Sukses

8 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi Secara Alami dan Tanpa Obat

Penyebab dan cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi

Liputan6.com, Jakarta Dalam perawatan bayi, salah satu tantangan yang seringkali muncul adalah mengatasi hidung tersumbat. Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi dapat menjadi perhatian utama para orangtua. Dalam situasi ini, upaya-upaya sederhana di rumah dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan bayi. Namun, penting untuk memahami bahwa ada langkah-langkah khusus yang dapat diambil untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi dengan efektif.

Meskipun hidung tersumbat pada bayi adalah hal yang umum terjadi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu bayi merasa lebih nyaman. Mengetahui cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi dapat membantu orangtua memberikan perawatan yang terbaik. Dalam menghadapi masalah ini, langkah-langkah yang tepat dapat membuat perbedaan yang signifikan bagi kenyamanan dan kesehatan bayi.

Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi tidak selalu memerlukan intervensi medis yang rumit. Ada berbagai strategi yang bisa diterapkan di rumah untuk membantu bayi bernapas lebih lancar dan meredakan gejala hidung tersumbat. Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa bayi mungkin membutuhkan perhatian medis lebih lanjut dalam penanganan hidung tersumbatnya.

Dalam menjaga kesehatan bayi, upaya-upaya untuk mengatasi hidung tersumbat merupakan bagian penting dari perawatan sehari-hari. Dengan memahami cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi dengan tepat, orangtua dapat memberikan perhatian yang sesuai dan membuat bayi merasa lebih nyaman selama masa pemulihan.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari Healthline, penyebab dan cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi pada Senin (29/4).

2 dari 4 halaman

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Hidung Bayi Tersumbat

Bayi mungkin memerlukan bantuan untuk membersihkan hidung yang tersumbat atau berair. Pengobatan rumah, seperti mandi air hangat, juga dapat membantu. Namun, ada beberapa gejala tertentu yang mungkin menandakan bahwa bayi memerlukan perhatian medis.

Kongesti terjadi ketika cairan tambahan (lendir) menumpuk di hidung dan saluran udara. Ini adalah cara tubuh melawan penyerang asing, baik itu virus atau polutan udara. Kongesti dapat membuat hidung bayi tersumbat, bernapas dengan suara bising, atau mengalami sedikit kesulitan saat menyusui.

Kongesti ringan umum terjadi dan tidak terlalu menjadi kekhawatiran bagi bayi. Kadang-kadang, bayi memerlukan bantuan tambahan untuk membersihkan kongesti karena paru-paru mereka belum matang dan saluran udara mereka sangat kecil. Perawatan Anda akan difokuskan pada membersihkan lendir dari hidung bayi yang tersumbat dan menjaga kenyamanannya.

Jika bayi Anda mengalami hidung tersumbat atau kongesti, mereka mungkin terlihat bernapas lebih cepat dari biasanya. Namun, bayi cenderung bernapas dengan cukup cepat. Rata-rata, bayi mengambil 40 napas per menit, sedangkan orang dewasa mengambil 12 hingga 20 napas per menit.

Namun demikian, jika bayi Anda mengambil lebih dari 60 napas per menit, atau jika mereka terlihat kesulitan bernapas, segera bawa mereka ke ruang gawat darurat.

Kongesti dada bayi

Gejala kongesti dada bayi meliputi:

  • batuk
  • mengi
  • mengerang
  • Penyebab potensial kongesti dada bayi meliputi:
  • asma
  • kelahiran prematur
  • pneumonia
  • tachypnea sementara (dalam satu atau dua hari setelah kelahiran saja)
  • bronkiolitis
  • virus syncytial pernapasan (RSV)
  • flu
  • fibrosis kistik

Kongesti hidung bayi

Bayi dengan kongesti hidung mungkin memiliki gejala berikut:

  • lendir hidung tebal
  • lendir hidung yang berwarna
  • mengorok atau bernapas dengan suara bising saat tidur
  • mengendus
  • batuk
  • kesulitan makan, karena kongesti hidung membuat sulit bernapas saat mereka mengisap
  • Penyebab potensial kongesti hidung bayi meliputi:
  • alergi
  • virus, termasuk pilek
  • udara kering
  • kualitas udara buruk
  • deviasi septum, pergeseran kartilago yang memisahkan dua lubang hidung

 

 

3 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi

Pengobatan kongesti pada bayi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang perlu diperhatikan dengan cermat oleh orangtua. Berikut panduannya:

1. Air Mata sebagai Pencair Lendir

Terkadang, solusi untuk masalah kesehatan bisa datang dari tempat yang tidak terduga. Hal ini terbukti dengan fakta bahwa air mata sebenarnya dapat menjadi agen pencair lendir yang efektif, bahkan pada saluran hidung bayi. Mungkin terdengar tidak biasa, namun air mata mengandung zat-zat penting yang dapat membantu melunakkan dan menghilangkan bekuan lendir yang menyumbat saluran napas bayi. Ini adalah salah satu contoh bagaimana alam seringkali menyediakan solusi alami yang menarik dan efektif untuk masalah kesehatan yang umum.

