Sukses

Obat Kolesterol Alami dan Ampuh, Minum 17 Ramuan Ini Agar Sembuh

Pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting dalam menurunkan kolesterol.

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam tubuh dan makanan tertentu. Terdapat dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). LDL merupakan jenis kolesterol yang harus dijaga agar tidak meningkat, karena dapat menyebabkan penumpukan lemak pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam darah, beberapa orang mungkin memilih untuk menggunakan obat kolesterol alami sebagai alternatif.

Salah satu obat kolesterol alami yang ampuh adalah konsumsi sejumlah makanan yang memiliki kandungan serat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Anda juga bisa konsumsi ikan berlemak seperti salmon dan tuna, karena mengandung asam lemak omega 3 yang dapat meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh.

Selain itu, bawang putih juga merupakan salah satu obat kolesterol alami yang ampuh. Bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa tidak hanya obat kolesterol alami yang terbukti ampuh, namun diperlukan pola makan dan gaya hidup sehat.

Berikut ini kumpulan obat kolesterol alami yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/5/2024).

2 dari 4 halaman

1. Alpukat

Alpukat adalah buah yang sangat bergizi dan kaya akan lemak sehat. Sekitar 16% dari total berat alpukat adalah lemak, tetapi sebagian besar lemak ini adalah asam lemak tak jenuh tunggal yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Asam lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sambil meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, alpukat juga mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Serat dalam alpukat dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol di usus, sementara vitamin E dan K yang terkandung dalam alpukat memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi yang melindungi pembuluh darah. Konsumsi alpukat secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. 

2. Astragalus

Astragalus adalah tanaman herbal yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Cina, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan kadar kolesterol. Tanaman ini memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang bermanfaat dalam melawan infeksi dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Kandungan aktif dalam astragalus dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Penggunaan astragalus sebagai suplemen herbal dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. 

 

 

3. Bawang Putih

Bawang putih telah lama dikenal sebagai obat alami dengan banyak manfaat kesehatan, salah satunya adalah kemampuannya untuk menurunkan kadar kolesterol. Penelitian yang dilakukan oleh National Center for Complementary and Integrative Health, menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh. Senyawa aktif dalam bawang putih, seperti allicin, memiliki efek penurunan lipid yang kuat. Namun, untuk mendapatkan manfaat penuh dari bawang putih, diperlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 8 minggu atau lebih. Oleh karena itu, bawang putih harus dikonsumsi secara rutin dan konsisten. Selain itu, bawang putih juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan. 

4. Makanan yang Mengandung Serat Larut Air

Makanan yang kaya serat larut air sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung, dan menurunkan kadar kolesterol. Serat larut air bekerja dengan cara mengikat kolesterol di usus dan menghalangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah. Beberapa contoh makanan yang kaya akan serat larut air adalah roti gandum, jeruk, kacang merah, pir, wortel dan kentang. Selain itu, serat larut air juga dapat diperoleh dari suplemen makanan seperti psyllium yang dikenal dapat membantu melancarkan buang air besar, serta menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Dengan memasukkan makanan yang kaya serat larut air ke dalam diet harian, kita dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, serta menjaga kesehatan pencernaan. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

5. Fermentasi Beras Putih

Fermentasi beras putih, atau yang lebih dikenal sebagai angkak, adalah salah satu obat herbal yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina (TCM) selama berabad-abad. Angkak mengandung senyawa monacolin K, yang secara alami mirip dengan lovastatin, obat yang biasa diresepkan untuk menurunkan kolesterol. Monacolin K bekerja dengan cara menghambat enzim yang diperlukan untuk produksi kolesterol dalam hati, sehingga mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Penggunaan angkak sebagai suplemen dapat membantu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan, namun perlu diingat bahwa dosis dan penggunaannya harus diawasi oleh profesional kesehatan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu, angkak juga memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan.

6. Jahe

Jahe adalah salah satu tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, karena khasiatnya yang luar biasa dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Salah satu manfaat kesehatan yang paling menonjol dari jahe adalah kemampuannya untuk menurunkan kadar kolesterol, khususnya kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Kandungan senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol dalam jahe diketahui memiliki efek penurunan lipid yang signifikan. Selain itu, jahe juga mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah oksidasi LDL, yang merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan demikian, mengonsumsi jahe secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, dan menjaga kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. 

 

3 dari 4 halaman

7. Teh Hijau

 

Teh hijau dikenal luas karena manfaat kesehatannya yang beragam, termasuk kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol. Sebuah ulasan dari 14 studi menemukan bahwa mengonsumsi teh hijau setiap hari selama dua minggu dapat menurunkan kolesterol total sekitar 7 mg/dL dan kolesterol LDL sekitar 2 mg/dL. Teh hijau mengandung katekin, yang merupakan antioksidan kuat yang dapat mencegah oksidasi kolesterol LDL dan pembentukan plak di arteri. Dengan demikian, konsumsi teh hijau secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan arteri, mencegah penyakit jantung, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

8. Kulit Manggis

Manggis yang dikenal sebagai "ratu buah", tidak hanya menawarkan buah yang lezat dan bergizi, tetapi juga memiliki kulit yang kaya akan manfaat kesehatan. Salah satu manfaat yang paling menonjol dari kulit manggis adalah kemampuannya untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi secara alami. Kulit manggis mengandung senyawa xanthone, yang merupakan bahan aktif dengan sifat anti-kanker dan antioksidan yang sangat kuat. Menariknya, kekuatan antioksidan xanthone jauh lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C dan E.

