Liputan6.com, Jakarta Kemampuan membaca adalah salah satu aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang harus diperhatikan oleh orang tua. Pemahaman yang baik tentang tahap-tahap tumbuh kembang anak dapat membantu orang tua mendeteksi dini jika terdapat keterlambatan dalam perkembangan tertentu, termasuk dalam kemampuan membaca.Â
Baca Juga
Advertisement
Kemampuan membaca tidak hanya penting untuk kesuksesan akademik anak, tetapi juga untuk pengembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Membaca membantu anak dalam mengembangkan kosakata, memahami struktur bahasa, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Waktu yang tepat mengenalkan anak pada literasi juga membuka pintu bagi anak untuk mengeksplorasi dunia melalui buku dan sumber informasi lainnya.
Banyak orang tua belum mengetahui waktu yang tepat untuk anak mulai belajar membaca. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mulai menunjukkan minat dan kesiapan untuk belajar membaca pada usia 4 hingga 6 tahun. Namun, setiap anak berkembang pada kecepatan yang berbeda.
Penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan individu anak mereka, seperti kemampuan mengenali huruf dan ketertarikan pada buku. Berikut ulasan lebih lanjut tentang waktu yang tepat mengenalkan literasi pada anak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, (14/5/2024).
Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Bisa Mulai Belajar Membaca?
Pada usia dini (3-5 tahun), anak-anak sebaiknya mulai dikenalkan dengan bahasa tertulis tanpa tekanan untuk benar-benar bisa membaca atau menulis. Fase ini lebih menekankan pada pendekatan bermain sambil belajar.
Anak-anak dapat diperkenalkan dengan huruf-huruf, kata-kata sederhana, dan aktivitas yang melibatkan penggunaan bahasa tertulis seperti menggambar dan mengenali nama anggota keluarga. Tujuannya adalah untuk membangkitkan minat mereka terhadap bahasa tertulis melalui permainan yang menyenangkan dan interaktif.
Pengajaran formal literasi, yang meliputi membaca dan menulis, biasanya dimulai pada periode pendidikan dasar (6-12 tahun). Beberapa anak mungkin sudah menunjukkan minat dan kesiapan membaca pada tahun terakhir taman kanak-kanak (5-6 tahun).
Pada tahap ini, penting untuk memastikan bahwa anak memiliki pemahaman yang baik tentang kata-kata dan menunjukkan ketertarikan untuk membaca. Namun, pendekatan yang terlalu seragam oleh guru dapat menyebabkan frustrasi karena setiap anak memiliki tingkat kematangan dan perkembangan yang berbeda-beda.
Para ahli berpendapat bahwa tidak ada usia pasti kapan anak harus mulai belajar membaca, meskipun usia sekolah dasar (5-6 tahun) dianggap sebagai standar umum. Bev Brenna, seorang profesor edukasi di University of Saskatchewan, menyatakan bahwa proses membaca tidak sama dengan proses berbicara atau mendengar yang berkembang secara alami. Oleh karena itu, setiap anak memiliki waktu yang berbeda untuk siap mulai belajar membaca, tergantung pada perkembangan individu mereka.
Advertisement
Tahapan Belajar Membaca Sesuai Usia Anak
Berikut adalah tahapan belajar membaca pada anak sesuai dengan usianya.
Usia 1 Sampai 3 Tahun
Pada tahap awal ini, anak mulai memahami isi cerita dari buku yang dibacakan oleh orang tua. Mereka juga mampu menyebutkan gambar yang mereka lihat dalam buku.
Pengulangan cerita dari buku favorit anak adalah hal yang umum dan dianjurkan karena dapat meningkatkan pemahaman dan kosakata anak. Pada usia ini, penting untuk menggunakan intonasi yang jelas dan kalimat yang mudah dipahami, serta melakukan interaksi seperti meminta anak menyebutkan gambar dalam buku untuk meningkatkan keterlibatan mereka.
