Sukses

Mengenal Vaksin Rotavirus, Manfaat, Jenis-Jenis, dan Prosedur Pemberiannya

Vaksin Rotavirus adalah vaksin hidup yang dilemahkan yang diberikan secara oral dan memiliki kemampuan untuk bereplikasi di usus manusia untuk memicu reaksi kekebalan.

Liputan6.com, Jakarta Vaksin Rotavirus adalah vaksin yang dirancang untuk melindungi anak-anak dari infeksi virus Rotavirus, yang merupakan penyebab utama diare berat pada anak-anak di seluruh dunia. Diberikan melalui suntikan, vaksin ini membantu tubuh membangun perlindungan terhadap virus Rotavirus dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Manfaat utama dari vaksin Rotavirus adalah mencegah penyakit diare berat yang dapat menyebabkan dehidrasi parah, rumah sakit, bahkan kematian pada anak-anak, terutama di negara-negara berkembang.

Selain melindungi individu yang divaksinasi, vaksin Rotavirus juga memiliki manfaat yang lebih luas dalam upaya pencegahan penyakit diare berat secara keseluruhan. Dengan mengurangi penularan virus Rotavirus di masyarakat, vaksin ini membantu melindungi populasi secara keseluruhan, termasuk orang-orang yang belum divaksinasi, seperti bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian vaksin Rotavirus beserta manfaat dan prosedur pemberiannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2024).

2 dari 6 halaman

Pengertian Vaksin Rotavirus

Rotavirus menyebar dengan mudah di antara bayi dan anak kecil. Virus ini dapat menyebabkan diare cair yang parah, muntah-muntah, demam, dan sakit perut. Anak-anak yang terkena penyakit rotavirus dapat mengalami dehidrasi dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Kebersihan yang baik seperti mencuci tangan dan kebersihan memang penting, namun tidak cukup untuk mengendalikan penyebaran penyakit. Vaksinasi rotavirus adalah cara terbaik untuk melindungi anak Anda dari penyakit rotavirus. Kebanyakan anak (sekitar 9 dari 10) yang mendapat vaksin akan terlindungi dari penyakit rotavirus yang parah. Sekitar 7 dari 10 anak akan terlindungi dari penyakit rotavirus dengan tingkat keparahan apa pun.

Vaksin Rotavirus (RV) adalah vaksin hidup yang dilemahkan (Live Attenuated) yang diberikan secara oral dan memiliki kemampuan untuk bereplikasi di usus manusia untuk memicu reaksi kekebalan. Dalam upaya komprehensif untuk mencegah diare, pemberian vaksinasi RV harus dilakukan.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa telah dilakukan beberapa penelitian tentang diare yang disebabkan oleh Rotavirus. Selain itu, ada rekomendasi dari WHO dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI), serta ketersediaan vaksin yang aman dan efektif yang meningkatkan kualitas hidup anak.

3 dari 6 halaman

Jenis-jenis Vaksin Rotavirus

Perlu diketahui bahwa di Indonesia sendiri, vaksin Rotavirus dibagi menjadi dua yakni vaksin Rotavirus monovalen dan pentavalen. Berikut penjelasannya:

1. Vaksin Rotavirus Monovalen

Vaksin rotavirus monovalen diberikan sebanyak 2 kali. Dosis pertama diberikan saat anak berusia 6–12 minggu, sedangkan dosis kedua diberikan dengan jarak minimal 4 minggu setelah vaksin sebelumnya, atau paling lambat ketika anak berusia 24 minggu.

2. Vaksin Rotavirus Pentavalen

Berbeda dengan vaksin rotavirus monovalen, vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama diberikan ketika anak berusia 6–12 minggu, sedangkan dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4–10 minggu setelah vaksin sebelumnya. Dosis ketiga vaksin rotavirus pentavalen paling lambat diberikan ketika anak usia 32 minggu.

4 dari 6 halaman

Prosedur Pemberian Vaksin Rotavirus

Vaksin Rotavirus diberikan melalui tetes mulut atau oral bukan dengan suntikan, dengan syarat bayi atau anak dengan kondisi sehat tidak batuk atau pilek. Sedangkan untuk pemberian imunisasi Rotavirus dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan imunisasi rutin lainnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Pelayanan imunisasi Rotavirus dapat dilaksanakan di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti :

  1. Puskesmas, Puskesmas Pembantu
  2. Rumah Sakit
  3. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberi pelayanan imunisasi

Jadwal pelayanan imunisasi Rotavirus dilaksanakan bersamaan dengan jadwal imunisasi rutin dan perlu diatur agar tidak terjadi penumpukan sasaran serta jadwal yang disusun. Vaksin Rotavirus sangat efektif dan memberikan perlindungan yang baik terhadap infeksi Rotavirus. Meskipun mungkin terjadi infeksi Rotavirus pada bayi setelah divaksinasi, namun hal ini jarang terjadi dan biasanya gejalanya lebih ringan daripada jika bayi tidak divaksinasi.

5 dari 6 halaman

Manfaat Imunisasi Rotavirus

Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari vaksin Rotavirus, yakni:

  1. Mencegah penularan diare akibat Rotavirus.
  2. Berkurangnya risiko infeksi Rotavirus.
  3. Berkurangnya beban ekonomi setiap keluarga yang muncul saat anak rawat inap di rumah sakit akibat penyakit Rotavirus, orang tua bisa menjaga produktivitas kerja sehingga roda ekonomi tetap berjalan lancar.
  4. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (rajin mencuci tangan dan meningkatkan kualitas sanitasi di setiap rumah tangga).
  5. Menurunkan risiko komplikasi diare dan penyakit pencernaan seperti GE (Gastro Enteritis).

Selain itu, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung program vaksin Rotavirus, yakni:

  1. Menyebarkan informasi atau memberikan edukasi kesehatan bahwa diare dapat dicegah dengan imunisasi.
  2. Melengkapi imunisasi bayinya supaya menjadi contoh untuk keluarga lain.
  3. Memastikan bahwa anak yang sudah diimunisasi dan menjaga kebersihan makanan dan menerapkan cuci tangan.
6 dari 6 halaman

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Vaksin Rotavirus

Apabila anak belum mendapat vaksin Rotavirus dosis pertama saat ia berusia 15 minggu, konsultasikanlah dengan dokter apakah ia masih bisa menerima vaksin ini. Vaksin Rotavirus tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi yang berusia lebih dari 8 bulan, karena belum ada bukti yang menunjukkan efektivitas vaksin ini terhadap bayi di usia tersebut.

Tak hanya itu, ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan anak tidak dapat menerima vaksin Rotavirus, di antaranya:

  1. Sedang sakit atau demam.
  2. Berusia kurang dari 6 minggu atau lebih dari 8 bulan.
  3. Memiliki alergi terhadap vaksin Rotavirus yang telah diberikan sebelumnya.
  4. Menderita gangguan sistem imun dan penyakit pencernaan.
  5. Terlahir dengan spina bifida dan bladder exstrophy, yaitu cacat lahir yang menyebabkan kelainan pada kandung kemih
  6. Menderita intususepsi atau gangguan usus yang membuat sebagian usus terlipat dan tersumbat.
  7. Menderita severe combined immunodeficiency (SCID), yaitu suatu penyakit keturunan yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.

Pada anak dengan gangguan sistem imun yang ringan, vaksin Rotavirus masih bisa diberikan. Namun, orang tua dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.