Liputan6.com, Jakarta Dalam gemuruh sejarah yang melingkupi tanah Palestina, gemerlapnya sejarah Islam terpancar melalui kisah-kisah yang tertulis di dalamnya. Dari masa ke masa, masjid-masjid di Palestina menjadi saksi bisu akan keagungan peradaban yang tumbuh subur di bawah naungan Allah SWT. Seiring dengan berjalannya waktu, jejak-jejak masa lalu terpahat dalam tiap dinding masjid, mengingatkan kita akan perjalanan panjang umat Islam di tanah suci ini.
Baca Juga
Advertisement
Bukti nyata kebesaran Islam di Palestina tercermin melalui keberagaman arsitektur masjid-masjid yang berdiri teguh di sana. Dari yang megah hingga yang sederhana, setiap masjid memiliki cerita uniknya sendiri dalam pembangunan dan perjuangannya. Melalui langkah hati yang tenang, kita dapat merasakan kehangatan spiritual yang mengalir dari masjid-masjid di Palestina, mengajak kita untuk mengenang masa lalu dengan penuh rasa syukur dan haru.
Namun, di balik keindahan dan keberkahan yang disuguhkan, terdapat juga cerita pilu dari masa lalu yang harus diingat. Sejumlah masjid bersejarah di Palestina telah mengalami kepahitan serangan dan kehancuran, menyisakan luka yang mendalam di hati umat Islam. Dalam penantian damai yang abadi, masjid-masjid di Palestina terus menjadi mercusuar cinta dan harapan bagi seluruh umat manusia.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum daftar masjid di Palestina yang menyimpan cerita sejarah penting, pada Rabu (8/5).
1. Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa di Palestina memegang posisi istimewa sebagai salah satu masjid bersejarah yang paling penting dan dihormati dalam agama Islam. Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai sejarah pendiriannya. Sebagian ulama mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh Malaikat atas perintah langsung dari Allah SWT. Pandangan lain menyebutkan bahwa Nabi Adam AS adalah tokoh pertama yang membangun Masjid Al-Aqsa, dengan pembangunan tersebut kemudian dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS.
Sebagai salah satu situs suci bagi tiga umat agama Ibrahim, yaitu Islam, Yahudi, dan Nasrani, Masjid Al-Aqsa menjadi pusat spiritual dan budaya yang penting bagi masyarakat Palestina. Bagi umat Islam, Masjid ini adalah situs suci ketiga setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Dipercaya bahwa dari Masjid Al-Aqsa, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan spiritual menuju surga, menjadikannya tempat yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh umat Islam di seluruh dunia.
Â
2. Masjid Agung Nablus
Masjid Agung Nablus adalah salah satu masjid bersejarah lainnya di Palestina yang memiliki warisan keagamaan yang kaya. Masjid ini juga dikenal sebagai masjid tertua dan terbesar di Kota Nablus, Palestina. Awalnya, bangunan ini merupakan gereja Bizantium yang dibangun pada 244-249 M. Namun, pada masa awal Islam, bangunan tersebut diubah menjadi sebuah masjid.
Legenda Islam yang terkait dengan Masjid Agung Nablus mengisahkan bahwa masjid ini menjadi tempat di mana putra-putra Nabi Yakub AS menyerahkan bukti kematian Yusuf AS kepada Nabi Yakub. Cerita ini menambah nilai spiritual dan sejarah masjid ini bagi umat Islam di wilayah tersebut.
Pada abad ke-12, Masjid Agung Nablus diresmikan oleh Dinasti Ayyubiyah dan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang penting. Kubah peraknya yang megah menjadi ciri khas yang membedakan masjid ini. Meskipun mengalami kerusakan akibat gempa pada 1927, masjid ini kemudian direnovasi pada tahun 1935, tetap mempertahankan keindahannya sebagai salah satu situs bersejarah yang penting di Palestina.
Â
3. Masjid Agung Gaza (Masjid Omari)
Masjid Agung Gaza, yang juga dikenal dengan nama Masjid Omari, adalah salah satu masjid tertua dan terbesar di Gaza. Bangunan ini memiliki sejarah yang kaya, dimulai dari abad ke-5 saat awalnya berdiri sebagai gereja yang digunakan oleh Bizantium. Namun, peruntukannya berubah pada abad ke-7 setelah umat Muslim berhasil menaklukan Bizantium dan mengubah bangunan tersebut menjadi masjid.
