Liputan6.com, Jakarta - Memahami contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena fenomena ini terjadi di sekitar setiap saat. Perubahan kimia adalah proses yang menghasilkan zat baru dengan sifat yang berbeda dari zat asalnya, dan proses ini bersifat irreversible atau tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula.
Menurut buku Rangkuman Lengkap Kimia SMP oleh Tim Guru Indonesia (2018), perubahan kimia menghasilkan zat baru dengan komposisi dan sifat yang berbeda dari zat sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan kimia dapat terjadi di berbagai tempat dan waktu, baik di dapur saat memasak, di laboratorium sekolah, atau bahkan di lingkungan alam. Contoh perubahan kimia meliputi proses pembakaran, seperti kayu yang menjadi abu, atau makanan yang basi. Menurut buku Panduan Kimia Praktis SMP oleh Dian Nur Fibrianto, perubahan kimia memiliki beberapa tanda, seperti perubahan suhu, perubahan warna, pembentukan gas, dan pembentukan endapan.
Memahami perubahan kimia penting karena membantu mengerti bagaimana materi berinteraksi dan berubah di sekitar terjadi. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat dalam pelajaran kimia di sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengetahui penyebab kerusakan makanan atau proses pembusukan sampah.
Tahu contoh perubahan kimia, membuat seseorang dapat mengambil langkah-langkah yang lebih baik dalam mengelola dan memanfaatkan berbagai reaksi kimia untuk keperluan sehari-hari.
Berikut Liputan6.com ulas contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang dimaksudkan, Selasa (21/5/2024).
1. Pembakaran Kayu di Perapian
Ketika kayu dibakar, terjadi reaksi kimia antara kayu dan oksigen di udara yang menghasilkan panas, cahaya, karbon dioksida, dan abu. Kayu, yang awalnya berupa bahan padat dengan struktur tertentu, berubah menjadi gas karbon dioksida dan abu, yang memiliki sifat dan komposisi yang sangat berbeda.
Alasan: Ini disebut perubahan kimia karena kayu mengalami perubahan komposisi materi secara permanen dan menghasilkan zat baru yang berbeda dari zat asalnya.
2. Memasak Telur
Memasak telur melibatkan pemanasan protein dalam putih dan kuning telur yang menyebabkan denaturasi, yaitu perubahan struktur protein secara permanen. Telur mentah yang awalnya cair berubah menjadi padat setelah dimasak, dan tidak bisa kembali ke bentuk mentahnya.
Alasan: Ini adalah contoh perubahan kimia karena terjadi perubahan komposisi internal protein, menghasilkan zat baru dengan sifat yang berbeda dari bahan asalnya.
3. Menggoreng Daging
Saat daging digoreng, protein dan lemak dalam daging mengalami perubahan kimia yang disebut denaturasi dan pencoklatan (reaksi Maillard). Proses ini menghasilkan rasa dan tekstur baru yang tidak bisa diubah kembali ke bentuk mentahnya.
Alasan: Daging mengalami perubahan kimia karena terjadi perubahan komposisi dan struktur molekul yang menghasilkan zat baru dengan sifat berbeda.
4. Pembusukan Makanan
Pembusukan makanan adalah proses di mana mikroorganisme seperti bakteri dan jamur memecah bahan organik dalam makanan, menghasilkan gas, bau, dan zat baru seperti asam dan alkohol. Misalnya, buah yang membusuk akan mengeluarkan bau busuk dan gas yang tidak ada pada buah segar.
Alasan: Ini merupakan contoh perubahan kimia karena makanan yang membusuk menghasilkan zat baru yang tidak dapat dikembalikan ke bentuk asalnya.
5. Menggunakan Pemutih pada Pakaian
Pemutih mengandung bahan kimia seperti natrium hipoklorit yang bereaksi dengan noda pada pakaian, memecah molekul pewarna dan menghasilkan zat baru yang lebih mudah larut dalam air. Proses ini mengubah warna noda menjadi lebih terang atau menghilangkan noda sepenuhnya.
Alasan: Penggunaan pemutih pada pakaian adalah contoh perubahan kimia karena terjadi reaksi kimia yang mengubah komposisi zat pewarna pada kain.
6. Fermentasi Adonan Roti
Fermentasi adonan roti melibatkan ragi yang mengubah gula dalam adonan menjadi alkohol dan karbon dioksida. Gas karbon dioksida ini membuat adonan mengembang dan alkohol menguap selama proses pemanggangan.
Alasan: Ini adalah contoh perubahan kimia karena gula diubah menjadi zat baru yang berbeda secara permanen melalui reaksi kimia.
Â
Advertisement
7. Membuat Yogurt
Membuat yogurt melibatkan fermentasi susu oleh bakteri asam laktat. Bakteri ini mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat, yang mengentalkan susu dan memberikan rasa asam khas yogurt.
Alasan: Ini disebut perubahan kimia karena laktosa diubah menjadi asam laktat, menghasilkan zat baru yang tidak dapat kembali ke bentuk asalnya.
8. Menggongseng Kopi
Saat biji kopi digongseng, terjadi reaksi kimia kompleks yang dikenal sebagai reaksi Maillard dan karamelisasi. Proses ini mengubah komposisi kimia biji kopi, menghasilkan aroma, rasa, dan warna khas kopi panggang.