2. Mengatasi Kongesti dengan Bawang

Seringkali, jawaban atas masalah kesehatan sederhana dapat ditemukan dalam hal-hal sehari-hari di sekitar kita. Salah satu contohnya adalah penggunaan bawang mentah untuk mengatasi kongesti pada bayi yang mengalami hidung tersumbat akibat pilek. Meskipun aroma bawang bisa mengganggu, irisan bawang mentah telah terbukti efektif dalam membantu mengatasi masalah kongesti ini. Cukup dengan mengiris bawang dan meletakkannya di dekat tempat tidur bayi, Anda dapat memberikan bantuan yang alami dan efektif untuk mengatasi hidung tersumbatnya.

3. Membiarkan Bayi Menghirup Uap

Pernahkah Anda berpikir bahwa uap air dapat menjadi obat alami untuk masalah kesehatan? Randall Neustaedter, seorang ahli medis yang terkenal, merekomendasikan untuk "memanaskan kamar mandi, bukan kamar tidur, untuk mengatasi kongesti pada bayi." Ini adalah salah satu cara alami yang menarik untuk membantu bayi mengatasi hidung tersumbatnya. Dengan menghirup uap air yang lembut, bayi dapat merasakan kemudahan napas yang bermanfaat untuk mengatasi kongesti di saluran napasnya.

4. Pemberian ASI

ASI telah lama diakui sebagai obat terbaik untuk bayi dalam menjaga kesehatan mereka. Selain memberikan nutrisi yang penting, ASI juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, termasuk dalam mengatasi masalah hidung tersumbat. Dengan memberikan ASI secara alami, ibu dapat membantu bayinya tetap kuat dan menjaga saluran napasnya agar tetap sehat. Ini adalah contoh nyata bagaimana alam menyediakan solusi alami yang paling baik untuk kesehatan bayi.

5. Penggunaan Larutan Saline

Salah satu solusi yang sederhana namun efektif untuk membantu bayi mengatasi hidung tersumbat adalah dengan menggunakan larutan saline hidung. Larutan ini terdiri dari kombinasi garam dan air yang sederhana namun memiliki manfaat besar dalam meredakan kongesti pada saluran napas bayi. Dengan memberikan beberapa tetes larutan saline ke dalam hidung bayi, Anda dapat membantu melonggarkan lendir yang menyumbat, sehingga napas bayi menjadi lebih lega.

6. Pijat Bayi dan Akupresur

Selain pengobatan luar biasa dari alam, seperti air mata dan bawang, Anda juga dapat memberikan pijatan lembut pada bayi untuk membantu mengatasi hidung tersumbatnya. Pijatan ini dapat dilakukan setelah bayi mandi air hangat dan membantu meredakan tekanan kongesti pada saluran napasnya. Selain itu, teknik akupresur juga dapat diterapkan dengan lembut pada wajah bayi untuk mempromosikan aliran darah dan mendorong saluran napasnya agar lebih mudah mengatasi kongesti.

7. Penggunaan Cairan Alami

Jika anak Anda berusia di atas 6 bulan dan tidak memiliki alergi tertentu, Anda dapat mencoba memberikan mereka cairan alami seperti teh kamomil yang telah diencerkan. Cairan ini dapat memberikan bantuan tambahan dalam mengatasi kongesti pada bayi. Selain itu, memberikan probiotik kepada bayi juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuhnya serta membantu melawan hidung tersumbat.

8. Kebersihan Lingkungan

Selain pengobatan alami, menjaga kebersihan lingkungan bayi juga sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan, termasuk hidung tersumbat. Pastikan area tidur dan bermain bayi terbebas dari debu dan kotoran yang dapat memicu alergi dan kongesti pada saluran napasnya. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, Anda dapat membantu bayi bernapas dengan lebih lega dan nyaman.

 

 

4 dari 4 halaman

Penyebab dan Faktor Resiko 

Hidung tersumbat lebih mungkin terjadi pada bayi baru lahir yang tinggal di iklim kering atau berada di daerah dengan ketinggian yang tinggi, serta pada bayi yang:

  • Terpapar iritan, seperti asap rokok, debu, atau parfum
  • Dilahirkan prematur
  • Dilahirkan melalui operasi caesar
  • Dilahirkan oleh ibu dengan diabetes
  • Dilahirkan oleh ibu dengan infeksi menular seksual (IMS)
  • Diduga menderita sindrom Down

 

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Mudah-mudahan, hidung tersumbatyang dialami bayi Anda akan berlangsung singkat dan meninggalkan sistem kekebalan tubuhnya lebih kuat dari sebelumnya. Namun, segera konsultasikan dengan dokter jika kondisi tidak membaik setelah beberapa hari.

Jika Anda belum memiliki dokter anak, Anda dapat mencari dokter di daerah Anda melalui alat Healthline FindCare.

Dapatkan perawatan darurat jika bayi Anda tidak mengeluarkan cukup diaper basah (tanda dehidrasi dan kurang makan), atau jika mereka mulai muntah atau mengalami demam, terutama jika usia mereka di bawah 3 bulan.

Hubungi Rumah Sakit atau langsung ke unit gawat darurat terdekat jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas yang parah, seperti:

  • Ekspresi panik
  • Menggeram atau mendesah di akhir setiap napas
  • Penyempitan lubang hidung
  • Tulang rusuk masuk saat bernapas
  • Bernapas terlalu keras atau cepat sehingga tidak bisa makan
  • Tinting biru pada kulit terutama di sekitar bibir dan kuku.

 

Â