Liputan6.com, Jakarta Negara yang bukan pendiri ASEAN adalah negara-negara yang tidak mengikuti deklarasi Bangkok. Deklarasi Bangkok adalah dokumen pendek yang secara garis besar berisi maksud dan tujuan didirikannya ASEAN, yakni menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damain, aman , stabil, dan sejahtera.
Baca Juga
Advertisement
ASEAN sendiri menjadi salah satu organisasi yang memberikan wadah untuk negara-negara anggotanya melakukan kerja sama regional se Asia Tenggara. Sederhananya, gampangnya ASEAN diibaratkan sebagai PBB-nya Asia Tenggara.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai negara yang bukan pendiri ASEAN adalah yang tidak menandatangani Deklarasi Bangkok yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/5/2024).
Negara yang Bukan Pendiri ASEAN Adalah
ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations, didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967, oleh lima negara pendiri yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Di mana Deklarasi Bangkok sendiri ditandatangani oleh para menteri luar negeri dari kelima negara, yaitu Adam Malik dari Indonesia, Narciso Ramos dari Filipina, Thanat Khoman dari Thailand, Tun Abdul Razak dari Malaysia, dan S. Rajaratnam dari Singapura. Namun, terdapat beberapa negara di Asia Tenggara yang bukan merupakan pendiri ASEAN, di antaranya adalah:
- Brunei Darussalam: Negara ini bergabung dengan ASEAN pada tahun 1984 setelah merdeka dari protektorat Britania Raya pada tahun 1984.
- Vietnam: Bergabung dengan ASEAN pada tahun 1995. Sebelumnya, Vietnam terlibat dalam Perang Vietnam dan berada di bawah pengaruh blok komunis.
- Laos: Negara ini bergabung dengan ASEAN pada tahun 1997. Laos adalah negara yang terletak di bagian tengah Semenanjung Indochina.
- Myanmar: Awalnya bergabung dengan ASEAN pada tahun 1997. Myanmar sebelumnya dikenal sebagai Burma dan mengalami perubahan politik signifikan pada tahun-tahun sebelumnya.
- Kamboja: Bergabung dengan ASEAN pada tahun 1999. Kamboja mengalami berbagai tantangan politik dan konflik internal sebelum akhirnya bergabung dengan ASEAN.
Advertisement
Tujuan ASEAN
Pada umumnya, pembentukan ASEAN ditujukan untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. Selain itu, terdapat tujuan lain dari terbentuknya ASEAN adalah sebagai berikut ini:
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan negara-negara Asia Tenggara.
- Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara.
- Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi.
- Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.
- Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri, dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditas internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
- Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.
- Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka.
Prinsip-Prinsip ASEAN
Negara anggota ASEAN mengadopsi prinsip-prisip dasar yang tertuang dalam Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia atau TAC 1976, yakni:
- Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, keutuhan wilayah, dan identitas nasional semua bangsa.
- Hak setiap negara untuk memimpin eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, atau paksaan.
- Noninterferensi dalam urusan internal atau sama lain.
- Menyelesaikan perbedaan atau perselisihan dengan cara damai.
- Menolak ancaman atau penggunaan kekerasan.
- Kerja sama yang efektif di antara negara anggota ASEAN.
Advertisement
Sejarah Terbentuknya ASEAN
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967. Pembentukan organisasi ini didasari oleh keinginan untuk meningkatkan kerja sama dan solidaritas antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Pembentukan ASEAN dilatarbelakangi oleh kondisi politik, ekonomi, dan keamanan di Asia Tenggara pada tahun 1960-an. Negara-negara di kawasan ini menyadari pentingnya kerja sama regional dalam mengatasi tantangan bersama, seperti konflik regional, kemiskinan, dan ketidakstabilan politik.
Pada pertengahan 1960-an, terutama setelah konflik konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, muncul kesadaran akan pentingnya kerja sama di antara negara-negara Asia Tenggara. Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand memainkan peran penting dalam menginisiasi pembentukan ASEAN.
Kemudian pada tanggal 8 Agustus 1967, lima negara pendiri ASEAN menandatangani Deklarasi Bangkok, yang secara resmi mendirikan ASEAN. Deklarasi ini menegaskan komitmen negara-negara tersebut untuk mempromosikan kerja sama ekonomi, sosial, dan kebudayaan, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Menurut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), sejarah pembentukan ASEAN juga menyoroti peran Indonesia sebagai salah satu negara pendiri dan pendorong utama kerja sama regional di Asia Tenggara. Indonesia memiliki visi untuk menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera melalui kerja sama regional yang erat.
Sejak pembentukannya, ASEAN telah berkembang menjadi sebuah organisasi regional yang berperan penting dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemajuan ekonomi di Asia Tenggara. Melalui berbagai mekanisme kerja sama, termasuk dialog politik, kerja sama ekonomi, dan integrasi regional, ASEAN terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi penduduk kawasan.
Perkembangan signifikan ASEAN tercermin dalam deklarasi-deklarasi penting, seperti Bali Concord I pada 1976, yang menetapkan program aksi di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, keamanan, dan peningkatan mekanisme ASEAN. Melalui Bali Concord II pada 2003, terwujudlah Masyarakat ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yakni Masyarakat Politik-Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Masyarakat Sosial-Budaya ASEAN.