Sukses

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri PT Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia

Mooryati Soedibyo dikenal dengan julukan "Empu Jamu Indonesia" karena keahliannya dalam meracik jamu.

Liputan6.com, Jakarta Lahir pada 5 Januari 1928 di Semarang, Jawa Tengah, profil Mooryati Soedibyo adalah perempuan yang memiliki visi yang kuat dan tekad yang tak tergoyahkan. Dengan kecintaannya pada kecantikan alami dan pengetahuannya tentang ramuan tradisional Indonesia, Mooryati kemudian mendirikan perusahaan Mustika Ratu pada tahun 1973.

Kini, dunia kecantikan Indonesia kehilangan salah satu figur yang paling berpengaruh dan inspiratif. Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu (24/4/2024) di usia 96 tahun. Kehilangan Mooryati Soedibyo tidak hanya dirasakan oleh dunia kecantikan Indonesia, tetapi juga oleh masyarakat luas. Selama hidupnya, Mooryati tidak hanya dikenal sebagai pendiri perusahaan kosmetik, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang memiliki segudang prestasi dan dedikasi pada budaya Indonesia.

Dengan kematiannya, Indonesia kehilangan salah satu pionir yang membawa warisan kecantikan tradisional Indonesia ke panggung dunia. Dedikasinya dalam memadukan pengetahuan lokal dengan standar internasional, telah membantu memperkuat citra kecantikan Indonesia secara global. Berikut ini profil Mooryati Soedibyo yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2024).

2 dari 4 halaman

Profil Mooryati Soedibyo

Nama Lengkap: Dr. Hj. B.R.A. Mooryati Soedibyo,S.S., M.Hum.

Tanggal Lahir: 5 januari 1928 - 24 April 2024

Agama: Islam

Mooryati Soedibyo merupakan cucu dari Susuhunan Pakubuwana X. Sejak masih kecil, dia sudah terbiasa hidup di tengah kehidupan Keraton Kasunanan Surakarta, yang mana merupakan tempat tinggal para bangsawan Jawa. Besar dengan megahnya kehidupan keraton, membuat Mooryati memahami adat istiadat dan nilai-nilai kebangsawanan yang tertanam hingga ia tua.

Mooryati lalu bergabung menjadi Relawan Putri Surakarta dan juga aktif bergabung di Palang Merah Indonesia. Kala itu dia merasa terpanggil untuk membantu antar sesama, di tengah kemelut pasca-kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun sudah keluar dari keraton, akan tetapi Mooryati tetap menebar kebaikan untuk masyarakat di luar sana yang membutuhkannya. Dikenal menguasai ilmu kecantikan tradisional dan meramu jamu serta kosmetik dari bahan alami dengan resep kecantikan keraton. Pada tahun 1973, ia memulai langkah pertamanya dengan merintis bisnis jamu yang kemudian disebarluaskan kepada teman-temannya. Kini, ia telah memiliki perusahaan produk kecantikan dan kesehatan yang dikenal dengan nama PT Mustika Ratu Tbk (MRAT).

3 dari 4 halaman

Perjalanan Hidup Mooryati Soedibyo

Pada tahun 1947, Mooryati Soedibyo membuat keputusan berani untuk meninggalkan kenyamanan lingkungan Keraton. Meskipun banyak yang mungkin menganggapnya sebagai langkah yang mengejutkan, Mooryati memilih untuk menjelajahi petualangan baru di dunia luar. Mooryati menikah dengan Ir. Soedibyo, MSc., meskipun keduanya berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Baginya, sang suami membawa banyak hal positif dalam kehidupannya.

Setelah menikah pada 8 April 1956, Mooryati dan suaminya pindah ke beberapa kota, termasuk Bandung, Medan dan Aceh. Saat berada di Medan, suaminya diangkat menjadi Kepala Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Seiring dengan pernikahan, Mooryati mulai dikenal dengan nama Mooryati Soedibyo.

Mustika Ratu, perusahaan yang didirikan oleh Mooryati juga telah berkembang pesat sejak didirikan hingga saat ini. Bahkan, perusahaan ini telah melakukan ekspansi pada awal tahun 1980-an. Dari sana, produk-produk dari Mustika Ratu mulai dikenal oleh banyak orang, bahkan di luar negeri. Pada tahun 1981, Mooryati membangun pabrik jamu modern di Ciracas, Jakarta Timur. Meskipun tanpa bantuan dari suaminya atau pinjaman modal, dia berhasil menghidupi 150 karyawan. Empat tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1985, perusahaan ini mulai memproduksi minuman berbahan dasar beras kencur dengan menggunakan mesin khusus.

Produk-produk inovatif yang diciptakan oleh Mooryati mampu memberdayakan perempuan dan masyarakat sekitar. Selain itu, Mustika Ratu juga berhasil memimpin pasar dalam industri kecantikan tradisional di Indonesia, bahkan sampai merambah ke pasar internasional. Keberhasilan ini tidak tercapai tanpa strategi yang tepat. Mooryati menjalankan sembilan kiat bisnis yang selalu dipegang teguh, yang dikenal dengan tata, titi, tatag, tatas, tetep, tanggap, teguh, dan trengginas. Prinsip ini mencerminkan filosofi Jawa tentang tata kelola dan sikap kokoh dalam menjalankan sebuah bisnis.

4 dari 4 halaman

Wafat di Usia 96 Tahun

Selain sebagai pendiri Martha Tilaar Group, Mooryati Soedibyo juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia (YPI). YPI didirikan pada 8 Maret 1992 di Surakarta, Jawa Tengah dan telah menjadi rumah bagi banyak putri berbakat dari berbagai latar belakang. Organisasi ini tidak hanya menekankan pada kecantikan fisik, tetapi juga pada kepemimpinan, kecerdasan dan bakat lainnya.

Saat ini, ajang Puteri Indonesia telah menjadi salah satu kontes kecantikan tertua dan paling bergengsi di Indonesia, dengan Mooryati Soedibyo sebagai Dewan Penasehat. Selain kesuksesannya di dunia kecantikan, Mooryati Soedibyo juga memiliki karier politik yang cukup gemilang. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI pada periode 2004-2009. Selama periode yang sama, Mooryati juga menjadi Senator atau Anggota Perwakilan Daerah Pemkot DKI Jakarta. Kontribusinya dalam bidang politik memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.

Pada Rabu, (24/4/2024) Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada pukul 1.00 WIB dini hari, dalam usia 96 tahun. Putri Kuswisnu Wardani, putri kedua Mooryati Soedibyo sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, mengungkapkan bahwa Mooryati meninggal akibat penyakit infeksi, seperti penyakit maag. Meskipun penyakit yang dideritanya dianggap ringan, namun pada usia lanjut seperti Mooryati Soedibyo, kondisi tersebut dapat menjadi sangat fatal. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak orang, serta warisan inspiratif yang akan terus dikenang dalam sejarah kecantikan dan politik Indonesia.