Usia 4 Sampai 5 Tahun
Pada usia ini, anak mulai mengenali beberapa jenis huruf dan mulai belajar membaca. Anak juga mulai mengembangkan kosakata yang sudah mereka ketahui dan mengenal simbol, tanda baca, serta suku kata. Pada usia 5 tahun, anak biasanya sudah mulai memahami cara membaca yang tepat dan mampu mengartikan cerita yang dibaca bersama orang tua. Tahap ini adalah waktu yang penting untuk memperkuat pengenalan huruf dan kata serta memahami makna cerita.
Usia 6 Sampai 7 Tahun
Pada tahap ini, anak mulai memiliki buku favorit yang sering dibaca. Mereka sudah bisa membaca beberapa kata dan kalimat dengan lebih jelas. Ketika anak menemukan kata atau gambar yang tidak dimengerti, mereka akan bertanya kepada orang tua, menunjukkan peningkatan rasa ingin tahu dan kemampuan memahami. Anak juga mulai menunjukkan kemampuan untuk mengoreksi diri sendiri jika mereka melakukan kesalahan dalam membaca. Ini adalah indikasi bahwa anak mulai mengembangkan kemampuan membaca mandiri dan pemahaman kritis.
Upaya Mendorong Kemampuan Literasi Anak
Mendorong anak untuk belajar membaca adalah langkah penting yang memerlukan perhatian dan pendekatan yang tepat dari orang tua. Instruksi tidak langsung, seperti mengenalkan buku kepada anak-anak, adalah kunci dalam membangun minat mereka terhadap dunia literasi. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mendorong kemampuan literasi anak.
1. Membaca Bersama Sejak Dini
Mulailah membaca bersama anak sejak usia 6 bulan. Pada usia ini, bayi mulai menunjukkan ketertarikan pada gambar sederhana dan label. Dengan memperkenalkan buku bergambar kepada bayi, Anda membantu mereka mengenal bentuk, warna, dan objek di sekitar mereka.
2. Menggunakan Repetisi dan Ritme
Antara usia 1-2 tahun, anak-anak mulai menikmati repetisi dan ritme pada buku. Pilihlah buku dengan kalimat yang berulang dan ritme yang menarik. Hal ini tidak hanya membuat membaca menjadi menyenangkan, tetapi juga membantu anak mengingat kata-kata dan struktur kalimat.
3. Perkenalkan Teks Sederhana
Pada usia 2-3 tahun, anak-anak mulai menyukai teks atau kalimat cerita sederhana. Bacakan cerita pendek dengan kalimat yang mudah dimengerti dan gambar yang menarik. Ini akan membantu mereka memahami alur cerita dan meningkatkan minat mereka dalam membaca.
4. Menjaga Sesi Membaca Menyenangkan
Pastikan setiap sesi membaca bersama anak penuh dengan nilai positif. Gunakan intonasi yang ceria dan ekspresi wajah yang menyenangkan untuk membuat cerita lebih hidup dan menarik. Ajak anak berinteraksi dengan cerita, misalnya dengan bertanya tentang gambar atau memintanya menebak apa yang terjadi selanjutnya.
5. Ajarkan Jarak Pandang Ideal
Pastikan anak memiliki jarak pandang yang tepat terhadap buku. Duduklah berdampingan atau letakkan buku di posisi yang mudah dilihat oleh anak. Hal ini akan membantu mereka fokus pada gambar dan teks di buku.
Jadikan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian anak. Bacakan cerita sebelum tidur atau sediakan waktu khusus setiap hari untuk membaca bersama. Rutinitas ini akan membantu anak mengembangkan kebiasaan membaca sejak dini.
6. Sediakan Berbagai Jenis Buku
Sediakan berbagai jenis buku yang sesuai dengan usia dan minat anak. Buku bergambar, buku dengan teks sederhana, dan buku interaktif bisa menjadi pilihan yang baik. Ajak anak ke perpustakaan atau toko buku untuk memilih buku yang mereka sukai.
7. Berikan Motivasi dan Dukungan
Berikan motivasi dan dukungan terus-menerus. Pujilah anak setiap kali mereka menunjukkan ketertarikan atau kemajuan dalam membaca. Dukungan positif dari orang tua akan membuat anak merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar membaca.
Advertisement