada bayi di malam hari. Pastikan popok mereka bersih dan kering sebelum menidurkannya.
9. Tidak Bisa Tidur Sendiri
Melansir dari laman childrens.com, menurut Dr. Rajadhyaksha menjelaskan bahwa bayi perlu belajar bagaimana tertidur sendiri. Bayi yang terbiasa digendong saat tertidur mungkin mengalami kesulitan tidur di tempat tidurnya. Hal ini dapat menjadi penyebab susah tidur pada bayi di malam hari.
Untuk membantu bayi Anda belajar bagaimana tertidur, letakkan mereka di tempat tidur mereka saat mereka mengantuk, tetapi masih terjaga. Mereka akan mulai tertidur sendiri lebih cepat saat mereka terbiasa dengan rutinitas ini.
Terkadang bayi terbangun dan rewel di malam hari tanpa alasan tertentu. Tidak apa-apa untuk menunggu beberapa menit sebelum merespons untuk melihat apakah mereka bisa tertidur sendiri.
10. Lingkungan Tidur Buruk
Bayi seperti halnya orang dewasa, membutuhkan lingkungan yang baik untuk tidur. Keadaan lingkungan tidur yang buruk adalah penyebab susah tidur pada bayi di malam hari. Lingkungan tidur yang baik adalah tenang, gelap, dan sejuk. Anda sebaiknya menggunakan tidak lebih dari lampu malam yang redup di kamar anak Anda. Bayi harus tidur di kamar yang sunyi atau ruangan dengan suara putih yang tenang seperti kipas angin.
Advertisement
Dampak Susah Tidur pada Bayi
Berbagai dampak negatif dari bayi yang susah tidur di malam hari diantaranya adalah gangguan pertumbuhan, gangguan kardiovaskuler, fungsi koknitif dan perilaku sehari-hari. Beberapa penelitian menyatakan bahwa gangguan perilaku disruptif, seperti attention-deficit hyperactifiti disorder (ADHD), kadang disebabkan oleh gangguan tidur yang tidak terdiagnosis.
Kemapuan akademik pada berbagai tingkatan usia juga dapat dipengaruhi oleh gangguan tidur yang tidak terdeteksi. Meskipun dampak gangguan tidur pada bayi yang tidak disadari ini telah semakin jelas, namun masih sedikit penelitian yang telah dilaporkan. Selain itu, pemberian pengetahuan kepada orang tua bahwa tidur adalah salah satu kebutuhan dasar anak untuk tumbuh yang optimal