Lokasi Masjid Agung Gaza terletak di kota tua Gaza, menjadi salah satu simbol keagamaan yang penting bagi umat Islam di wilayah tersebut. Sebelum menjadi masjid, bangunan ini memiliki sejarah yang panjang sebagai tempat ibadah Kristen. Namun, dengan perubahan kekuasaan pada masa tersebut, masjid ini menjadi bagian integral dari kehidupan keagamaan dan budaya Islam di Gaza.
Pada abad ke-10, tepatnya pada tahun 1033, menara Masjid Agung Gaza mengalami keruntuhan akibat gempa bumi. Bangunan ini juga pernah kembali beroperasi sebagai gereja sebelum direbut oleh Dinasti Mamluk pada awal abad ke-13. Namun, kejadian tragis lainnya menimpa masjid ini pada 7 Desember 2023, ketika menara masjid dibom oleh Israel. Saat ini, hanya bagian menara yang tersisa, yang juga tidak utuh, sementara bangunan inti masjid telah runtuh menjadi puing, meninggalkan jejak sejarah yang menyedihkan namun mengesankan.
Advertisement
4. Masjid Al Qibli
Masjid Al Qibli adalah salah satu masjid yang berada di kompleks Al-Aqsa, Palestina. Bangunan ini memiliki sejarah yang terkait erat dengan khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Bani Umayyah, yang membangunnya sekitar tahun 86-96 Hijriah. Salah satu daya tarik utama masjid ini adalah kubah besar yang dilapisi timah dengan tinggi mencapai 17 meter, serta memiliki 11 gerbang masuk dengan kapasitas mencapai 5.500 jamaah.
Masjid Al Qibli menjadi salah satu tempat ibadah yang penting di kompleks Al-Aqsa, yang secara keseluruhan memiliki makna dan keberkahan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan arsitektur yang megah dan sejarah yang kaya, masjid ini menjadi titik fokus spiritual bagi banyak orang yang datang untuk beribadah dan mengagumi keindahan dan ketenangan di dalamnya.
Â
5. Masjid Abdeen
Masjid Abdeen adalah salah satu masjid terkenal di Palestina yang juga berfungsi sebagai pusat segala kegiatan keagamaan. Bangunan ini didirikan pada tahun 1939 dan menampilkan perpaduan desain arsitektur gaya lama dan modern yang memukau. Sebagai salah satu masjid yang cukup baru dalam sejarah Palestina, Masjid Abdeen memiliki daya tarik tersendiri dengan kemegahannya yang menggabungkan nilai tradisional dan kekinian.
Dalam komunitas keagamaan, Masjid Abdeen menjadi tempat yang penting untuk berbagai kegiatan seperti ibadah, pendidikan agama, dan kegiatan sosial lainnya. Keberadaannya memberikan kontribusi signifikan dalam memelihara tradisi dan spiritualitas di tengah-tengah masyarakat Palestina yang kaya akan warisan keagamaan dan budaya.
Â
6. Masjid Al-Khadra
Masjid Al-Khadra, yang juga dikenal sebagai Masjid Hijau atau Masjid Hizn Sidna Yaq'ub, merupakan salah satu masjid bersejarah yang terletak di tempat yang sama dengan Masjid Agung Nablus di Tepi Barat, Palestina. Bangunan masjid ini memiliki keunikan tersendiri dengan kaitannya pada cerita bersejarah tentang Nabi Yakub AS memperlihatkan jubah Yusuf AS yang berlumuran darah kepada keluarganya. Bukti bersejarah ini terbukti dengan keberadaan sebuah ruangan kecil di masjid ini yang konon digunakan oleh Nabi Yakub untuk menangis setelah mengetahui Yusuf telah meninggal dunia.
Masjid Al-Khadra memiliki arsitektur yang menarik, dengan bentuk persegi panjang dan dilengkapi dengan menara setinggi 30 meter. Sejarahnya mencatat bahwa masjid ini dibangun pada tahun 362 M oleh arkeolog Michael Avi-Yonah. Sebagai tempat yang terkait erat dengan peristiwa penting dalam sejarah Nabi Yakub dan Nabi Yusuf, masjid ini juga dikenal dengan sebutan "Masjid Kesedihan Yaqub." Keberadaan Masjid Al-Khadra tidak hanya menjadi warisan bersejarah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Islam di wilayah tersebut.
