Liputan6.com, Jakarta Smart card haji, juga dikenal sebagai kartu pintar haji, adalah teknologi yang mengintegrasikan data jamaah haji ke dalam suatu kartu yang dapat dibaca secara elektronik. Dengan memuat informasi pribadi, jadwal ibadah, dan informasi penting lainnya, kartu ini membantu dalam pengelolaan logistik dan keamanan selama perjalanan haji. Dengan menggunakan smart card haji, jamaah dapat dengan mudah mengakses layanan dan fasilitas yang disediakan oleh pihak berwenang, seperti transportasi dan akomodasi.
Baca Juga
Advertisement
Fungsi utama smart card haji adalah untuk memudahkan proses identifikasi dan manajemen data jamaah haji. Kartu ini memungkinkan otoritas terkait untuk melacak keberadaan jamaah, memastikan keamanan mereka, dan menyediakan bantuan jika diperlukan.
Selain efisiensi administrasi, smart card haji juga membantu meningkatkan pengalaman ibadah jamaah haji. Dengan menyediakan akses yang mudah dan cepat ke layanan dan fasilitas, kartu ini memungkinkan jamaah untuk fokus sepenuhnya pada ibadah mereka tanpa harus khawatir tentang masalah logistik atau administrasi.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai fungsi smart card haji beserta penggunaan dan solusi jika hilang yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2024).
Apa Itu Smart Card Haji
Dikutip dari laman Kementerian Agama RI, smart card haji merupakan salah satu alat yang dikeluarkan pemerintah Saudi untuk digunakan seluruh jemaah haji sebagai akses saat pelaksanaan puncak haji di Armuzna. Ini juga digunakan untuk menjaga validitas data jamaah haji yang akan melaksanakan haji tahun 2024.
Smart card haji ini seperti ID card dan sudah dilengkapi dengan QR code, sehingga bisa digunakan saat jemaah haji memasuki tempat-tempat penting seperti Masyair, Arofah, Muzdalifah, dan Mina. Pembagian smart cad ini merupakan inovasi yang dikeluarkan oleh Kerajaan Saudi dan akan berlangsung pada tahun 2024.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua jemaah haji mendapatkan keistimewaan menggunakan kartu elektronik ini. Pada musim haji tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapatkan layanan kartu tersebut dari seluruh jemaah haji di berbagai penjuru dunia.
Advertisement
Fungsi Smart Card Haji
Masih dari sumber yang sama, smart card berfungsi mencegah siapa pun yang nekat berhaji tanpa prosedur atau jalur resmi. Smart card juga menjadi inovasi terbaru yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Smart card berbentuk seperti Id Card dan berisi QR Code. Sehingga, ketika ada pemeriksaan dari otoritas terkait di Arab Saudi, smart card akan menampilkan data resmi jemaah.
Secara umum, fungsi utama smart card haji adalah untuk memudahkan proses identifikasi dan manajemen data jamaah haji. Kartu ini memungkinkan otoritas terkait untuk melacak keberadaan jamaah, memastikan keamanan mereka, dan menyediakan bantuan jika diperlukan. Selain itu, smart card haji juga memungkinkan jamaah untuk mengakses informasi penting seputar jadwal ibadah, lokasi penting, dan instruksi keamanan selama perjalanan. Tak hanya itu, smart card juga dapat digunakan saat jemaah haji memasuki tempat-tempat penting seperti Masyair, Arofah, Muzdalifah, dan Mina.
Selain efisiensi administrasi, smart card haji juga membantu meningkatkan pengalaman ibadah jamaah haji. Dengan menyediakan akses yang mudah dan cepat ke layanan dan fasilitas, kartu ini memungkinkan jamaah untuk fokus sepenuhnya pada ibadah mereka tanpa harus khawatir tentang masalah logistik atau administrasi.
Hal inilah yang menjadi alasan bahwa smart card haji sangat penting, karena dapat memfasilitasi pengelolaan dan pengawasan jamaah haji secara efisien. Dengan menyimpan informasi pribadi dan logistik dalam satu kartu, smart card memudahkan otoritas untuk memonitor keberadaan dan kebutuhan jamaah selama perjalanan haji. Selain itu, kartu ini membantu mengurangi risiko kehilangan atau pemalsuan dokumen, meningkatkan keamanan dan keteraturan selama musim haji. Dengan demikian, penggunaan smart card haji menjadi kunci dalam meningkatkan pengalaman dan keselamatan para jamaah selama menjalankan ibadah haji. Smart card bisa menyediakan sertifikat bagi yang menyelesaikan ibadah haji dan dapat menjadi kenang-kenangan telah melakukan ibadah haji.
Penggunaan Smart Card Haji
Melansir dari laman Kemenag RI, QR Code yang terdapat di dalam smart card akan discan lalu dicek kebenaran data jemaahnya. Jika sesuai datanya akan diizinkan masuk, jika tidak sesuai maka jemaah tidak diizinkan masuk Arafah untuk berhaji.
Selain itu, untuk masuk Masyair di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, harus ada smart card haji. Termasuk saat pergeseran dari hotel menuju Arafah, setiap bus dicek satu persatu lalu dihitung berapa orang di kursi busnya, baru boleh jalan sampai ke Arafah. Jadi tidak ada penumpang gelap di jalan.
Petugas Saudi akan melakukan pemeriksaan intensif terhadap visa dan smart card jemaah di semua titik menuju Makkah. Apabila jemaah kedapatan tak memiliki visa maupun smart card, ia akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 10 ribu riyal, serta dideportasi keluar dari Saudi sehingga tidak boleh datang ke Tanah Suci selama 10 tahun lamanya.
Advertisement
Solusi Jika Kehilangan Smart Card Haji
Jemaah haji memiliki tanggung jawab untuk menjaga smart card haji yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi selama proses ibadah berlangsung. Apabila smart card haji hilang, tidak ada penggantinya. Namun, saat pemeriksaan, jemaah masih dapat menggunakan visa sebagai bukti identitas.
Tetapi, jika keduanya tidak tersedia atau hilang, maka jemaah akan dikenai sanksi berupa denda sebesar 10 ribu riyal, deportasi dari Arab Saudi, dan dilarang masuk ke Tanah Suci selama 10 tahun lamanya. Oleh karena itu, penting bagi jemaah untuk selalu membawa dan menjaga smart card haji dengan baik selama proses ibadah berlangsung.