Sukses

Kekayaan Elon Musk Turun di 2024, Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Maret 2024 menurut data terbaru Forbes, kekayaan Musk mengalami penurunan tergeser oleh Bernard Arnault dan Jeff Bezos.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk adalah seorang pengusaha dan inovator kelahiran Pretoria, Afrika Selatan, pada 28 Juni 1971. Sejak masa kecilnya, Musk telah menunjukkan minat yang kuat dalam bidang teknologi dan pemrograman komputer. Meskipun orang tuanya bercerai ketika dia masih muda, Musk terus mengembangkan bakatnya dan bahkan pada usia 12 tahun, ia sudah menciptakan game komputer pertamanya.

Pada usia 17 tahun, Musk meninggalkan Afrika Selatan untuk mengejar peluang ekonomi dan memperoleh kebebasan dari sistem apartheid, menuju Amerika Serikat.

Berbekal kecerdasan dan semangat berwirausaha yang luar biasa, kekayaan Elon Musk telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Perusahaan-perusahaannya, termasuk Tesla, SpaceX, Boring Company, Neuralink, OpenAI, dan Starlink, menjadi sumber utama kekayaannya.

Namun, pada bulan Maret 2024 menurut data terbaru yang diterbitkan Forbes, kekayaan Musk mengalami penurunan setelah ia tergeser dari peringkat orang terkaya di dunia oleh Bernard Arnault dan Jeff Bezos.

Dari awal kariernya hingga saat ini, ia terus menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia dengan ambisi dan dedikasinya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui teknologi. Meskipun menghadapi tantangan dan fluktuasi kekayaan, keberhasilannya sebagai seorang wirausahawan membuktikan bahwa kekayaan Elon Musk bukan hanya sekadar materi.

Berikut Liputan6.com ulas kekayaan Elon Musk di tahun 2024, lengkap sumber kekayaannya, Selasa (21/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kekayaan Elon Musk Turun di 2024

Kekayaan Elon Musk telah mengalami fluktuasi dari bulan Januari hingga Maret 2024. Pada awal tahun tersebut, Musk memulai dengan posisi puncak sebagai orang terkaya di dunia, tetapi kemudian mengalami penurunan yang cukup drastis.

Menurut Forbes Real Time Billionaire, kekayaannya saat ini mencapai US$177,8 miliar (Rp2.872,51 triliun), menjadikannya salah satu dari tiga orang terkaya di dunia. Namun, posisinya telah digeser oleh Bernard Arnault dan Jeff Bezos.

Pada Januari, Musk kehilangan posisi teratasnya kepada Arnault, pemilik LVMH, setelah paket kompensasi Tesla senilai US$51 miliar dibatalkan oleh otoritas. Sebagaimana dilaporkan oleh Forbes, "Musk memulai tahun 2024 sebagai orang nomor satu dalam daftar miliarder real-time Forbes sebelum kehilangan posisi itu dari Arnault." Ini adalah pukulan besar bagi kekayaan Elon Musk, yang mayoritas berasal dari saham Tesla.

Perjalanan turunnya kekayaan Musk terus berlanjut hingga bulan Maret, di mana dia dan Bezos berada dalam persaingan ketat untuk menduduki peringkat teratas sebagai orang terkaya di Amerika Serikat. Merangkum laporan dari Wells Fargo menyebutkan bahwa saham Tesla mengalami penurunan, yang menandai tantangan bagi perusahaan kendaraan listrik Musk. Ini menggarisbawahi seberapa besar ketergantungan kekayaan Elon Musk pada kinerja saham Tesla.

Menariknya, Forbes juga mengungkapkan bahwa sekitar dua pertiga kekayaan Musk berasal dari sahamnya di Tesla, sementara sekitar 85% kekayaan Bezos berasal dari sahamnya di Amazon. Ini menunjukkan seberapa pentingnya pergerakan harga saham terhadap kekayaan keduanya.

Pada bulan Maret 2024, Bezos berhasil menyalip Musk dari posisi kedua terkaya di dunia, yang merupakan peristiwa yang langka. Musk dan Bezos tidak hanya bersaing dalam hal kekayaan pribadi, tetapi juga dalam industri perjalanan antariksa, dengan perusahaan mereka, SpaceX dan Blue Origin, bersaing untuk mendapatkan kontrak dari NASA.

Seperti yang pernah diungkapkan Musk dalam wawancara dengan Forbes pada tahun 2021, rivalitas antara keduanya telah menjadi sorotan. "Saya mengirimkan patung raksasa dengan angka '2' kepada Jeffrey B., bersama dengan sebuah medali perak," kata Musk saat itu. Hal ini menunjukkan betapa intens persaingan antara keduanya dalam hal kekayaan dan eksplorasi ruang angkasa.

 

3 dari 3 halaman

Sumber Kekayaan Elon Musk

1. Tesla

Sebagian besar kekayaan Elon Musk berasal dari produsen mobil dan baterai listrik Tesla Inc. Musk adalah pendiri sekaligus pemegang saham sebesar 21 persen saham perusahaan tersebut. Forbes melaporkan bahwa Tesla telah menjadi perusahaan otomotif terbesar di dunia dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$ 1,03 triliun.

Perusahaan ini sedang membangun Gigafactories di seluruh dunia untuk memproduksi baterai listrik dalam skala besar, yang telah berkontribusi pada pendapatan Tesla yang mengesankan hingga USD 3 miliar pada kuartal pertama tahun 2022.

2. SpaceX

Elon Musk juga mengantongi sebagian besar kekayaannya dari perusahaan antariksa SpaceX. SpaceX adalah penyedia layanan yang mengirim astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Perusahaan ini juga mencatat sejarah sebagai perusahaan pertama yang berhasil menyelesaikan misi mengirimkan manusia ke orbit luar angkasa di mana semua awaknya merupakan masyarakat sipil.

3. OpenAI

Musk mendirikan organisasi nirlaba OpenAI dengan tujuan memastikan bahwa kecerdasan buatan memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia. Meskipun dia mengundurkan diri dari kursi dewan pada tahun 2018, Musk tetap menjadi donor utama. OpenAI menerima investasi sebesar US$1,4 miliar dari Microsoft pada tahun 2019 dan saat ini memiliki nilai sekitar US$1 miliar.

Starlink merupakan konstelasi satelit internet yang dioperasikan oleh SpaceX untuk menyediakan akses internet berbasis satelit ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional. Menurut Adam Jonas dari Morgan Stanley, perusahaan ini memiliki valuasi sekitar US$40 miliar, dengan potensi meningkat hingga US$100 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini, banyak pelanggan yang membayar sekitar US$110 per bulan untuk mengakses layanan internet Starlink.

5. Boring Company

Boring Company adalah perusahaan yang menawarkan konsep sistem transportasi berkecepatan tinggi (hyperloop) berbentuk kapsul yang bergerak secara elektromagnetik dalam kanal bertekanan udara rendah. Dalam putaran pendanaan baru-baru ini, Boring Company diketahui memiliki valuasi US$5,68 miliar, dengan 90% saham perusahaan dimiliki oleh Elon Musk.

Elon Musk juga memiliki perusahaan bernama Neuralink, yang menciptakan chip komputer berbasis artificial intelligence (AI) yang ditanamkan di otak manusia. Meskipun kepemilikan langsung Musk atas perusahaan ini tidak diketahui, Neuralink telah berhasil mengumpulkan dana investor sebesar US$363 juta menurut Crunchbase.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.