Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan 3 digit berapa Rupiah sering kali dipertanyakan oleh kebanyakan orang. Untuk menjawab 3 digit berapa Rupiah, anda perlu mengetahui makna dan contoh penggunaan istilah tersebut terlebih dahulu.
Baca Juga
Advertisement
3 digit berapa Rupiah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Istilah 3 digit berapa Rupiah sering kali disebut dalam platform media sosial. Istilah ini sering disebut-sebut ketika membahas tentang pendapatan seseorang.
Lantas, apa makna dari 3 digit berapa Rupiah? Berikut Liputan6.com ulas mengenai makna dari 3 digit berapa Rupiah dan contoh penggunaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2024).
Pengertian Gaji
Gaji adalah imbalan finansial yang diberikan kepada seseorang sebagai kompensasi atas pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan. Pengertian ini mencakup pendapatan yang diterima oleh individu sebagai hasil dari bekerja untuk suatu perusahaan, organisasi, atau instansi, baik itu dalam bentuk gaji pokok, tunjangan, bonus, atau insentif lainnya.
Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaji diartikan sebagai upah kerja yang dibayar dalam jangka waktu yang tetap atau balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.
Sederhananya, gaji adalah bentuk kompensasi yang diberikan perusahaan atau organisasi. Imbalan jasa ini diberikan secara teratur atas kinerja seorang pegawai. Biasanya, gaji dibayarkan oleh perusahaan dalam periode per bulan.
Advertisement
Mengenal Digit dan Sejarahnya
Digit merujuk pada simbol atau karakter numerik dalam sistem angka, yang digunakan untuk mengekspresikan jumlah atau nilai tertentu. Setiap digit memiliki nilai yang mewakili jumlah tertentu, dan kombinasi digit tersebut digunakan untuk membentuk angka yang lebih besar. Sejarah digit dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, di mana berbagai sistem angka dikembangkan oleh peradaban kuno untuk keperluan perhitungan, perdagangan, dan rekam jejak sejarah.
Penggunaan digit dalam sistem angka dimulai sejak zaman kuno, di mana peradaban seperti Mesir Kuno, Sumeria, dan Babilonia menggunakan sistem angka sederhana berdasarkan tanda-tanda dan simbol-simbol yang mewakili jumlah tertentu. Seiring waktu, sistem angka ini berkembang menjadi sistem angka yang lebih kompleks, seperti angka Romawi dan angka Hindu-Arab, yang digunakan secara luas di seluruh dunia saat ini.
Perkembangan sistem angka Hindu-Arab, yang diperkenalkan ke Eropa pada Abad Pertengahan melalui perdagangan dengan dunia Arab, menjadi landasan bagi penggunaan digit modern di banyak negara. Sistem angka Hindu-Arab menggunakan sepuluh digit dasar, mulai dari 0 hingga 9, dan sistem posisi tempat, di mana nilai digit berubah berdasarkan posisinya dalam angka. Inovasi ini memungkinkan penciptaan angka yang lebih besar dan kompleks dengan menggunakan kombinasi digit yang relatif sederhana.
Dalam konteks modern, digit telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, digunakan dalam berbagai bidang seperti matematika, ilmu komputer, teknologi, keuangan, dan banyak lagi. Teknologi digital modern juga sangat bergantung pada konsep digit, di mana data dan informasi disimpan, diproses, dan ditransmisikan dalam bentuk biner, yang mendasarkan pada sistem angka digital menggunakan digit 0 dan 1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), digit adalah letak angka pada bilangan atau setiap angka yang terdapat dalam deret angka dan tidak merujuk kepada sistem desimal, misalnya nomor telepon. Sedangkan, fungsi digit adalah untuk menunjukkan jumlah angka dalam sistem bilangan, misalnya sistem bilangan desimal menggunakan 10 digit, yaitu angka 1 hingga 9.
Contoh Penggunaan Digit
Contoh penggunaan istilah digit bermacam-macam, bisa 1 digit, 2 digit, 3 digit, dan seterusnya. Setiap angka tersebut berarti mewakili satu digit. Misalnya, angka 9 merupakan 1 digit karena angka tersebut hanya terdiri dari satu angka saja, yaitu 9. Sementara, angka 92 adalah 2 digit karena tersusun dari dua angka, yakni 9 dan 2. Begitu juga dengan bilang 349, yang berarti 3 digit karena terdiri dari tiga angka, yakni 3 (ratusan), 4 (puluhan), dan 9 (satuan).
Berbeda halnya jika angka 0 yang berada di paling depan, maka angka 0 tersebut tidak bisa disebut sebagai satu digit. Misalnya, angka 025 atau dua puluh lima. Angka ini terdiri dari dua digit, yaitu angka 2 dan 5.
Dengan demikian, angka 0 di bagian paling depan tidak diikutsertakan dalam penyebutan suatu bilangan. Ini juga berlaku bila angka 0 yang berada di depan lebih dari satu. Dari sini dapat ditarik kesmpulan bahwa:
- Satuan: 1 digit angka, 1
- Puluhan: 2 digit angka, 10
- Ratusan: 3 digit angka, 100
- Ribuan: 4 digit angka, 1.000
- Puluh ribuan: 5 digit angka, 10.000
- Ratus ribuan: 6 digit angka, 100.000
- Jutaan: 7 digit angka, 1.000.000
- Puluh jutaan: 8 digit angka, 10.000.000
- Ratus jutaan: 9 digit angka, 100.000.000
- Miliaran: 10 digit angka, 1.000.000.000
- Puluh miliaran: 11 digit angka, 10.000.000.000
- Dan seterusnya
Â
Advertisement
Makna 3 Digit Berapa Rupiah
Seperti yang telah dijelaskan di atas, jadi makna 3 digit berapa rupiah yang bisa disebutkan dalam media sosial adalah bilangan yang tersusun dari 3 angka saja alias ratusan. Namun, beda halnya makna 3 digit dalam nominal gaji. Jadi, 3 digit berapa rupiah jika merujuka pada gaji adalah ratusan juta rupiah.
Contoh saja, si A memiliki gaji bulanan sebesar 3 digit, berarti dirinya mendapatkan penghasilan per bulan di angka sekitar Rp 100.000.000 sampai Rp. 999.000.000 atau Rp100 juta hingga Rp 999 juta.
Jika 3 digit sama dengan ratusan juta rupiah, maka 2 digit lebih rendah sedikit yang berarti setara puluhan juta rupiah. Misalnya, si B mendapatkan gaji setiap bulannya 2 digit saja, lantas berapa 2 digit jika disetarakan dengan rupiah? Gaji per bulan di perusahaan tersebut berada di kisaran Rp 10.000.000 sampai Rp. 99.000.000 atau Rp. 10 juta hingga Rp. 99 juta.