Liputan6.com, Jakarta Officer Development Program adalah program yang banyak dicari dan diidamkan oleh banyak pencari kerja, terutama yang berminat untuk bekerja di bank atau perusahaan keuangan besar. Program ini seringkali menjadi rahasia umum di kalangan mereka yang ingin memperoleh karir yang gemilang di dunia perbankan. Namun, apa sebenarnya yang membuat ODP begitu menarik? Apakah hanya karena kesempatan untuk bekerja di BUMN atau ada hal-hal lain yang membuatnya istimewa?
Baca Juga
Advertisement
Officer Development Program adalah pintu gerbang menuju peluang karir yang tak terhingga. Dalam program ini, para peserta tidak hanya belajar tentang dunia perbankan secara teori, tetapi juga diajarkan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan dalam mengelola keuangan secara efektif. Namun, apa sebenarnya yang membuat Officer Development Program adalah sistem yang begitu diincar dan menjadi impian banyak orang? Adakah sesuatu yang membuatnya begitu istimewa?
Jika kamu masih bingung mengenai apa itu Officer Development Program dan ingin mengetahui lebih lanjut, jangan khawatir. Berikut ini telah Liputan6.com rangkum secara mendalam tentang apa itu Officer Development Program dan mengungkapkan segala hal yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk mengikuti program ini, pada Selasa (7/5).
Jadi Apa Itu Officer Development Program?
Officer Development Program adalah salah satu program pelatihan karyawan perbankan yang masih baru atau fresh graduates. Tujuannya adalah untuk mendidik dan menyiapkan mereka menjadi manajer atau pimpinan di berbagai bidang perbankan. Konsep ODP mirip dengan Management Training (MT) dalam hal regenerasi pimpinan, di mana program ini dirancang untuk menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang kompeten dan berkualitas.
Dalam ODP, peserta akan menjalani masa pelatihan yang cukup panjang, biasanya antara 1 hingga 2 tahun. Selama periode ini, tugas utama peserta ODP adalah belajar dan mengasah kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif di dunia perbankan. Contohnya, peserta ODP akan mempelajari keterampilan manajemen, analisis keuangan, strategi bisnis, komunikasi efektif, serta pemahaman mendalam tentang regulasi dan kebijakan perbankan.
Program ODP biasanya dirancang dengan sistem terpadu yang meliputi beberapa tahapan. Pertama, ada tahap sistem classical yang melibatkan pembelajaran teori dan konsep-konsep dasar dalam manajemen perbankan. Selanjutnya, ada tahap on the job training di mana peserta akan langsung terlibat dalam pekerjaan di berbagai bagian perbankan untuk mendapatkan pengalaman praktis. Terakhir, ada proses mentoring yang merupakan tahap penting di mana peserta akan ditempatkan di bawah bimbingan langsung dari pemimpin senior atau mentor yang telah berpengalaman dalam industri perbankan.
Dengan mengikuti setiap tahapan ini, peserta ODP akan dibekali dengan berbagai macam keahlian dan pengetahuan yang relevan dengan dunia kerja yang akan dihadapi. Misalnya, mereka akan belajar bagaimana melakukan analisis risiko dalam pemberian kredit, strategi pemasaran produk perbankan, manajemen tim, serta pengelolaan keuangan yang efisien dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan generasi baru pemimpin yang mampu menghadapi tantangan-tantangan kompleks dalam dunia perbankan dengan kompetensi yang tinggi dan integritas yang kuat.
Advertisement
Jenis Officer Development Program
Jenis Officer Development Program (ODP) dalam dunia perbankan dapat dibagi menjadi dua, yaitu classical dan on the job training. Kedua jenis program ini dilaksanakan secara berurutan sebagai bagian integral dari rangkaian program ODP yang bertujuan untuk melatih dan menyiapkan karyawan baru menjadi pemimpin yang berkualitas.
1. Classical (Pelatihan In Class)
Jenis pertama dari ODP adalah classical, yang juga dikenal sebagai pelatihan in class. Seperti namanya, peserta ODP akan menjalani pelatihan secara teoretis di dalam ruangan atau kelas. Mereka akan mendapatkan berbagai modul pelatihan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari profil perusahaan, pelatihan soft skill seperti komunikasi efektif dan kepemimpinan, hingga pemahaman mendalam tentang tugas dan tanggung jawab di setiap posisi dalam perusahaan.