7. Masjid Omar
Masjid Omar, yang terletak di dalam Kota Tua Yerusalem, menjadi salah satu tempat ibadah yang penting bagi umat Islam di kawasan tersebut. Meskipun tidak terbuka untuk wisatawan, masjid ini tetap menjadi tujuan penting bagi pengunjung yang ingin salat atau beribadah di dalamnya. Bangunan masjid yang kuno ini tidak hanya memiliki keindahan arsitektur yang menarik, tetapi juga menjadi simbol perdamaian antara umat Nasrani dan Muslim.
Keunikan lain dari Masjid Omar adalah lokasinya yang berada di seberang halaman selatan Gereja Makam Suci, di kawasan Muristan di Christian Quarter. Menurut cerita sejarah setempat, masjid ini memiliki kisah yang terkait erat dengan Pengepungan Yerusalem pada tahun 637, di mana Khalifah Omar melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk menerima penyerahan diri dari Patriark Sophronius. Meskipun Khalifah Omar menolak undangan untuk berdoa di dalam gereja, hal ini menandakan sikap hormat terhadap tempat ibadah lainnya dalam konteks kerukunan antaragama.
Masjid Omar juga memiliki keunikan sebagai satu-satunya masjid tua yang berlokasi di Kota Betlehem, Palestina. Nama masjid ini diambil dari nama sahabat Rasulullah SAW, Umar bin Khattab, yang melakukan perjalanan ke Betlehem pada tahun 637 M dan mendirikan shalat di masjid ini setelah menaklukkan Yerusalem. Hal ini menjadikan Masjid Omar sebagai bagian integral dari sejarah dan budaya Islam di wilayah tersebut.
Â
8. Masjid Al-Hanbali
Masjid Al-Hanbali, yang pertama kali didirikan oleh keluarga al-Hanbali dari Nablus pada awal abad ke-16, merupakan salah satu masjid bersejarah yang memiliki daya tarik unik. Salah satu ciri utama dari masjid ini adalah pilar batu kuno dengan ukiran ibu kota yang diyakini berasal dari era Bizantium atau Romawi. Arsitektur ini menambah nilai historis dan keindahan masjid Al-Hanbali.
Menurut tradisi Muslim setempat, terdapat sebuah kotak kayu di dalam masjid yang diyakini menyimpan tiga helai rambut Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun pada hari ke-27 Ramadan, masyarakat setempat mengeluarkan isi kotak tersebut agar jamaah dapat melihat dan berdoa untuk mencari berkah. Hal ini menambah makna spiritual bagi masjid Al-Hanbali sebagai tempat ibadah yang penuh keberkahan dan kehormatan.
Â
9. Masjid Al-Aybaki
Masjid Al-Aybaki adalah salah satu masjid bersejarah yang terletak di lingkungan al-Tuffah di Kota Gaza, Palestina. Situs ini dibangun oleh kaum Mamluk pada akhir abad ke-13, dengan nama masjid diambil dari nama Syekh Abdullah al-Aybaki, seorang pemimpin agama Muslim pada masa itu.
Nisba "Aybaki" mengaitkan masjid ini dengan Syekh Abdullah, yang merupakan seorang Mamluk dan kerabat dari Izz al-Din Aybak, sultan Mamluk pertama Mesir. Masjid Al-Aybaki menjadi titik fokus kegiatan keagamaan dan budaya di lingkungan al-Tuffah, menyimpan sejarah yang kaya akan tradisi dan kepercayaan lokal.
Dalam sejarahnya, putra Syekh Abdullah, yaitu Syekh Iyad, dimakamkan di dekat masjid ini di Masjid Sayed al-Hashim di al-Daraj, sementara putranya yang lain, Ahmad al-Aybaki, seorang suci setempat, dimakamkan di tempat suci yang disebut al-Mazar ash-Sheikh Aybak. Kedua makam ini menambah nilai keagamaan dan historis bagi masjid Al-Aybaki, menjadikannya sebagai bagian penting dari warisan budaya dan spiritual di Gaza, Palestina.
Advertisement