Liputan6.com, Jakarta Mata uang Australia yang dikenal dengan sebutan dolar Aussie memiliki sejarah yang menarik dan penting dalam perdagangan internasional. Saat ini, banyak orang penasaran dengan nilai tukar 1 dolar Australia berapa rupiah, mengingat fluktuasi nilai tukar yang sering terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Dengan kode internasional AUD, dolar Australia terus mengalami perubahan nilai yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global. Tidak hanya digunakan di Australia, mata uang ini juga diakui di beberapa wilayah lain di Pasifik Selatan.
Mengetahui 1 dolar Australia berapa rupiah sangat penting bagi mereka yang sering bertransaksi internasional atau memiliki kepentingan bisnis dengan Australia. Sejak penggantian pound Australia pada tahun 1966 dan menjadi mata uang mengambang bebas pada tahun 1983, nilai AUD terus dipantau oleh para pelaku pasar dan pengamat ekonomi. Ketika bertransaksi atau melakukan investasi, mengetahui nilai tukar 1 dolar Australia berapa rupiah bisa menjadi informasi yang sangat berguna.
Selain itu, ekonomi Australia yang maju dan kekayaan sumber daya alamnya menjadikan AUD sebagai mata uang yang stabil dan menarik bagi investor. Informasi seputar nilai tukar 1 dolar Australia berapa rupiah juga dapat membantu wisatawan atau pelajar yang berencana mengunjungi atau menetap di Negeri Kanguru tersebut. Fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi biaya hidup dan anggaran perjalanan, sehingga mengetahui nilai tukar yang tepat sangatlah penting.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi nilai tukar 1 dolar Australia ke rupiah, pada Selasa (28/5/2024).
Nilai Tukar 1 Dolar Australia Berapa Rupiah
Nilai tukar mata uang Australia terhadap rupiah cukup stabil dan berada di kisaran Rp 10.725 per setiap 1 AUD pada Selasa (28/5). Stabilitas ini memberikan kepastian bagi mereka yang bertransaksi dengan mata uang Australia, baik untuk keperluan bisnis, pendidikan, atau wisata.
Untuk memberikan contoh yang lebih jelas mengenai konversi mata uang ini, mari kita lihat berapa nilai tukar dari 1 AUD dan 100 AUD ke dalam rupiah. Menggunakan kurs tengah sebagai acuan, 1 dolar Australia setara dengan Rp 10.725. Dengan demikian, jika Anda memiliki 100 dolar Australia, nilainya akan menjadi Rp 1.072.599.
Pentingnya mengetahui kurs tengah ini terletak pada akurasi yang diberikan dalam transaksi harian. Kurs tengah adalah nilai tukar rata-rata antara kurs jual dan kurs beli, sehingga memberikan gambaran yang lebih adil dan akurat. Dengan memahami kurs tengah, Anda bisa lebih bijak dalam mengatur keuangan dan merencanakan transaksi dengan menggunakan dolar Australia.
Advertisement
Mengenal Mata Uang Australia
Mata uang Australia, yang dikenal sebagai dolar Australia atau AUD, pertama kali diperkenalkan pada 14 Februari 1966, menggantikan pound Australia. Pada awal peluncurannya, nilai AUD dipatok terhadap pound sterling Inggris dengan kurs 2 dolar per satu pound. Namun, pada tahun 1967, Australia memutuskan untuk melepaskan patokan terhadap pound sterling dan beralih mematok nilai mata uangnya terhadap dolar AS dengan kurs 0,8929 dolar Australia per satu dolar AS.
Perubahan signifikan terjadi pada tahun 1976 ketika dolar Australia mulai mengalami transisi menjadi mata uang yang mengambang bebas. Proses ini diselesaikan pada tahun 1983, memungkinkan nilai AUD berfluktuasi berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Dengan sistem ini, nilai tukar AUD tidak lagi tetap, melainkan bisa naik atau turun sesuai dengan kondisi pasar global.
Dolar Australia diedarkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA), yang bertindak sebagai bank sentral negara tersebut. RBA bertanggung jawab atas kebijakan moneter Australia, mengelola jumlah uang beredar, serta menjaga stabilitas harga. Bank sentral ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Australia dan didirikan pada tahun 1960. Sebagai salah satu eksportir batu bara dan bijih besi terbesar di dunia, nilai mata uang Australia sangat dipengaruhi oleh harga komoditas ini.
Contoh nyata dari ketergantungan ini terlihat pada tahun 2015, ketika harga komoditas global mengalami kemerosotan. Harga minyak mencapai titik terendah dalam satu dekade, sementara harga bijih besi dan batu bara juga jatuh ke titik terendah.
Akibat dari penurunan harga komoditas ini, nilai dolar Australia mengalami pelemahan tajam, turun lebih dari 15 persen terhadap dolar AS. Selain itu, nilai AUD juga menjadi setara dengan dolar Selandia Baru (NZD), sebuah penurunan yang tidak pernah terlihat sejak tahun 1970-an.