Xanthone dalam kulit manggis bekerja dengan cara menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang merupakan salah satu penyebab utama pembentukan plak di arteri. Dengan mengurangi oksidasi LDL, kulit manggis membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah dan menjaga kesehatan jantung. Selain itu, xanthone juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang seringkali terkait dengan penyakit kardiovaskular.

9. Daun Salam

Daun salam, selain digunakan sebagai bumbu dapur, juga dikenal sebagai obat herbal yang aman untuk menurunkan kolesterol. Daun salam mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan kuat, membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi, serta memiliki efek positif dalam mengatasi kencing manis, tekanan darah tinggi, dan masalah pencernaan seperti maag. Penggunaan daun salam sebagai obat kolesterol herbal, dapat dilakukan dengan merebus beberapa lembar daun salam dalam air dan meminumnya secara rutin. Dengan cara ini, kandungan aktif dalam daun salam dapat bekerja efektif dalam tubuh untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar kolesterol.

10. Daun Sirsak

Daun sirsak telah lama dikenal di masyarakat sebagai obat kolesterol alami. Air rebusan daun sirsak mengandung senyawa flavonoid, yang dapat membantu mengurangi pembentukan kolesterol dalam darah. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa konsumsi air rebusan daun sirsak secara rutin, dapat memberikan efek positif dalam mengontrol kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Selain itu, daun sirsak juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

11. Lidah Buaya

Lidah buaya tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan rambut dan kulit, tetapi juga dapat digunakan sebagai obat kolesterol alami. Kandungan lidah buaya yang kaya akan vitamin, seperti vitamin B3 (asam nikotinat), vitamin C, enzim lipase, dan asam folat, diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) secara efektif. Cara penggunaan lidah buaya sebagai obat kolesterol herbal adalah dengan mengonsumsi jus lidah buaya, atau mengolahnya menjadi berbagai jenis minuman sehat. Konsumsi lidah buaya secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

12. Daun Kelor

Daun kelor merupakan tanaman yang telah dimanfaatkan sejak lama oleh berbagai budaya, termasuk bangsa Indian untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan kolesterol tinggi. Daun kelor mengandung zat aktif seperti flavonoid dan tanin, yang memiliki efek menurunkan kolesterol dengan cepat. Daun kelor dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, ekstrak, atau dimasak sebagai sayuran. Dengan mengonsumsi daun kelor secara rutin, kita dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

 

 

 

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

13. Kacang Kedelai

Kacang kedelai adalah salah satu sumber protein nabati yang kaya manfaat, terutama dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Produk olahan kacang kedelai seperti tempe, tahu, dan susu kedelai merupakan pilihan makanan yang sangat baik untuk mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung. Kacang kedelai mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki efek positif terhadap profil lipid darah.

Isoflavon dalam kacang kedelai bekerja dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus dan meningkatkan ekskresi kolesterol melalui feses. Selain itu, kacang kedelai juga mengandung serat yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol total. Dengan menggantikan sumber protein hewani yang berlemak dengan kacang kedelai, kita dapat mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol, yang pada gilirannya membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

14. Jeruk Nipis

Jeruk nipis adalah buah yang kaya akan vitamin C dan senyawa flavonoid, yang diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Flavonoid dalam jeruk nipis bekerja dengan cara menghambat enzim yang terlibat dalam produksi kolesterol dan meningkatkan ekskresi kolesterol melalui feses. Selain itu, vitamin C dalam jeruk nipis memiliki efek antioksidan yang kuat, yang dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari jeruk nipis, kita bisa mengonsumsinya dengan cara menyeduh irisan jeruk nipis dalam air hangat dan meminumnya secara rutin dua kali sehari, pagi dan malam. Dengan cara ini, kita dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.

15. Apel

Apel adalah buah yang tidak hanya enak tetapi juga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Apel mengandung serat larut yang disebut pektin, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Pektin bekerja dengan cara mengikat kolesterol di usus dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Selain itu, apel juga mengandung beta-glucan, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh. Selain serat, apel juga kaya akan antioksidan seperti quercetin dan vitamin C, yang dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan peradangan. Dengan mengonsumsi apel secara teratur, kita dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, menjaga kesehatan arteri, dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

16. Biji Rami

Biji rami adalah biji-bijian yang kaya akan asam lemak omega-3, khususnya asam alfa-linolenat (ALA), yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. ALA dalam biji rami dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, biji rami juga mengandung serat larut yang dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Biji rami juga memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan. Dengan mengonsumsi biji rami secara teratur, kita dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, terutama pada wanita pascamenopause yang lebih rentan terhadap peningkatan kadar kolesterol.

 

17. Omega-3

Asam lemak omega-3 dikenal luas karena manfaat kesehatannya, terutama dalam menjaga kesehatan jantung. Vitamin asam lemak omega-3 ini banyak dijual di pasaran dalam bentuk suplemen. Namun, untuk mendapatkan omega-3 secara alami, kita bisa mengonsumsi ikan laut segar seperti tuna, sarden, salmon, dan makarel. Omega-3 bekerja dengan cara mengurangi sekresi trigliserida dan kolesterol LDL, sehingga dapat menurunkan risiko serangan jantung. Selain itu, asam lemak omega-3 juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mencegah peradangan dalam pembuluh darah, menjaga elastisitas arteri, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular lainnya.Â