Liputan6.com, Jakarta Kesalahan administrasi seringkali dianggap sepele, tetapi kisah Susan Johnson yang dinyatakan telah meninggal namun masih hidup menunjukkan bahwa kesalahan semacam itu bisa memiliki dampak yang sangat signifikan. Kesalahan administrasi menyebabkan Susan terdaftar sebagai 'orang mati' dalam sistem rumah sakit.Â
Masalah ini membuat Susan frustasi dan kebingungan atas kejadian yang tidak masuk akal ini. Kisah Susan bukanlah kasus tunggal. Kesalahan administrasi serupa sering terjadi di berbagai sektor, termasuk di layanan kesehatan dan administrasi publik.Â
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sistem administrasi yang tepat dan akurat untuk mencegah kesalahan yang dapat merugikan individu. Berikut kisah Susan Johnson yang Lioutan6.com lansir dari laman dailymail.co.uk, Sabtu (4/5/2024).
Advertisement
Dinyatakan Telah Meninggal 4 Bulan Lalu
Seorang wanita asal Inggris, Susan Johnson (62), mengalami kejadian yang menggemparkan saat ia datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Pasalnya, yang ia dapatkan bukanlah pemeriksaan kesehatan yang diharapkan, melainkan pernyataan bahwa dirinya sudah meninggal dunia.
Kejadian tak terduga ini terjadi ketika Susan pergi ke Rumah Sakit Bridlington di Yorkshire, Inggris untuk menjalani pemeriksaan. Begitu tiba di sana, dia dikejutkan dengan kabar bahwa menurut catatan rumah sakit, dia sudah meninggal empat bulan yang lalu. Tentu saja, hal ini membuat Susan terkejut dan tidak percaya.
Dalam wawancara dengan BBC News, Susan mengungkapkan bahwa ia memberikan surat rujukan kepada petugas rumah sakit, namun reaksi pertama dari mereka adalah, "Oh, kamu sudah mati." Susan pun membalas dengan takjub, "Maaf?". Dia merasa sangat terkejut dan tidak mengerti apa yang terjadi.
Setelah beberapa perdebatan dengan pihak rumah sakit, Susan akhirnya bisa menjalani pemeriksaan yang seharusnya dilakukan. Namun, kejadian tersebut meninggalkan dampak psikologis yang cukup besar baginya. Bahkan, suaminya, Bob, harus membawakan kopi yang kuat untuk menenangkannya yang terguncang.
Advertisement
Tunjangan Sempat Terhenti
Kesalahan yang terjadi ini juga berdampak pada tunjangan Susan sebagai penjaga suaminya yang berkebutuhan khusus. Tunjangan tersebut sempat terhenti sementara karena ia dianggap sudah meninggal dalam sistem.
Ketika Susan menghubungi dokter keluarganya, mereka mengatakan bahwa kesalahan tersebut sudah diperbaiki. Namun, ketika dia menghubungi Departemen Tenaga Kerja dan Pensiun (DWP), petugas di sana mengatakan bahwa dirinya masih tercatat sebagai 'orang mati' dalam sistem mereka.
Susan merasa sangat frustrasi dan bingung dengan kejadian ini. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kesalahan semacam ini bisa terjadi, terlebih lagi sampai ke sistem yang mengatur tunjangan dan layanan kesehatannya. Meskipun demikian, dia bertekad untuk mencari tahu akar permasalahannya.
Pihak rumah sakit, Scarborough Medical Group, mengungkapkan bahwa mereka menerima instruksi elektronik terkait 'kematian' Susan dari Primary Care Support England (PCSE). Namun, PCSE menyatakan bahwa mencatat pasien sebagai 'orang mati' adalah tanggung jawab dari dokter keluarga, sedangkan NHS England juga mengatakan bahwa mereka tidak memberitahukan DWP mengenai kematian pasien.
Hingga saat ini, masih belum jelas bagaimana Susan dihapus dari catatan dokter keluarganya dan siapa yang memberitahukan DWP. Susan kini fokus pada hobi-hobinya seperti berkebun dan merajut untuk mengatasi rasa syok akibat kejadian tersebut.
Pernyataan dari juru bicara NHS menyebutkan bahwa mereka menyadari adanya masalah terkait catatan kematian yang salah pada rekam medis pasien. Hal tersebut sudah dihapus dalam waktu 24 jam setelah dilaporkan kepada mereka pada Maret 2023, dan pasien tersebut sudah diregistrasi ulang oleh dokter keluarganya. Meskipun demikian, Susan masih merasa perlu untuk berkomunikasi langsung dengan pihak rumah sakit untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.