Contoh dari pelatihan classical adalah saat peserta diberikan modul tentang analisis risiko dalam pemberian kredit di bank. Mereka akan mempelajari konsep-konsep dasar tentang penilaian risiko kredit, strategi pengelolaan risiko, dan peraturan-peraturan terkait dalam dunia perbankan. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pelatihan tentang bagaimana berinteraksi dengan nasabah secara profesional dan memberikan solusi yang tepat terhadap kebutuhan keuangan mereka.
2. On the Job Training (Pelatihan di Tempat Kerja)
Setelah selesai dengan tahap classical, peserta ODP akan melanjutkan ke tahap on the job training. Dalam tahap ini, mereka akan mulai menempati posisi sesuai dengan bidang atau divisi yang dilamar di perusahaan. Mereka akan aktif terlibat dalam pekerjaan sehari-hari dan mengerjakan tugas-tugas yang sesuai dengan job deskripsi mereka.
Namun, yang membedakan on the job training dari tahap sebelumnya adalah adanya pengawasan dan pendampingan langsung oleh trainer atau atasan di divisi bersangkutan. Contohnya, seorang peserta ODP yang masuk ke divisi pemasaran akan bekerja langsung dengan tim pemasaran untuk mengembangkan strategi pemasaran produk perbankan. Mereka akan belajar bagaimana melakukan analisis pasar, merencanakan kampanye promosi, dan mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran yang mereka terapkan.
Hal yang Perlu Dipersiapkan Untuk Officer Development Program
Mengikuti Officer Development Program (ODP) dalam dunia perbankan membutuhkan persiapan yang matang dan teliti. Proses seleksinya sangat ketat dan pelaksanaannya juga tidak sederhana, sehingga sebelum memutuskan melamar program ini, calon peserta perlu memperhatikan beberapa hal yang perlu disiapkan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti ODP:
1. Telah Lulus Pendidikan
Syarat pertama yang harus dipenuhi untuk mengikuti ODP adalah telah lulus dari pendidikan formal. Ini bisa berupa gelar D3, D4, S1, atau bahkan S2, tergantung dari persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Namun, umumnya ODP dibuka untuk fresh graduate dengan minimal pendidikan D-3.
2. Memiliki Kemampuan yang Dibutuhkan
Selain pendidikan, calon peserta juga perlu memperhatikan kemampuan yang dimiliki. Apakah skill yang dimiliki sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh perusahaan? Skill ini juga harus sesuai dengan posisi yang dilamar, sehingga calon peserta perlu menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan yang akan dijalani.
3. Memenuhi Syarat-syarat Lainnya
Selain pendidikan dan skill, calon peserta juga harus memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini bisa meliputi pengalaman kerja, tinggi badan, berat badan, dan syarat-syarat lainnya yang dianggap penting oleh perusahaan. Semakin calon peserta memenuhi semua poin ini, maka kesempatan untuk lolos seleksi juga akan semakin tinggi.
4. Memiliki Komitmen yang Kuat
ODP adalah proses yang panjang dan berat, tidak sekadar pelatihan singkat dan menyenangkan. Calon peserta harus memiliki komitmen yang kuat untuk mengikuti seluruh proses dan mempelajari materi-materi yang diajarkan dengan sungguh-sungguh. Seluruh materi harus dikuasai dengan baik, termasuk dalam sesi praktik yang juga menjadi bagian dari penilaian.
5. Melengkapi Berkas dengan Baik
Calon peserta harus memperhatikan kelengkapan berkas-berkas yang diminta oleh perusahaan, seperti ijazah, transkrip nilai, foto formal, hingga surat bebas narkoba. Kelengkapan berkas ini akan menjadi penilaian penting pada seleksi administrasi.
6. Mencari Tahu tentang Proses Seleksi
Sebelum mengikuti ODP, calon peserta perlu mencari informasi tentang proses seleksi yang akan dilalui. Apa saja tahapannya, bagaimana suasana di setiap tahapan, dan seperti apa prosesnya secara keseluruhan. Dengan mengetahui proses seleksi dengan jelas, calon peserta akan lebih siap secara mental dan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk setiap tahap seleksi.
7. Menjalani Proses Seleksi dengan Runtut
Hal terakhir yang perlu dipersiapkan adalah menjalani setiap proses seleksi dengan runtut dan tepat waktu. Misalnya, jika lolos seleksi berkas dan harus mengikuti wawancara HR, calon peserta harus datang sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk melaksanakan wawancara tersebut. Menjalani setiap proses seleksi dengan runtut dan tidak melewatkan satu pun tahapan adalah kunci untuk memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berhasil mengikuti ODP.
Dengan mempersiapkan diri secara matang sesuai dengan hal-hal di atas, calon peserta akan memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil mengikuti dan menyelesaikan Officer Development Program dengan sukses.
Advertisement