Liputan6.com, Jakarta Desa seringkali memiliki sumber daya unik yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pemberdayaan desa memungkinkan masyarakat untuk mengenali dan mengembangkan potensi ini, baik itu dalam bentuk pertanian, kerajinan hingga pariwisata.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, saat ini masing-masing ada 33.61 persen desa yang dikategorikan mandiri dan maju. Angka ini masih jauh dari meratanya perkembangan desa di Indonesia. Kondisi ini yang membuat pentingnya kolaborasi pemberdayaan desa.
Berangkat dari angka tersebut, Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menyelenggarakan program Desa BRILiaN. Di tahun kelimanya, New Desa BRILiaN 2024 mengangkat konsep kolaborasi untuk memberdayakan desa.
Dalam menjalankan programnya, BRI bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS. Bersama UNS, BRI akan memberi pelatihan selama satu bulan ke depan pada 473 desa dari Wilayah Banjarmasin, Palembang, Makassar, Padang, Pekanbaru, Medan, dan Bandar Lampung. Pelatihan meliputi kepemimpinan, kelembagaan, manajemen desa, inovasi, digitalisasi, komunikasi, dan penggalian potensi desa.
Pelatihan-pelatihan tersebut nantinya akan difasilitasi oleh Puslitdesbangda Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada LPPM UNS. Kepala LPPM UNS, Fitria Rahmawati menyebutkan, Puslitdesbangda merupakan salah satu pusat penelitian yang bergerak dan fokus pada pengembangan desa dan pengembangan daerah baik dalam lingkup lokal nasional maupun internasional.
“Kami mengharapkan bahwa melalui kegiatan New Desa BRILiaN tahun 2024 ini peserta pelatihan dapat mengembangkan kompetensi manajerial di desa baik untuk perangkat desa maupun pengurus BUMDes agar ke depannya bisa mengimplementasikan hasil pelatihannya untuk pengembangan desa melalui kepemimpinan yang bersifat kolaboratif dan memiliki mindset pada kepedulian sosial,” ujar Fitria.
Manfaatkan digitalisasi
Head of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI, Andika Arif Rahmansyah menyebutkan, sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), peran BRI tidak terbatas sebagai Lembaga intermediary keuangan, yang memberikan value secara ekonomi. Namun juga memberikan social value berupa aksi pemberdayaan baik kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa.
“Program Desa BRILiaN diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya,” ujar Andika dalam sambutannya di acara Kick Off New Desa BRILIan 2024 Batch 1, Senin (22/4/2024).
Andika menjelaskan, Desa BRILiaN fokus pada pengembangan 4 aspek penting yang terdapat di desa, yaitu BUMDES sebagai motor ekonomi desa; Digitalisasi, implementasi produk dan aktivitas digital di desa; Sustainability, tangguh dan secara continue dalam membangun desa; dan Innovation, kreatif dalam menciptakan inovasi desa.
Untuk mendukung digitalisasi, BRI memiliki sejumlah ekosistem digital. Teknologi digital membuka berbagai peluang bisnis dan pasar yang sebelumnya sulit dijangkau.
“Untuk mendukung pasar desa, BRI sedang menginisiasi pembentukan platform Pasar.id, sebuah platform yang menghubungkan pedagang pasar dan pembeli secara online sebagai adaptasi dari tantangan berperilaku bisnis di masa pandemi bahkan pasca-pandemi,” ujar Andika.
Selain itu, BRI juga mengembangkan platform pemberdayaan berupa linkumkm.id. Platform ini nantinya dapat memfasilitasi UMKM Naik Kelas. Ada juga produk-produk layanan BRI yang dapat dimanfaatkan oleh Desa dan BUMDes seperti Agen BRIlink, Stroberi kasir & Stroberi tagihan, dan QRIS.
Advertisement
Beragam pelatihan
Direktur Perencanaan Teknis Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa yang mewakili Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah tertinggal dan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Adityawarman Darudono dalam sambutannya menyebutkan, penting sebuah BUMDes memiliki kerjasama multipihak seperti dengan BRI untuk membangun dan mengembangkan ekonomi dan investasi desa.
“Program Desa BRILiaN ini sangat membantu kami tentunya dengan jumlah desa yang sangat banyak. Kalau kami Kementerian Desa tentunya kami tidak akan mampu. Nah, kami menggandeng entah itu BUMN atau perusahaan swasta untuk bersama-sama membangun desa,” ujar Adityawarman.
Program Desa BRILiaN 2024 nantinya dibagi menjadi 3 batch dan dilaksanakan pada April - November 2024. Dalam gelaran ini, BRI menargetkan sebanyak 1.000 desa di seluruh Indonesia dapat mengikuti program Desa BRILiaN 2024.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa kegiatan Kick Off New Desa BRILIan 2024 Batch 1 merupakan serangkaian kegiatan awal dari penyelenggaraan program Desa BRILiaN 2024 di mana peserta Desa BRILiaN mendapatkan sejumlah materi dan pelatihan untuk selanjutnya dapat mengikuti setiap proses yang dilaksanakan dalam program Desa BRILiaN 2024.
“Pelatihan-pelatihan yang dilakukan meliputi pelatihan kepemimpinan, kelembagaan desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kewirausahaan, inovasi desa, digitalisasi desa, teknik komunikasi dan materi tematik lainnya yang sangat dibutuhkan oleh desa,” ujar Supari dalam keterangan resminya pada Minggu (28/4/2024).
Pelatihan akan dilaksanakan selama 1-2 bulan lebih secara daring. Setiap sesi materi selesai, para peserta akan diberikan beberapa tugas yang akan menjadi salah satu komponen penilaian yang digunakan untuk memilih 40 desa terbaik.
Tahap selanjutnya akan dipilih 15 desa terbaik (5 desa/batch) untuk hadir di acara Nugraha Karya Desa BRILiaN. Pada acara tersebut Kepala Desa dan Direktur BUMDes terbaik akan dilakukan penjurian dan mempresentasikan keunggulan Desa.