Liputan6.com, Klaten Angin menyapu lembut di tengah teriknya siang hari di Janti Park. Masih dalam suasana libur Lebaran, taman air yang berlokasi di Dusun Ngendo, Janti, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah jadi tujuan pesiar warga dari berbagai daerah. Meski cuaca sedang panas, rimbunnya pepohonan yang ditanam di banyak titik, membuat suasana lebih teduh.
Baca Juga
Advertisement
Rohmat (34) warga Jatinom, Klaten sedang duduk santai bersama keluarganya di salah satu sudut pinggir kolam. Beralaskan tikar, Rohmat memilih tempat teduh di bawah pepohonan. Ia menuturkan, Janti Park merupakan tempat yang tepat untuk melepas penat bersama anak-anak.
“Saya merasa nyaman membawa anak-anak ke sini. Selain banyak pilihan kolam renang, kita orang tua juga bisa bersantai di tempat yang teduh seperti ini,” ujar Rohmat saat ditemui pada Minggu (21/4/2024).
Janti Park berdiri di tanah desa seluas 3 hektare. Tak hanya punya taman air, Janti Park juga makin teduh berkat pepohonan yang ditanami. Sebagian pohon-pohon tersebut merupakan pemberian dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program BRI Menanam.
“Ada sekitar 150-an bibit dari BRI yang disalurkan ke warga Desa Janti. Sebagian ditanam di sini (Janti Park),” ujar Tri Prakoso, Kepala Desa Janti saat sedang berkeliling di Janti Park pada Minggu (21/4/2024).
Tanaman yang disalurkan oleh BRI Menanam merupakan tanaman produktif seperti mangga, kelengkeng, hingga alpukat. Tri mengungkapkan, adanya penyaluran bibit tanaman ke warga juga pada akhirnya bisa membuat mereka lebih berdaya.
BRI Menanam Jadi Benefit dari Desa BRILiaN
Desa Janti merupakan salah satu desa yang masuk dalam 15 besar Desa BRILiaN 2023 batch pertama. Masuknya Janti dalam program Desa BRILiaN mengantarkan desa ini pada pertumbuhan yang pesat di berbagai sektor. Tak hanya mendapat keuntungan inklusi keuangan, Desa BRILiaN juga merealisasikan prinsp ESG atau Environmental (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata Kelola yang baik) dalam bentuk penyaluran bibit tanaman.
Selain Desa Janti, desa lain di Kabupaten Klaten yang masuk dalam Desa BRILiaN adalah Desa Kemudo. Desa yang berlokasi di Kecamatan Prambanan ini berhasil mengantongi juara 3 Desa BRILiaN 2021 di tingkat nasional.
Sama seperti Janti, Desa Kemudo juga mendapat penyaluran bibit tanaman melalui program BRI Menanam. Direktur Operasional BUMDes Kemudo Makmur, Laras Manjali menuturkan, BRI sudah dua kali menyelenggarakan program BRI Menanam di Desa Kemudo.
Pada program pertama di 2022, Desa Kemudo mendapat bantuan bibit tanaman produktif berupa pohon nangka dan cabai. Terbaru di 2023, Kemudo kembali mendapat bibit buah alpukat, durian dan kelengkeng. Bibit tanaman tersebut disalurkan pada warga untuk ditanam di kebun atau pekarangan masing-masing.
“Dapat tanaman pohon, yang pertama itu 100 pohon nangka. Saat cabai naik, BRI juga memberi bibit cabai. Terus yang kemarin itu alpukat kelengkeng dan yang lainnya,” tambah Laras saat ditemui di Kantor BUMDes Kemudo Makmur, Rabu (17/4/2024).
Advertisement
BRI Menanam dan Desa BRILiaN
BRI berkomitmen tinggi untuk memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian bumi melalui penerapan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui BRI Menanam, menjadi salah satu program penggerak ekonomi lokal sebagai wujud kolaborasi antara BRI dengan masyarakat. Hingga 2023, 2.045.658 bibit telah ditanam melalui program BRI Menanam.
Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, BRI Menanam merupakan wujud nyata dan upaya berkelanjutan BRI dalam merealisasikan prinsip ESG serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia di tahun 2030.
“Program BRI Menanam tidak hanya dapat melestarikan lingkungan, namun juga sebagai wujud komitmen pemberdayaan kepada masyarakat untuk menggerakan perekonomian lokal” imbuh Sunarso dalam keterangan resminya.
Dalam program BRI Menanam yang diadakan di Desa BRILiaN, BRI melibatkan semua pemangku kepentingan desa dan nasabah BRI. Mereka memanfaatkan lahan umum desa, seperti tepian sungai dan tepi jalan, hingga pekarangan rumah nasabah sebagai lokasi untuk menanam bibit tanaman produktif yang diberikan oleh BRI.
Untuk memastikan keberhasilan program ini, jenis bibit yang ditanam di setiap desa dipilih sesuai dengan keinginan masyarakat dan juga disesuaikan dengan jenis lahan yang ada. Dengan demikian, bibit yang ditanam tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat membantu mencapai kemandirian pangan dan bahkan diharapkan menjadi salah satu produk unggulan desa tersebut.