Alasan: Ini adalah contoh perubahan kimia karena biji kopi mengalami transformasi yang menghasilkan senyawa baru dengan sifat berbeda dari biji mentahnya.
9. Pematangan Buah
Pematangan buah melibatkan perubahan kimia di mana enzim dalam buah mengubah pati menjadi gula, meningkatkan rasa manis dan mengubah tekstur serta warna buah. Contohnya, pisang hijau yang mengandung banyak pati menjadi pisang kuning yang manis dan lembut saat matang.
Alasan: Pematangan buah adalah perubahan kimia karena menghasilkan zat baru seperti gula dan perubahan pada tekstur yang tidak bisa dikembalikan ke bentuk asalnya.
10. Membersihkan Toilet dengan Asam Klorida
Pembersihan toilet dengan asam klorida melibatkan reaksi kimia antara asam dan kotoran, kerak, atau deposit mineral, yang dipecah dan diubah menjadi zat baru yang lebih mudah dibilas. Asam klorida mengubah komposisi kimia deposit sehingga menghilangkannya.
Alasan: Ini adalah perubahan kimia karena terjadi reaksi yang menghasilkan zat baru dari bahan asal yang berbeda, yang tidak bisa dikembalikan ke bentuk awalnya.
11. Pembentukan Karat pada Besi
Karat terbentuk ketika besi bereaksi dengan oksigen dan air dalam proses oksidasi, menghasilkan besi oksida (karat). Proses ini mengubah besi padat menjadi karat yang rapuh dan berwarna coklat.
Alasan: Pembentukan karat adalah contoh perubahan kimia karena besi mengalami reaksi kimia yang menghasilkan zat baru (besi oksida) dengan sifat yang sangat berbeda dari besi asli.
Â
12. Fotosintesis pada Tumbuhan
Fotosintesis adalah proses di mana tumbuhan hijau menggunakan sinar matahari, air, dan karbon dioksida untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Proses ini melibatkan reaksi kimia kompleks yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa.
Alasan: Ini disebut contoh perubahan kimia karena tumbuhan mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen, menghasilkan zat baru yang berbeda dari bahan asalnya.
13. Pembusukan Daun
Pembusukan daun terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri dan jamur menguraikan bahan organik dalam daun yang gugur. Proses ini mengubah bahan organik menjadi zat-zat baru seperti humus, karbon dioksida, dan air.
Alasan: Ini adalah contoh perubahan kimia karena daun yang membusuk mengalami dekomposisi yang menghasilkan zat baru dengan komposisi yang berbeda dari daun asli.
14. Pembentukan Batu Kapur
Pembentukan batu kapur di alam terjadi melalui reaksi kimia antara kalsium hidroksida dan karbon dioksida, menghasilkan kalsium karbonat. Proses ini biasanya terjadi di lingkungan laut di mana organisme laut seperti koral mengendapkan kalsium karbonat.
Alasan: Ini adalah perubahan kimia karena kalsium hidroksida dan karbon dioksida bergabung membentuk zat baru, yaitu kalsium karbonat, yang tidak bisa dikembalikan ke bentuk asalnya.
15. Proses Nitrogenisasi oleh Bakteri di Tanah
Beberapa jenis bakteri di tanah, seperti bakteri Rhizobium, mengubah nitrogen dari udara menjadi amonia melalui proses nitrogenisasi. Amonia ini kemudian dapat digunakan oleh tumbuhan sebagai nutrisi penting.
Alasan: Ini disebut perubahan kimia karena nitrogen diubah menjadi zat baru, yaitu amonia, melalui reaksi biokimia yang dilakukan oleh bakteri.
16. Proses Pengasaman Hujan
Hujan asam terbentuk ketika sulfur dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer bereaksi dengan air, menghasilkan asam sulfat dan asam nitrat. Asam-asam ini kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan asam.
Alasan: Ini adalah contoh perubahan kimia karena gas-gas berbahaya di atmosfer berubah menjadi asam yang berbeda dari zat asalnya dan memiliki sifat kimia yang berbeda.
17. Pembusukan Bangkai Hewan
Pembusukan bangkai hewan terjadi melalui aktivitas mikroorganisme yang menguraikan jaringan hewan menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti amonia, metana, karbon dioksida, dan air. Proses ini melibatkan berbagai reaksi kimia yang memecah bahan organik.
Alasan: Ini adalah perubahan kimia karena jaringan hewan yang awalnya kompleks diubah menjadi senyawa-senyawa baru dengan sifat yang berbeda, dan proses ini tidak bisa dibalikkan.
18. Pembentukan Fosil
Fosil terbentuk ketika sisa-sisa organisme tertanam di sedimen dan mengalami proses mineralisasi, di mana jaringan organik digantikan oleh mineral over time. Proses ini menghasilkan bentuk batuan yang menyimpan jejak organisme purba.
Alasan: Ini adalah contoh perubahan kimia karena jaringan organik asli digantikan oleh mineral baru, menghasilkan fosil yang memiliki komposisi kimia berbeda dari bahan asalnya.
Advertisement